27. Ancaman

4.3K 209 15
                                    

Hiii, i'm coming 💗

Btw thanks for 100k nya🥺

Aku senang banget, karena gak nyangka bisa sampai di titik ini.

Makasih yang udah mau baca cerita akuu, tanpa kalian aku gak akan bisa kayak gini.

Karena aku lagi senang, aku rencananye pengen ngadain giveaway novel Obsesi Jayden, menurut kalian gimana? Kalau banyak yang setuju, entar aku kasih tau syarat dan ketentuannya ya.

Happy reading 🦋






***




Setelah beberapa lama menangis di kamar mandi, saat ini wanita itu pun sedang bersiap-siap untuk tidur.

Ting

Baru saja ingin memejamkan matanya, sebuah notif pesan masuk dari ponselnya, membuatnya berdecak.

Tapi tak ayal, wanita itu tetap mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.

Ternyata pengirim pesan tersebut adalah Eros. Melihat itu Jingga pun merasa emosi.

"Mau apa lagi si dia? Gak cukup apa dia udah hancurin hidup gue." Ujarnya bermonolog sembari menitihkan air matanya, karena kembali mengingat perbuatan bejat Eros yang sudah menodainya.

Ternyata laki-laki itu mengirimkan sebuah video. Walaupun Jingga kesal karena laki-laki itu mengirimkannya pesan, tapi tidak munafik, bahwa Jingga sangat penasaran, video apa yang di kirimkan oleh laki-laki itu.

Dengan segera wanita itu pun memutar video tersebut. Dan seketika Jingga pun semakin tersulut emosi ketika mengetahui apa isi dari video yang telah di kirim Eros kepadanya. Kalian mau tau, video apa yang sudah di kirim Eros? Yaitu video ketika Jingga dan Eros yang sedang bersetubuh.

Ting

Bunyi pesan masuk masuk kembali berbunyi, dan pesan itu masih berasal dari orang yang sama.

Eros:
Bagaimana, Jingga? Apa yang kamu rasakan sekarang? Lihat wajahmu yang berada di dalam video itu, kamu terlihat seksi sayang. Bagaimana jika lain kali kita mengulangi kegiatan itu lagi?

Kamu masih ingat kan, mengenai ucapan ku tadi? Aku akan terus menunggu jawabanmu, sayang, aku benar-benar tidak main-main dengan ucapanku, kalau kamu menolakku lagi, aku akan menyebarkan video itu. Kamu mengerti kan, Jingga?

Jingga tidak membalas pesan dari Eros.
Wanita itu kini benar-benar kembali emosi, tangannya mengepal erat, air matanya pun terus mengalir.

"BAJINGAN!!" Teriaknya marah sembari membanting ponselnya ke ranjangnya.

"GUE BENAR-BENAR BENCI LO, EROS! GUE BENCI LO, HIKS!" Teriaknya kembali seraya menjambak rambutnya sendiri.

"Kenapa lo tega hancurin hidup gue? Kenapa?" Ujarnya dengan lirih. "Gue tau gue salah, gue juga udah nyesalinya perbuatan gue. Tapi bukan kayak gini cara lo balas perbuatan gue." Sambungnya.

Wanita itu tanpa henti terus meracau dan menangis. Hingga tanpa sadar dirinya merasa kelelahan, dan tertidur dengan keadaan yang kacau.

***

Pagi harinya, Jingga pun telah bersiap-siap untuk pergi sekolahnya. Sebenarnya dia ingin sekali tidak datang ke sekolah untuk hari ini, karena masih merasa trauma dengan kejadian kemarin, dia takut berjumpa dengan Eros. Tapi, di lain sisi, Jingga takut kalau sahabat-sahabatnya nanti merasa curiga bila dia tidak hadir ke sekolahnya.

Jingga pergi ke sekolah dengan di antar oleh pak Roy yang tak lain tak bukan adalah supirnya.

Sesampainya di sekolah, Jingga pun menguatkan dirinya sendiri jika nanti dia bertemu dengan Eros.

Crazy ErosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang