42

2.4K 120 12
                                    

Maaf lama ya, buat yang ga sabar nunggu kelanjutannya, kalian bisa baca duluan di Fizzo ya!


***

2 minggu kemudian setelah insiden kebohongan Eros kemarin. Kini hubungan keduanya semakin mesra, ah ralat, pura-pura mesra.

"Eros, boleh pinjam handphone kamu gak?" Tanya Jingga.

"Tumben, untuk apa?" Jawab Eros.

"Mau telpon papa. Aku kangen sama mereka," ujarnya.

Baru saja Eros ingin menjawab, Jingga pun berseru kembali.

"Plis, jangan larang aku! Kamu udah janji loh kemarin itu, katanya kamu bakal bolehin aku telpon kedua orang tua aku pakai handphone kamu," potongnya.

'Gimana ini? Kalau gue bolehin, Jingga bakal tau kebenarannya tentang ulang tahun papa Evan kemarin, tapi kalau gak gue bolehin, Jingga bakalan curiga,' batin Eros panik.

"Eros? Kok melamun?" Tanyanya sembari melambaikan tangannya di hadapan wajah Eros.

Eros menghembuskan nafas pelan. "Enggak kok, yaudah sana telpon," jawab Eros sembari memberikan ponselnya kepada Jingga.

Setelah menerima handphone Eros, Jingga pun berseru, "Makasih," ujarnya antusias sembari mengecup kedua pipi Eros.

Eros yang mendapat kecupan itu pun tersenyum senang. "Anything for you," jawabnya.

"Yaudah, aku telpon mereka dulu ya," ucap Jingga.

"Silahkan, sayangku," seru Eros.

Setelah mendapat persetujuan dari Eros, Jingga pun beringsut menjauh dari Eros untuk menelpon sang papa.

Hingga tak menunggu lama, panggilannya pun di jawab oleh Evan.

"Papaaaa," seru Jingga dengan riang.

"Sayang, ini kamu?" Tanya Evan di sebrang sana.

"Ya iya dong, papa masa lupa si sama suara anak sendiri," jawab Jingga dengan nada kesal.

Mendengar jawaban sang anak, membuat Evan terkekeh. "Bukan gitu, princess! Papa cuma mastiin aja kalau itu beneran kamu," ujar Evan.

"Aneh papa ih, emangnya siapa lagi yang pegang hp Eros kalau bukan aku?"

"Hahaha, oke-oke papa diam aja deh ngalah, kalau papa jawab, pasti bakal makin panjang,"

"Terserah papa deh, Ohiya pa, mama kemana? Kok Jingga gak ada dengar suara mama dari tadi,"

"Mama lagi pergi sama teman-temannya, biasalah arisan,"

"Ohgitu. Papa tau gak? Jingga kangen banget sama kalian,"

"Kamu pikir kamu doang yang kangen? Kami juga disini kangen banget sama kamu. Ohiya ngomong-ngomong gimana keadaan kamu? Udah sembuh kan?"

"Sembuh? Maksud papa apa?"

"Lah, bukannya kamu sakit 2 minggu yang lalu? Eros sendiri yang bilang ke papa waktu itu," ujar Evan. "Ohiya, ngomong-ngomong kamu gak mau ucapin ulang tahun ke papa? Ya walaupun kemarin kamu gak bisa datang karena sakit, tapi papa masih berharap kamu mau ngucapin ulang tahun ke papa,"

'Apalagi ini Tuhan? Sebenarnya apa aja yang aku gak tau,'

"Ah–selamat ulang tahun ya, pa. Maaf kalau Jingga gak bisa datang kemarin, dan maaf juga kalau di tahun ini Jingga gak bisa kasih kado ke papa, karena jarak kita jauh banget,"

"Makasih sayang. Gapapa kok, papa gak minta kado dari kamu, dengar ucapan selamat ulang tahun dari kamu aja papa udah senang kok. Btw kamu belum jawab pertanyaan papa yang tadi, gimana keadaan kamu? Udah sembuh kan?"

Crazy ErosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang