55

2.3K 88 8
                                    

Haloooo, aku balik lagiii niiii

Ada yang kangen gak?

Gak terasa ya, udah mau tamat aja ni cerita. Aku mau tau dong, kesan kalian tentang cerita ini tu gimana, dan alasan kenapa kalian baca cerita ini??

Tulis di kolom komentar ya! Dan jangan lupa votenya yaaa!

Love u all❤️

Happy reading!



***

"Jadi, mama sudah ceritain semuanya ke Rachel?" Tanya Kenan kepada sang istri.

Dara mengangguk. "Maafin mama, pa. Mama sengaja ceritain semuanya ke Rachel. Karena mama sudah cape menyembunyikan semua ini dari mereka, kita sudah keterlaluan dengan mereka," jawab Dara.

Kenan menghela nafas pelan, sebelum kemudian berkata. "Papa sebnernya juga sudah lelah dengan ini semua, ma. Awalnya emang salah kita, yang sudah terlalu memanjakan Eros. Papa pikir setelah bisa menikahi Jingga, Eros akan menjadi manusia normal, tapi ternyata, anak itu tidak berubah. Justru dia malah semakin bersikap keterlaluan," tutur Kenan.

"Jadi, papa tidak marah?" Tanya Dara.

Kenan menggeleng sembari tersenyum. "Tapi, papa yakin mereka pasti tidak akan mungkin tinggal diam. Mereka pasti akan melaporkan perbuatan Eros kepada polisi," jawab Kenan.

"Mama juga sudah menduganya, pa. Tapi, biarkan saja lah, pa. Biarkan Eros membayar semua perbuatannya, agar dia berubah, dia bisa menjadi orang normal," sahutan dari Dara, di setujui oleh Kenan.

***


Sedangkan di sisi lain, setelah melakukan 1 hari perjalanan. Kedua orang tua Jingga beserta yang lainnya sudah sampai di pintu masuk hutan. Mereka juga sudah membawa beberapa orang polisi, tentunya juga membawa saudara dari Abel, yang sudah membantu mereka.

Saat mereka sampai, Galang dan Bian ternyata sudah lebih dulu sampai dari mereka.

"Galang!" Panggil Aca sembari berlari ke arah sepupunya itu.

Galang menoleh, ah bukan hanya Galang, Bian pun menoleh ke asal suara. "Aca," sahut Galang sembari tersenyum.

Setelah jarak mereka sudah dekat, Aca pun langsung memeluk tubuh laki-laki jangkung itu. "Aaaaa, gue kangen banget sama lo," kata Aca setelah melepaskan pelukan mereka.

"Gue juga kangen sama lo. Lo apa kabar? Orang tua lo juga apa kabar?" Tanya Galang.

"Alhamdulillah kami baik semua," jawab Aca. "Lo sama orang tua lo gimana? Apa kabar kalian?" Tanya balik Aca.

"Baguslah. Kami juga baik," jawab Galang.

"Kalian, teman-teman dari Axel? Laki-laki yang sudah menolong anak saya?" Tanya Evan ketika sudah berada di hadapan ketiganya. Bukan hanya Evan, tetapi yang lain juga ikut mendekat.

"Benar, om. Kami teman-teman dari Axel," jawab Bian.

"Bisa kalian ceritakan kronologinya dengan jelas?" Perintah om dari Abel.

"Bisa, pak. Jadi, ceritanya–" Bian pun mulai menceritakan seluruh kronologinya dengan saksama.

"Baiklah, semuanya sudah saya catat. Kalau begitu lebih baik, kita mulai melakukan pencarian ini!" Perintahnya. Yang di jawab anggukan oleh semua yang berada di situ.

***

"Jadi, sebenarnya gue itu tadi udah masukin ramuan ke dalam minuman Eros, yang buat ngelumpuhin gitu," ujar Jingga berbisik.

Crazy ErosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang