14. Pacar Jingga

7.3K 394 21
                                    


Haloooo❤️

Maaf baru sempat update lagiii.

Soalnya aku akhir-akhir ini gak mood buat nulis, dan juga kebetulan aku lagi ada masalh sedikit di rl.

Sekali lagi aku minta maaf, guyss.

***

"kamu udah pulang, sayang?" Tanya Rachel kepada putrinya yang baru saja masuk ke dalam rumah.

Jingga yang mendengar suara sang mama pun terkejut. "Ih, mama. Jingga kaget tau, mama tiba-tiba muncul di belakang Jingga." Katanya sembari mengerucutkan bibirnya. Tak lupa pula gadis itu menyalami tangan Rachel.

Rachel yang mendengar itu pun seketika terkekeh. "Maaf, sayang." Ujarnya sembari menuntun sang anak agar duduk di sofa yang terletak tak jauh dari mereka berdiri.

"Gimana keadaan Eros, nak?" Tanya Rachel ketika mereka sudah duduk di sofa tersebut.

"Alhamdulillah, Eros udah lebih baik dari sebelumnya kok, ma." Jawab Jingga.

"Baguslah kalau seperti itu." Ujar Rachel sembari mengelus lembut rambut putri satu-satunya itu.

"Papa mana, ma?" Tanya Jingga ketika tidak melihat sang papa.

"Papa lagi ke kantor, tiba-tiba saja ada seseorang yang membantu perusahaan kita, dan berkat itu perusahaan kita perlahan-lahan bisa bangkit lagi." Jelas Rachel antusias.

'Ternyata tante Dara sama om Kenan beneran ngelakuin ucapan mereka' Batin Jingga sembari tersenyum.

"Ma, sebenarnya orang tua Eros yang udah bantu kita." Tutur Jingga kepada sang mama.

"Maksud kamu apa, Jingga? Mama sama sekali tidak mengerti." Kata Rachel sembarj mengernyitkan dahinya.

Jingga menghela napas pelan. Kemudian gadis itu pun menjelaskan semuanya dengan jujur kepada Rachel.

"Begitu, ma." Ujarnya setelah sudah selesai menjelaskan.

"Ohgitu, jadi ini semua berkat mereka? Mereka memang baik banget ya. Mama nanti akan cerita ke papa kamu tentang ini." Ujar Rachel sembari tersenyum. "Sekarang, kamu istirahat gih, pasti kamu capek banget. Atau mau mama buatin susu coklat panas?" Sambung Rachel.

"Gak usah, ma. Jingga langsung istirahat aja." Ujar Jingga, yang kemudian di Jawab anggukan oleh Rachel.

Cup

"Bye, ma." Ujarnya sembari mencium pipi sang mama.

Jingga pun beranjak dari duduknya, setelah itu ia pun melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Sesudah sampai di kamarnya, Jingga pun langsung merebahkan dirinya di kasur empuk miliknya, tanpa mau membersihkan diri terlebih dahulu.

"Capek banget, harus pura-pura akting seharian. Untung aja ada imbalannya, kalau enggak, pasti gue gak akan ikhlas nurutin kemauan orang tua dari laki-laki gila itu." Katanya dengan sinis.

Dreettt...dreettt...

Ketika dia ingin memejamkan matanya, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi, menandakan ada yang menelponnya.

"Siapa si ganggu banget." Ujarnya kesal

Dengan malas Jingga pun mengambil handphonenya yang berada di atas nakas. Matanya pun melihat nama siapa yang menelponnya. Sumpah, Jika yang menelponnya ialah Eros, dia tidak akan mau mengangkatnya.

Raka🖤 is calling...

Deg!

Nama Raka tertera di benda pipih tersebut, melihat itu Jingga yang tadinya memasang wajah kesal, kini berganti menjadi senang. Tanpa menunggu lama lagi, dengan segera gadis itu menjawab telepon tersebut

Crazy ErosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang