54

2K 110 16
                                    

Sedih, makin hari makan sedikit yang baca, vote dan komen;(

Btw, aku update karena mau nyambut tahun baru hehe😻




***

Eros yang baru saja bangun dari tidurnya pun tiba-tiba merasa takut dan panik saat dia tidak mendapatkan keberadaan Jingga di seluruh penjuru kamar.

"JINGGA!" Teriak Eros dengan jantung yang berdegup kencang. Bukan sedang jatuh cinta, melainkan sedang ketakutan. Dirinya takut, Jingga pergi, pergi meninggalkan dirinya lagi.

Akan tetapi rasa takut dan gelisah itupun mendadak hilang, saat melihat Jingga yang baru saja masuk ke dalam kamar mereka.

Eros yang melihat kehadiran Jingga pun menghelas nafas lega. "Kamu dari mana?" Tanya Eros.

"Dari dapur. Kamu ngapain teriak-teriak manggil aku?" Tanya balik Jingga.

"Aku pikir tadi kamu pergi dari aku, makanya aku panik," jawab Eros.

Mendengar jawaban Eros, Jingga pun lantas terdiam. Dirinya kini menatap Eros dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Ohiya, kamu ngapain ke dapur? Lagi butuh sesuatu?" Tanya Eros.

Jingga menggeleng. "Aku tadi ke dapur, karena pengen buatin kamu ini," jawab Jingga sembari menyodorkan segelas coklat panas buatannya tadi kepada Eros.

Eros menerimanya, kemudian laki-laki itu berkata, "Coklat panas? Serius kamu yang buat sendiri?" Tanya Eros memastikan.

Jingga mengangguk sembari tersenyum. "Iya, cobain gih! Biar energi kamu makin full, kan kemarin kamu udah lelah banget," sahut Jingga sembari mengedipkan sebelah matanya.

Eros yang melihat seketika semburat merah timbul di pipinya, laki-laki itu sedang merasakan salah tingkah sekarang.

'Shit! Kenapa Jingga makin nakal sekarang' batin Eros.

"Yaudah, aku minum ya," tutur Eros, sebelum kemudian laki-laki itu meneguk segelas coklat panas itu.

Jingga yang melihat Eros mulai meminum coklat panas buatannya pun seketika mengembangkan senyumannya.

Beberapa menit kemudian, setelah Eros sesudah menghabiskan minumannya, entah mengapa Eros merasa pusing tiba-tiba. Laki-laki itu meringis sembari menyentuh kepalanya.

'Udah mulai bekerja ya?' Batin Jingga.

"Kenapa, Ros?" Tanya Jingga dengan raut wajah yang di buat sepanik mungkin.

"Gatau ini, entah kenapa tiba-tiba aja kepala aku pusing," jawab Eros.

"Mungkin kamu kelelahan, gara-gara kemarin malam, di tambah lagi kamu akhir-akhir ini kayaknya fokus banget kerjanya," tutur Jingga.

"Mungkin kali ya," ucap Eros.

"Kalau gitu, biar aku ambilin obat dulu ya buat kamu," kata Jingga.

Laki-laki itu tidak menjawab, dirinya ragu untuk memberi izin kepada Jingga.

"Kamu takut aku pergi ya? Lagipula aku kan ngambil obatnya masih di dalam rumah ini," ucap Jingga yang seolah tau isi pikiran Eros.

"Yaudah deh," imbuh Eros memberi izin.

Jingga yang mendengar itu pun menjadi tersenyum. "Bentar ya," katanya sebelum kemudian melenggang pergi.

***

"Bi Sri," panggil Jingga.

Bi Sri yang tadinya sedang menyapu, kini pun menoleh ke arah Jingga. Wanita paruh baya itu menghentikan sejenak kegiatannya, kemudian melangkah ke arah Jingga. "Ada apa, non?" Tanya bi Sri.

Crazy ErosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang