21. Gagal Pergi

3K 202 21
                                    

Happy reading 💗






***


Terhitung sudah 2 bulan semenjak Jingga berpura-pura menjadi pacar Eros atas imbalan sebagai ucapan rasa terima kasih, karena Eros yang sudah menyelamatkannya dari kecelakaan 2 bulan lalu, kecelakaan yang membuat Eros kehilangan sebagian ingatannya--ah ralat pura-pura kehilangan sebagian ingatannya.

Semakin hari Eros pun semakin lengket dengan Jingga, bahkan laki-laki itu selalu mengikuti kemanapun Jingga pergi. Tentu kalian pasti tau, Jingga tetaplah Jingga yang sangat membenci Eros, maka dari itu Jingga selalu menolak di saat Eros selalu mengikutinya kemanapun dia pergi.

Seperti malam ini, Jingga yang sudah bersiap-siap ingin pergi menemui Raka, tetapi harus terpaksa mengurungkan niatnya karena Eros yang tiba-tiba saja datang ke rumahnya.

"Udah oke ni gue, pasti Raka makin cinta deh sama gue." Ucap Jingga sembari tersenyum. Saat ini gadis itu sudah rapi dengan dress selutut yang melekat di tubuhnya. Bisa di jamin semua laki-laki pasti akan terpana melihat Jingga saat ini.

"Saatnya pergi." Ucapnya riang sembari membuka pintu rumahnya.

Gadis itu tampak terkejut, karena ketika dia sudah membuka pintu rumahnya, ternyata di luar pintu tersebut sudah ada Eros yang berdiri tegak sembari menatapnya.

"Eros." Panggilnya lirih.

'mati gue mati' Batinnya berteriak.

"Mau kemana, sayang?" Tanyanya sembari meneliti penampilan Jingga dari atas sampah bawah.

Jingga gugup, dia benar-benar panik sekarang. Dia juga merasa saat ini dia sedang ketahuan berselingkuh.

"Jingga?" Panggil ulang Eros dengan nada mengintimidasi.

"A--aku mau pergi, Eros." Jawab Jingga dengan gugup. Sial, umpat Jingga di dalam hati. Dia merutuki mulutnya yang seperti terkena stroke apabila sedang berhadapan dengan Eros

"Kemana? Kenapa gak izin?" Tanya Eros sembari bersedekap dada.

"Aku mau ketemu sama Raka. Aku tadi udah mau hubungin kamu, tapi tiba-tiba aja baterai aku habis, dan aku isi dulu deh. Tapi ternyata setelah itu aku malah lupa lagi buat hubungin kamu." Jawabnya dengan suara yang sudah sedikit tenang.

Eros menatap Jingga penuh selidik. Sedangkan Jingga yang di tatap oleh Eros seperti itupun mulai gelisah.

Seharusnya Jingga tidak perlu takut bukan? Karena kan mereka tidak ada hubungan apa-apa. Tetapi entah mengapa di dalam hatinya terbesit rasa bersalah apabila dia melawan Eros. Entalah, Jingga sendiri juga bingung ada apa dengan hatinya.

"Kenapa pengen ketemu Raka? Dan juga kenapa gak Raka aja yang jemput kamu?" Tanya Eros lagi.

"Gak ada si, cuman pengen main aja bareng Raka. Gapapa kan, Ros? Ujarnya. Jingga berharap Eros mengizinkannya, ya walaupun itu terdengar tidak mungkin. "Raka gak jemput aku ke rumah, karena tempat yang mau kami datangin ini dekat sama rumahnya, jadinya kan aku kasihan liat dia kalau harus bolak balik buat jemput aku." Bohongnya.

Eros menghela nafas berat. "Gak usah pergi ya, disini aja sama aku. Lagian gak baik perempuan keluar malam-malam." Tutur Eros sembari menyelipkan anak rambut Jingga ke belakang telinga gadis itu.

'Lo lupa? Lo aja sering ngajak gue ke luar bangsat' Sayangnya kata-kata itu hanya bisa Jingga ungkapkan di dalam hatinya saja.

"Tapi aku udah janji sama Raka, Ros. Aku yakin dia pasti udah nunggu aku disana, please! izinin aku untuk kali ini aja. Lagian kamu juga sering ngajak aku keluar malam, berarti selama ini aku gadis gak baik dong?" Ujar Jingga dengan kesal.

Crazy ErosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang