Haloooooo.
I'm backkk.
Ada yang kangen gak, sama cerita ini?
Maapin ya, karena baru bisa update sekarang.
Komen 100, aku langsung updateeee!! Klok belum tembus gak akan updateee sampai tembus, kali ini beneran.
Happy reading 💗
***
"Stop! Oke-oke, gue mau nikah sama lo." Seru Jingga dengan memotong ucapan Eros.
Eros yang mendengar itu tersenyum lebar. "Good, kata-kata inilah yang selama ini aku tunggu untuk keluar dari mulut kamu, Jingga." Ujarnya sembari menatap dalam Jingga.
Jingga yang di tatap pun lantas membuang pandangannya ke arah lain, tangan wanita itu terkepal sangat erat. Sejujurnya Jingga sangat benci terlihat pasrah begitu saja di mata laki-laki brengsek yang ada di hadapannya ini, karena itu akan semakin membuat Eros berpikir bahwa Jingga sangat mudah untuk di tekan.
"Puas kan lo sekarang?" Tanya Jingga. "Sekarang, hapus rekaman dan foto itu! mau itu yang ada di handphone lo, laptop lo, ataupun yang ada di mading sekolah!" Sambungnya.
"Pasti, sayangku. Aku bakal hapus, tapi gak sekarang." Jawab Eros sembari memain-mainkan lidahnya di dalam mulutnya sendiri.
"Apa maksud lo? Lo bohongin gue?" Tanya Jingga yang emosinya sudah terpancing kembali karena mendengar jawaban dari Eros.
Laki-laki itu tertawa melihat wajah kesal Jingga. "Aku? Bohongin kamu? Ya gaklah! Kamu pikir aku itu kamu? Yang suka bohongin aku." Sindir Eros kepada Jingga.
Jingga yang mendengar itu menegang, wanita itu merasa tersekak oleh sindiran dari Eros.
"Dengar Jingga! Aku janji bakal hapus rekaman itu, kalau kamu benar-benar udah sah jadi istri aku. Kamu pikir aku bodoh mau hapus rekaman itu sekarang? Bisa aja kan, setelah aku hapus rekamannya, kamu ternyata mempermainkan aku lagi?" Seru Eros sembari tersenyum sinis. "Jangan harap, Jingga! Aku gak akan mudah di bohongin sama kamu lagi!" Sambungnya.
"Lo—" bentak Jingga sembari ingin melayangkan tangannya ke arah wajah Eros.
Eros yang melihat itu menaikkan satu alisnya seolah menantang wanita itu.
Jingga pun menurunkan tangannya kembali dengan wajah kesal. Kemudian tanpa sekata apapun wanita itupun langsung pergi meninggalkan Eros sendirian di dalam gudang.
***
Saat ini Jingga dan keluarganya sedang makan malam bersama, di rumah mereka.
"Papa, mama." Ujar Jingga memulai percakapan. Wanita itu sama sekali belum ada menyentuh makanannya.
Kedua orang tuanya pun menoleh ke arah Jingga. "Iya, sayang? Kenapa?" Tanya kedua orang tuanya berbarengan.
"Maaf Jingga ganggu waktu makan malamnya sebentar, soalnya ada yang mau Jingga omongin sama kalian, penting!" Tutur Jingga dengan gugup.
Evan dan Rachel yang mendengar ucapan putrinya pun lantas memberhentikan acara makannya sebentar. "Apa itu sayang?" Tanya Rachel.
"Soal—lamaran Eros kemarin—" Belum sempat Jingga menyelesaikan ucapannya, Rachel pun lebih dulu memotongnya.
"Ah, soal itu kamu gak usah pikirin lagi ya, karena mama sama papa udah mutusin buat biarin kamu milih pilihan untuk hidup kamu sendiri, karena kami tau kalau kami tetap maksa kamu, kamu pasti yang ada akan tertekan dan gak akan bahagia." Jelas Rachel. "Iyakan, pa?" Tanyanya kepada Evan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Eros
Teen Fiction[ FOLLOW DULU YUK SEBELUM BACA!] "kamu pikir semudah itu pergi dari ku? Setelah kamu buat aku jatuh cinta sedalam-dalamnya sama kamu? kamu yang udah buat aku kayak gini, dan kamu juga yang harus bertanggung jawab!!" Publish: 17 Maret 2022 Finish: