Yuhuuuu, aku update lagii🥳
Ada yang nungguin gak?
***
Merasakan bahwa jari-jari tangan Eros bergerak, Jingga pun dengan cepat memanggil orang tuanya dan juga kedua orang tua Eros untuk memberitahu mereka tentang keadaan Eros yang sedang dia lihat saat ini.
"Om, tante? Mama, papa?" Panggil Jingga seperti orang panik.
Orang-orang yang tadi Jingga panggil pun dengan cepat melangkahkan kakinya ke arah Jingga.
"Ada apa, sayang?" Tanya Dara mewakili yang lainnya, dari nada suaranya terlihat tak kalah panik dari Jingga.
"T-Tadi tangan Eros gerak!" Katanya dengan terbata-bata.
"Kamu serius? Nanti kamu salah lihat lagi." Ujar Rachel.
"Enggak, ma. Jingga yakin tadi tangan Eros gerak." Balas Jingga.
"Mas, kamu panggilkan dokter sana!" Pinta Dara yang langsung di lakukan oleh Kenan.
Tak lama, Kenan pun kembali sembari membawa dokter, dan 2 orang suster.
"Mohon tunggu di luar dulu ya pak, bu." Tutur dokter tersebut.
Tanpa menunggu lama, mereka semua pun segera melenggang keluar dari ruang rawat Eros, agar memberi waktu untuk memeriksa keadaan Eros.
Setelah 5 menit memeriksa Eros, sang dokter pun keluar beserta 2 suster tadi.
"Alhamdulillah pak, bu. Pasien sudah sadar, kalian bisa menjenguknya sekarang. Tapi saya mohon untuk kerjasamanya pak, bu. Tolong jangan membuat pasien memikirkan sesuatu yang berat-berat dulu! Agar ingatan pasien lebih cepat kembali." Jelas sang dokter.
"Alhamdulillah." Seru Jingga dan kedua orang tuanya.
"Baik, dok. Terimakasih banyak, dok." Ujar Kenan.
"Itu sudah menjadi tugas saya, pak." Balas dokter tersebut sembari tersenyum. "Kalau begitu, saya permisi pak, bu." Sambungnya kemudian melenggang pergi setelah mendapat anggukan dari kenan dan yang lainnya. Tak lupa pula di susul 2 suster tadi yang mengikuti langkah sang dokter.
"Alhamdulillah ya Allah. Terimakasih karena engkau sudah mengembalikan kesadaran putra saya." Ucap Dara bersyukur.
"Terimakasih ya Allah." Lirih Kenan.
"Kalau begitu, mari kita masuk ke dalam." Ajak Dara yang di jawab anggukan oleh mereka semua.
***
"Kalian siapa?" Ketika mereka sudah masuk ke-dalam ruang rawat Eros, pertanyaan itu langsung keluar dari mulut Eros.
Mereka semua yang ada di ruangan itu pun merasa sedih, termasuk Dara yang bahkan kini air matanya pun sudah keluar.
"Kamu gak ingat kami, sayang?" Tanya Dara dengan berusaha terlihat sebiasa mungkin.
Sedangkan sang empu yang di tanya kini bukan menjawab, melainkan memegangi kepalanya seperti sedang mengingat sesuatu.
"Mama? Papa?" Panggil Eros pelan.
Kenan dan Dara yang mendengar ucapan itu pun tersenyum lega.
"Kamu ingat kami, nak?" Tanya Dara antusias.
Eros mengangguk. Yang membuat kedua orang itu semakin melebarkan senyumnya.
"Syukurlah." Ujar Kenan.
"Tapi--mereka siapa, pa, ma?" Tanya Eros sembari menunjuk Jingga dan kedua orang tuanya yang berdiri tak jauh dari ranjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Eros
Teen Fiction[ FOLLOW DULU YUK SEBELUM BACA!] "kamu pikir semudah itu pergi dari ku? Setelah kamu buat aku jatuh cinta sedalam-dalamnya sama kamu? kamu yang udah buat aku kayak gini, dan kamu juga yang harus bertanggung jawab!!" Publish: 17 Maret 2022 Finish: