03 || Tiga

9.6K 1K 77
                                    

_____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________________

Matahari timbul dengan malu malu di ufuk timur, suara ayam bersahutan membangunkan manusia yang lama beristirahat. Hesa sudah bangun sejak fajar, anak itu duduk dengan kaki selonjoran di depan pintu, berharap agar pintu itu terbuka dan ia diperbolehkan masuk.

"I-ibu.. biyalkan Esa masuk bu,"cicit Hesa sambil memilin ujung bajunya.

Tak lama pintu itupun terbuka menampilkan sosok Hana dengan dress top hitam. Haesa sempat mendongak menatap wajah datar ibunya, dengan cepat ia berdiri tegak sambil menunduk.

"Masuk. Ingat ya, lo gak boleh makan sebelum rumah rapi dan bersih. Sana! Jangan lupa cuci baju,"Hana mengatakan itu kemudian hendak masuk ke kamarnya.

"Ibu, Esa punya buah apel,"ucap Hesa dengan suara cukup kecil namun masih dapat didengar, bocah itu menyodorkan kantung plastik hitam berukuran kecil yang berisi beberapa buah apel.

Hana dengan malas mengambil itu, kemudian benar-benar pergi. Raut senang langsung terpancar diwajah Hesa hingga nanti ia akan jadi lebih semangat menyelesaikan pekerjaan yang di berikan oleh ibunya.

Hana pergi keluar dari rumah meninggalkan kamar yang berantakan dengan sampah bekas rokok, gelas bekas beer dan juga obat-obatan yang biasa di konsumsi Hana dan pelanggan nya. Hesa langsung memulai pekerjaan dengan merapikan kamar sang ibu. Memang tidak terlalu rapi, namun untuk ukuran anak sekecil Hesa yang sudah bisa melakukan pekerjaan rumah, itu perlu di apresiasi.

Hesa kemudian memunguti sampah lalu menyapu kamar tersebut dan juga seluruh ruangan yang ada. Rumah kecil dengan dua kamar dan satu dapur itu ia sapu dan pel hingga bersih dan wangi. Ia lalu mengumpulkan baju baju kotor milik ibunya untuk ia cuci.

Tak terasa waktu semakin berjalan, matahari sudah berada tepat di atas kepala yang berarti jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Hesa baru selesai menjemur pakaian, keringat membasahi seluruh tubuhnya hingga bajunya basah. Anak itu nampak lemas karena seharian tak di beri makan. Dengan pelan anak itu berjalan masuk kedalam rumah untuk lanjut mengerjakan pekerjaan terakhirnya yaitu mencuci piring.

Setengah jam kemudian akhirnya Hesa bisa beristirahat, semua pekerjaan nya selesai. Anak itu merebahkan dirinya di lantai sambil mengatur nafasnya. Sungguh ia lelah tapi demi membuat sang ibu senang, Hesa harus melakukan itu.

Tak lama kemudian ia bangkit dan berjalan menuju rice cooker untuk melihat apakah ada sedikit nasi disana untuk ia makan. Hesa tersenyum senang saat mendapati sedikit nasi di dalam sana, dengan cepat ia mengambil piring dan memindahkan nasi yang hanya tinggal satu centong itu kemudian di taburi garam.

Hesa makan dengan lahap meski nasi tersebut hanya sedikit dan dicampur rasa asin. Tak apa, jika ia kembali lapar ia tinggal minum air banyak-banyak agar kenyang.

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
【 𝙃𝙚𝙨𝙖 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang