Selamat, anda berhasil masuk ke part selanjutnya. Jumlah komentar lumayan diterima.
Happy reading:)
Jan lupa tetep ramein komen, siapa tau ada extra part lainnya. Komenku Ramai? Itu kunci untuk masuk ke part selanjutnya
•••••
Pagi itu Jihan mengantar Hesa ke sekolah dengan diantar supir karena Sehran buru-buru pergi ke kantor. Bocah dengan seragam olahraga nya itu turun dibantu sang ibu, hari ini kelasnya mengadakan Observation Area yang di lakukan di luar kelas namun masih di sekitar sekolah.
Setelah sampai di depan kelas, Jihan kembali memeriksa tas milik Hesa untuk memastikan tidak ada barang yang tertinggal. Jihan juga mengalungkan botol minum yang masih terisi penuh pada Hesa.
"Nanti kalau capek bilang Miss Nia ya, kalau pipis juga bilang. Belajar yang baik dan nurut sama Miss Nia. Nanti kalau Papi belum jemput adek tunggu sama Miss Nia di dalam, oke?"ucap Jihan memberikan pesan seperti biasa.
"Okay Mami~"Hesa berucap dengan semangat. Setelah dirinya di bantu menyandang tasnya lagi, bocah itu mencium kedua pipi Jihan yang memang sejak awal di posisi menundukkan badannya.
"Bye sayang! Have fun ya~"seru Jihan saat Hesa sudah setengah masuk ke kelas.
Hesa menggantungkan tasnya di gantungan yang ada di meja kemudian meletakkan botol minumnya di atas meja agar mudah di jangkau. Pagi ini kedua teman dekatnya masih bekum datang, jadi Hesa memutuskan untuk mewarnai buku bergambar yang tersimpan di laci meja.
"Hesa, hari ini Miss Nia bilang kita bawa apa aja ya?"tanya anak perempuan seumuran Hesa yang datang menghampiri bocah itu.
"Eum? Miss Nia bilang hali ini cukup bawa bekal, jajan, ail minum, syama buku tumbuhan yan kemalin di kasyihkan syama miss Nia,"sahut Hesa sambil melanjutkan mewarnai gambar kapal pesiar.
"Bukunya yang ini kan?"anak perempuan itu menunjukan buku berwarna hijau bergambar dedaunan dan juga pohon.
Hesa mengalihkan atensinya menatap buku yang di pegang anak perempuan berkepang 2, "Iya~ benel, ini buku tentang tanaman. Nanti katana Miss Nia kita belajal nama nama tanaman,"ucapnya seraya mengangguk.
"Wah makasih Hesa, nanti kalau berkelompok kamu mau nggak kelompok sama aku?"tawar anak itu dengan malu malu.
Hesa tampak menimbang, "Boleh, nanti kalau kelompok na isina empat, Bianca boleh ikut kelompok syama Esa, Alden syama Liyuka juga,"ujarnya kemudian yang langsung membuat anak perempuan bernama Bianca itu tersenyum dan berbinar.
"Oke Hesa, sampai nanti!"Bianca kemudian pergi dari tempat Hesa duduk, hal itu membuat Hesa langsung kembali ke dunianya yakni melanjutkan mewarnai.
Cukup lama sampai Hesa menyelesaikan mewarnai sebagian gambar, Alden datang dengan menyampirkan tasnya di bahu sebelah kanan. Bocah itu berjalan gontai ala anak remaja.
"Yow Morning Hesa my best friend! Wahh Kamu lagi mewarnai buku punyaku ya?"Alden menggantungkan tasnya lalu menarik kursiny agar lebih dekat dengan Hesa untuk melihat aktifitas temannya itu.
"Hihi Molning Alden, iya Esa mewalnai gambal kapal di bukunya Alden. Bolehkan? Kemalin kan Alden minta Esa walnai gambal kapal disyini,"ucap bocah itu.
"Tentu boleh dong! Kan aku yang suruh, karena kamu kalau mewarnai pasti bagus bagus warnanya,"Hesa meringis malu, ia kemudian segera melengkapi warna bendera kapal. Tak lupa ditemani celotehan Alden yang terkadang mengandung pembelajaran hidup baru untuk Hesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
【 𝙃𝙚𝙨𝙖 】
Fanfiction𝐈𝐚 𝐝𝐢𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐰𝐚𝐧𝐢𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐝𝐢 𝐜𝐥𝐮𝐛 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐰𝐚𝐧𝐢𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐡𝐢𝐛𝐮𝐫. 𝐀𝐩𝐚 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐚...