Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_________________________________
"Hesa, ayo bobok yuk,"
Sudah berapa kali Jihan membujuk bocah kecil kesayangan nya itu untuk idur siang. Tapi Hesa menolak karena masih ingin menonton kartun yang menjadi favorit nya yaitu Marsha and the bear. Entah sudah episode keberapa, yang pasti Jihan sudah beberapa kali mengulang tayangan kartun itu karena Hesa yang meminta. Tak lupa bocah itu masih menyedot susu di dotnya.
"Esa ndak ngantuk Mami~ Esa mauw yihat beluang na,"ucap Hesa. Posisi anak itu tiduran di sofa panjang berbantalkan paha wanita cantik yang sekarang menjadi ibunya.
"Tapi ini udah lewat jam nya kamu bobok siang loh, nanti malam jam tidurnya harus lebih cepet loh ya kalau sekarang gak mau bobok?"peringat Jihan sambil mengelus surai ikal itu.
"Tapi tapi... Esa biyasanya ndak tidul kok, jam syegini Esa biyasanya cali dompet syama abang Lifa'i,"ucapan polos yang mengandung keprihatinan itu hanya di tanggapi helaan nafas pelan oleh Jihan.
Wanita itu mencolek hidung Hesa dengan gemas, "Kalau sama Mami, Hesa harus tidur yang teratur. Hesa gak akan pernah lakuin hal itu lagi, kan adek sendiri yang cerita kalau paman Arya bilang mencopet itu dosa karena sama saja dengan mencuri."ucapnya.
"Kalauw sama Mami, boleh ndak minta syusyu yagi?"
"Tapi bobok siang sama Mami ya,"tawar Jihan membuat Hesa menimang, sedetik kemudian dia mengangguk setuju lalu menyerahkan botol dot berwarna pink yang sudah kosong pada Jihan.
Jihan kemudian pergi ke dapur untuk membuat susu, anak itu semakin aktif minum susu. Jika di hitung dalam 24 jam bisa meminum enam sampai tujuh kali, tapi Jihan merasa sangat senang karena dirinya mampu memperbaiki gizi dan tumbuh kembang Hesa. Dokter Erza juga mengatakan kalau status kecukupan gizi anak itu sudah mulai seimbang, hal itu juga di lihat dari tubuh Hesa yang mulai berisi apalagi pada pipinya.
Di waktu yang sama, sepeninggal nya Jihan membuat Hesa malah mengantuk karena nyanyian marsha yang sedang memasak. Bersamaan dengan datangnya Sehran, pria itu baru pulang dari kantor dan melihat televisi yang menyala. Matanya langsung menangkap terdapat sosok bocah yang tertidur di sofa dengan posisi tengkurap, satu tangannya menjuntai sedangkan satunya lagi terlipat dan di tindih oleh tubuh kecilnya. Kepalanya menghadap ke televisi, jika tidak di benarkan maka anak itu bisa saja kesakitan saat bangun.
Tangan sehran tergerak untuk mengangkat tubuh kecil itu tak lupa mematikan televisi terlebih dahulu.
"Loh? Baru aja ditinggal sebentar sudah tidur,"ucap Jihan yang baru saja datang dari dapur.
"Dari mana?"tanya Sehran masih dengan menggendong Hesa.
"Dari dapur tadi bikinin susu buat Hesa,"
Jihan menggoda bibir Hesa dengan nipple buatan itu, tak lama mulut Hesa terbuka dan menyedotnya dengan rakus. Hal itu tak lepas dari pandangan Sehran, rasanya sudah lama ia tidak melihat anak kecil menyusu di botol dot. Pipi berisi itu bergerak seirama dengan tenggakan air susu yang masuk ke tenggorokan.