Double up nihhh, sedikit malam ya jadinya hehe.
Gapapa buat nemenin kalian habis sahur nanti. Jangan lupa itu tolong part 40 diramaikan ☝️ kurang rame soalnya. Greget akuuu.Eh iya part ini juga komenannya di ramein ya mwehehe kangen komenan kalian aku tuhh. Emang cuma kalian doang yang kangen Hesa, aku juga kangen komen kaliannn.
Okey Happy Reading yaw💚
Sorry for typo
••••
Awan kelabu menyelimuti kota Surabaya di sore itu dengan cahaya matahari yang mulai berwarna jingga masih terlihat menyusup malu-malu dari celah celah jendela rumah besar milik Sehran. Suasana nampak sepi, tidak ada suara khas anak kecil yang biasanya menggema dirumah itu. Aneh, Sehran tidak terbiasa dengan keheningan dirumahnya.
"Anak-anak mana?"tanya Sehran saat ia selesai mandi.
"Dikamar Jemiel lagi main bareng. Biarin Jenan sama Jemiel puas-puasin main sama Hesa, besok kan udah diJakarta buat sekolah,"ucap Jihan membuat Sehran mengangguk samar.
Sehran jadi ingat bagaimana Naura menjelaskan rasa kesepian yang dialami Hesa. Ia juga belum bisa melepaskan Hesa untuk bersekolah, agar bocah itu tidak kesepian.
"Sehran,..."Jihan memanggil nama sang suami dengan pelan.
"I know what you're thinking, I also know this is the best decision for Hesa. But, I think we should go back."bisik Jihan sambil mengusap hangat bahu prianya.
[Aku tahu apa yang kamu pikirkan, aku juga tahu ini adalah keputusan terbaik untuk Hesa. Tapi, kurasa kita harus kembali.]
"Hesa kesepian Sehran, seberapa kuat ku berusaha untuk selalu di sampingnya dan menemaninya bermain, rasanya itu tidak bisa menghilangkan perasaan hampanya Hesa. Kehadiran kita orang dewasa, kehadiran Jenan dan Jemiel, itu hanya menghilangkan rasa kesepiannya untuk sementara,"terang Jihan.
"Dia butuh teman, sudah waktunya Hesa punya teman seumurannya. Hesa memang masih kecil bahkan selama dia tinggal bersama kita, Hesa terlihat biasa saja sama seperti anak kecil pada umumnya. Suka bermain, bertingkah manja dan menggemaskan atau bahkan melakuan kenakalan,--
Tapi kenyataannya Hesa berbeda, Ran... Pertumbuhannya lebih cepat dari anak seumuran nya, pemikirannya pun kadang melampaui pemikiran anak kecil. Dan itu semua disebabkan lingkungan tempat tinggalnya dahulu, Hesa banyak tau pekerjaan buruk orang dewasa, dia banyak tau kata-kata kasar, bahkan ada hal yang tidak seharusnya diketahui anak kecil tapi dia tau dan paham,"Jihan lanjut menyuarakan perasaannya pada sang suami.
"Tunggu sebentar lagi, Hon... Kita akan kembali ke Jakarta setelah Hesa benar-benar siap ku lepaskan. Lingkungan disini juga baik dan ramah anak, Hesa sekolah disini kuga bagus. Tujuan kita kan sama, membuat Hesa terbiasa dan memahami pengetahuan yang seharusnya dipelajari anak seumurannya,"ucap Sehran sambil mengelus pipi Jihan dengan penuh perhatian.
sementara suasana kamar Jemiel kini penuh dengan musik dan keceriaan yang berasal dari bocah dengan rambut dikuncir dua dan berpiyama beruang. Jangan tanya bagaimana reaksi Jenan dan Jemiel, dua remaja itu tentu gemas dan tak berhenti memainkan rambut Hesa.
Dino ebici dino ebici~
Sying dinosouls ei tu zet!
Dino ebici dino ebici~
![](https://img.wattpad.com/cover/301258257-288-k487865.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
【 𝙃𝙚𝙨𝙖 】
Fanfiction𝐈𝐚 𝐝𝐢𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐰𝐚𝐧𝐢𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐝𝐢 𝐜𝐥𝐮𝐛 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐰𝐚𝐧𝐢𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐡𝐢𝐛𝐮𝐫. 𝐀𝐩𝐚 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐚...