Bagi Sehran, Jihan itu adalah dunianya. Wanita yang mampu meluluhkan hatinya bahkan membuat Sehran hampir gila. Yuzar dan Jessica bahkan seluruh orang di dunia bisnis tahu bagaimana kerasnya Sehran berusaha untuk mendapatkan cinta dari seorang Jihan yang dulunya pernah menjadi brand ambassador di salah satu perusahaan yang ia pegang. Bahkan jika Sehran bisa, ia ingin mengumumkan pada seluruh semesta bahwa ia sangat mencintai Jihan, hingga lelaki itu hampir gila karena Jihan selalu menolaknya.
Ketika Sehran berhasil melumpuhkan hati Jihan dan membuat wanita itu menjadi miliknya, Ratu di hatinya. Setelah mereka kehilangan anak untuk yang kedua kalinya. Jihan hidup tapi bagaikan tidak hidup, wanita itu akan menyibukkan dirinya hingga lupa makan dan minum hanya untuk melupakan lukanya.
Sejak Jemiel berusia 12 tahun dan Jihan kehilangan anak serta rahimnya, Sehran tak pernah melihat sinar di wajah Jihan. Senyum indah yang dulu pernah membuat pria dingin berhati beku itu tunduk tak pernah lagi tampak. Yang ada hanya senyum hampa, dan itu berhasil membuat Sehran gila. Sehran bahkan sudah menyerah dengan usahanya selama ini agar sang istri kembali seperti dulu.
Dan sekarang, senyum itu kembali terbit. Sehran kembali melihat senyum yang membuatnya tak mampu berkedip. Wanitanya seakan hidup kembali. Di depan sana, tawa merdu Jihan menggema memenuhi ruang keluarga bersama dengan anak kecil yang baru beberapa hari masuk ke keluarga Alton. Sehran bahkan merasa bahwa semua yang ia lihat saat ini adalah mimpi.
Hanya karena kehadiran Hesa yang berasal dari tempat kumuh dan tumbuh di lingkungan yang buruk, Jihan kembali hidup. Lalu bagaimana Sehran bisa menyingkirkan mata air yang telah menumbuhkan kembali kehidupan wanitanya? Apa ia tega?
"Terus kalau yang ini namanya apa?"tanya Jihan pada Hesa yang ada di pangkuannya. Pasangan Ibu dan anak itu tengah duduk di ruang keluarga, Jihan memegang buku bergambar hewan untuk merangsang otak anak.
"Ini.... Eumm Tupai?"cicit Hesa, ia takut salah sebut lagi.
Jihan tertawa gemas, "Benar, ini namanya Tupai."ucap nya membuat Hesa memekik girang.
"Maap Mami Esa banyak salahnya,"ucap Hesa sambil meringis.
"Gak apa-apa sayang, Hesa kan juga baru belajar. Nanti Mami ajak Hesa ke Zoo, mau nggak?"
"Zoo? Zoo itu apa?"
"Zoo itu kebun binatang, jadi Hesa bisa ketemu banyak binatang yang ada di buku ini,"ucapan Jihan membuat Hesa melebarkan senyum.
"Semuwanya? Tupai dan Jelapah juga? Esa mau yihat!!"pekik Hesa girang. Jihan tak tahan dengan tingkah Hesa langsung menyerang bocah itu dengan ciuman di seluruh wajah sampai membuat tawa keduanya pecah.
Tanpa sadar Sehran mengembangkan senyum hangatnya membuat beberapa penjaga yang ada di sana merasa aura baik sedang menyelimuti diri majikan mereka.
"Eh, Papi sudah pulang kerja tuh,"Jihan menyadari keberadaan Sehran sehingga membuat pria berdarah Rusia itu menghentikan acara senyum nya.
Pria itu menghampiri Jihan yang kini berdiri sambil memegang tangan mungil Hesa. Sehran menatap Hesa sebentar lalu tersenyum tipis pada sang istri.
"Kemana semua orang?"tanya Sehran, itu hanya alibi agar ia tidak canggung karena Hesa berada di tengah-tengah mereka.
"Jeffran dan Rabella sudah di jalan pulang dari luar kota, sedangkan Mommy dan Daddy masih di perusahaan. Lalu Mariel sedang sibuk dengan projek kuliahnya, Jenan dan Jemiel belum pulang sekolah karena mereka ada jadwal extracurriculars,"ucap Jihan yang mengambil tas kerja milik Sehran.
"You look like a real Housewife, Honey."bisiknya setelah mencuri kecupan di jidat Jihan.
"Yes, I am a Housewife, that's my ambition,"sahutnya. Hesa yang berada di tengah orang dewasa itu hanya mendongak menatap mereka bergantian dan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
【 𝙃𝙚𝙨𝙖 】
Fanfiction𝐈𝐚 𝐝𝐢𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐰𝐚𝐧𝐢𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐤𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐝𝐢 𝐜𝐥𝐮𝐛 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐰𝐚𝐧𝐢𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐡𝐢𝐛𝐮𝐫. 𝐀𝐩𝐚 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐫𝐚...