13 || Tigabelas

10.7K 1K 82
                                    

___________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________________

Lobi mansion Alton kini di penuhi oleh mobil yang berbaris rapi. Para penjaga di sana juga dengan cepat membukakan pintu mobil majikan mereka. Setelah acara menangis Hesa di kebun binatang, mereka langsung pulang. Lagi pula si bintang utama juga sudah tertidur pulas di gendongan Sehran.

Hesa meringis dalam tidurnya lalu meremat jas Sehran, agaknya tidur anak itu terusik saat Sehran hendak keluar dari mobilnya. Jihan mengelus kepala anak itu dengan lembut agar tidak terbangun, setelahnya mereka keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah megah itu.

"Kemarikan Sehran, aku akan bawa dia ke kamar,"pinta Jihan namun Sehran menolak.

Pria itu menatap bocah di gendongan nya sebentar, "Biar aku yang bawa,"ucapnya lalu berjalan lebih dulu menuju lift.

Jihan dan Jessica saling tatap, Jessica kemudian menatap Yuzar dengan alis terangkat yang di balas oleh suaminya dengan bahu yang terangkat tanda tak tahu. Rabella hanya terkekeh pelan melihat sikap kakak iparnya yang tsundere.

Kini pria asal Rusia itu berada di kamar miliknya dan Jihan, entah apa yang membuatnya menjadi senang menggendong bocah yang sejak awal tak pernah ia sukai. Sehran benci anak kecil, sangat benci. Pria itu tidak pernah mau berinteraksi dengan anak kecil, hanya sekali dalam seumur hidup ia berurusan dengan anak kecil yakni saat Jemiel seusia Hesa dulu.

Tapi sekarang apa yang terjadi padanya, ia rela menggendong anak kecil yang tak jelas asal usulnya itu sejak beberapa jam yang lalu. Seharusnya ia langsung memberikan anak itu pada Jihan, namun melihat wajah terlelap Hesa membuat Sehran merasakan sesuatu yang menyengat di area dadanya, jantungnya seakan berdetak tak beraturan.

Dengan pelan ia melepas pelukan Hesa pada tubuhnya lalu di tidurkan ke kasur luas miliknya.

"Eumm~ Ibwru,"Hesa bergumam dalam tidurnya sambil menggosok wajahnya secara acak dengan kepalan tangan mungilnya.

Sehran langsung mencegah tangan itu agar tak menggosok lebih kuat karena wajah anak itu sudah memerah dengan keringat di area pelipis dan keningnya.

"Dalam tidur saja banyak ulah,"monolog Sehran. Setelah Hesa kembali tidur dengan tenang, pria itu berjalan menuju ruang pakaian sambil melepas jas dan kemejanya menampilkan dada bidang serta otot perut yang tercetak berbentuk kotak-kotak.

Tak lama Sehran masuk ke walk in closet, Jihan datang membawa perlengkapan Hesa untuk menyalin baju anak itu yang sudah lembab karena keringat. Hesa adalah anak yang cukup aktif dalam bergerak dan termasuk anak yang mudah sekali berkeringat, maka dari itu Jihan selalu mengganti baju Hesa. Dalam sehari mungkin Hesa akan 3 kali ganti baju, biasanya di jam 11 pagi dan jam 2 sebelum anak itu tidur siang, berbeda lagi jika anak itu bermain di luar.

Sehran keluar dengan baju santainya bersamaan dengan Jihan yang baru selesai menggantikan baju Hesa. Bocah itu sudah lebih segar karena di lap dengan tisu basah dab tak lupa di baluri minyak telon serta bedak bayi, sehingga bau bayi sudah menyebar di kamar sepasang suami istri itu.

【 𝙃𝙚𝙨𝙖 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang