【 𝙃𝙚𝙨𝙖 】

29 || Duapuluh Sembilan

Niat pengen healing ke Haechan malah dapet kabar yang bikin tambah bad mood.🙃

I wish the best for my sun.

Sorry for typo
Happy reading

••••

"Tuan muda,"seorang pria berpakaian hitam formal membungkuk hormat pada Jemiel yang baru saja tiba di parkiran khusus mobil.

Jemiel tanpa bertanya langsung memberikan kunci mobilnya. Setelahnya ia pergi menuju gerbang, ada banyak mobil mewah yang menunggu para murid pulang sekolah. Tanpa harus mencari, Jemiel sudah lebih dulu menemukan mobil yang sangat ia kenali siapa pemiliknya. Pemuda itu berdecak kesal, ini diluar rencananya.

"Kakak~"Hesa berdiri di atas kursi menyambut Jemiel yang baru membuka pintu. Pemuda itu membalas dengan senyum gemas.

"What are you doing here, Dad?"tanya Jemiel yang kini memangku Hesa.

"Menurut mu?"sahut Sehran datar.

"Jadi kita mau kemana Jem?"tanya Jihan mengintrupsi Jemiel yang sibuk memeluk tubuh gembul adiknya.

Jemiel sedikit berpikir sembari melirik Sehran yang menunggu jawaban nya, "Aquarium yang ada di pusat kota aja,"ucapnya kemudian.

Sehran mulai melajukan mobilnya menuju tempat yang di maksud Jemiel, namun sebelum nya ia berhenti di depan salah satu boutique untuk berganti pakaian. Mana ada orang jalan-jalan pakai jas kantor sama seragam sekolah, kalau kata Jenan itu nggak keren.

Perjalanan keluarga kecil itu dipenuhi dengan celotehan Hesa yang bertanya banyak tentang isi aquarium besar yang akan ia datangi. Tak lupa dengan susu cokelat kotak di tangannya, bocah itu duduk dengan tenang di pangkuan Jemiel.

"Ke Lotte world nya kapan-kapan aja ya kalau kamu sama kakak, biar perginya cuma berdua,"bisik Jemiel membuat Hesa mendongak menatap dagu Jemiel. Bocah itu mengangguk patuh.

"Esa udah pelnah yihat penyu di pantai, di akualium ada penyu na ndak?"tanya Hesa membuat Jihan terkekeh.

"Tentu ada dong, terus Adek mau lihat apa lagi selain penyu?"tanya Jihan dengan memperhatikan kedua putranya yang terlihat begitu dekat.

"Esa mauw yihat ikan Hiu, lumba-lumba, ikan Nemo, ikan doli, Esa juga mauw yihat kepiting,"sebut bocah itu dengan gaya menghitung.

"Oke siap, nanti tapi Adek gak boleh lari-lari ya di sana, soalnya ramai pengunjung nya, nanti bisa hilang kalau adek lari-larian. Harus anteng dan selalu di dekat Mami, Kakak dan Papi, oke?"ucap Jihan dengan lembut.

"Okey Mami, Esa ndak lali lalian. Nanti kalau jatuh syakit, telus ndak jadi yihat Hiu. Nanti Esa ndak bisa celita syama Abang Jenan kalau ndak jadi ketemu Hiu,"ucap bocah itu. Sehran sepanjang jalan tersenyum gemas, semakin lama bahasa cadel Hesa menjadi ciri khas tersendiri di telinga nya. Salah kah jika dirinya berharap Hesa untuk tak cepat tumbuh besar?

Sesampainya disana para penjaga mulai turun lebih dulu dari mobil mereka untuk mengamankan jalan dan melobi area Aquarium. Bagaimanapun juga, Sehran adalah bagian penting keluarga Alton. Dirinya sudah banyak dan sering di sorot media sehingga tak sedikit orang yang tahu tentang keluarga Alton. Terlebih mereka ketambahan anggota baru yakni bocah kecil menggemaskan yang beberapa waktu lalu terkena paparazi di acara night dinner keluarga Allard.