H a p p y 💫 r e a d i n g
Setelah beberapa jam dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai di desa Anyelir. Sebuah desa yang masih sangat asri dan sangat jarang untuk mendaftar polusi di desa ini karena memang masih sangat terjaga alamnya.
Sedari tadi, Rio tak henti-hentinya tersenyum senang menatapi jalan menuju rumah sang nenek. Menatapi para petani yang menanami padi, orang-orang hang berjalan di pinggir jalan. Serta jangan lupakan banyak anak-anak yang bermain dengan gembira di sebuah lapangan.
Mobil yang mereka kendarai berhenti, tepat di depan sebuah rumah berlantai dua yang terbuat dari kayu. Walau rumah tersebut memiliki dua lantai, rumah itu tetap menggunakan kayu karena memang hampir semua rumah disini adalah rumah kayu.
Rio membuka pintu mobil dan keluar, ia tersenyum cerah ke arah sang kakek-nenek yang kini berdiri di depan rumah menyambut mereka.
Rio berlari menuju kakek-neneknya, memeluk kedua orang lanjut usia itu dengan erat seakan tak mau melepaskannya.
"Aduh-aduh, cucuku uwes gede ae."
Kakek tersenyum senang dengan membalas pelukan sang cucu tak kalah erat.
Di belakang Rio, terdapat Adam yang berjalan dengan santai dengan kedua tangan yang menggeret koper setelah ia keluarkan dari bagasi.
Rio melepaskan pelukannya, menatap kedua lansia itu dengan senang.
"Kakek sama nenek apa kabar?" tanya Rio semangat.
"Kakek sama nenek baek, kok. Kamu sendiri bagaimana? Amankan tinggal sama papaku?" tanya dan jawab nenek.
Rio mengangguk, lalu Adam hadir diantara ketiganya. Menyalami kedua lansia itu tanda menghormati.
"Ibu sama bapak apa kabar?" tanya Adam setelah menyalami kakek dan nenek dan berdiri di samping Rio.
"Alhamdulillah, baik, Adam. Kamu sendiri bagaimana? Masih sibuk sama kerjaan kamu?" jawab dan tanya kakek.
"Alhamdulillah, baik kok, pak. Ya begitulah, pak. Tapi masih bisa ngatuk waktu kok."
Kakek tersenyum mendengar ucapan menantunya itu.
"Eh kok di luar sih. Ayo masuk-masuk, Rio ayo masuk sayang. Baru pertama kan ke rumah kakek sama nenek?" tanya nenek dan diangguki oleh Rio.
"PIYEM, KEMARI BENTAR! AJAK ANTON SEKALIAN!" teriak Nenek memanggil pembantu di rumahnya.
Tak lama, keluarlah seorang wanita tua dengan seorang remaja di belakangnya. Mereka datang degsn tergopoh-gopoh menghampiri mereka.
"Ada apa, bu?" taya Piyem.
"Ini tolong bantuin bawa koper menantu sama cucu saya."
Pemuda itu a.k.a Anton mengangguk lalu mengambil alih koper yang dipegang Adam.
"Terima kasih." Aam menyerahkan kopernya pada Anton.
Anton terdiam saat mendengar ucapan Adam, lalu mengangguk dan mengambil koper itu. Lalu berjalan memasuki rumah nenek.
"Nenek aku langsung masuk ke kamar aja, ya?" Rio langsung berlari menyusul Anton.
"Nama lo anton, kan?" tanya Rio setelah berhasil mengejar langkah Anton.
Anton mengangguk, mereka menaiki tangga dengan Anton yang kelihatan sedikit kesusahan karena koper mereka lumayan besar.
Rio yang melihat Anton sedang kesusahan pun membantu dengan mengangkat bagian belakang koper.
"Yok, gue bantuin."
Belum sempat Anton menolak, Rio telah lebih dulu menyela omongan Anton.
"Santai aja elah."
Akhirnya, Anton hanya mengangguk pasrah dan kembali melanjutkan jalan mereka.
💫💫💫
"Eh, tu sungai dalam, gak?" tanya Rio yang melihat sebuah sungai yang berada tak jauh dari rumah sang nenek.
Saat ini, mereka masih berada di kamar yang akan di tempati oleh Rio, dengan Anton yang membereskan baju Rio. Karena memang, itu sudah menjadi tugas Anton.
"Lumayan, kenapa?" jawab dan tanya Anton.
"Gak papa. Kepo aja."
Rio mengeluarkan ponselnya lalu menfoto sungai itu.
Anak ilang
Send a picture
Zino
Dimana tu?Aldo
Si bego, ya di kampung neneknya Rio lah goblok
Masa di plutoDeon
Kali ini vue setuju sama AldoMe
Gimana kalo libur kita ke sini
Seru banget gilaAldo
Serius?
Gass lahZino
Ikut aja gue mahDeon
Duain aja gue mahAldo
Gimana disana?
Lo lama lagi Baliknya?Me
Keknya masih seminggu lagi
Napa?
Mau oleh-oleh?Deon
Akhir ya dou peka 😌Zino
^2inAldo
^3in
Walau bukan itu maksud gueMe
Aman
Jadi maksud lo apa?Aldo
Gak usah. balek sekalian ☺Me
Asu 🖕-t b c-
Gess
Kalian ada yang tau tentang si R itu?
Tadikan Ari buka-buka fb, terus ada yanf bahas tentang dia
Nah, dan entah kenapa Ari penasaran tu.Karna kasi pelanggaran hak cipta a.k.a plagiator
Terus Ari buka akunnya dan dapat banyak cacian dari pada netizenKalian ada yang tau cerita lengkapnya gak sih?
Ari kepo 👀Jadi, hayuuk kita ngeteh ☕
Bagi bagi dong ceritanya 😘Oh ya gess, Ari mo nanya
Ari kan pengen publis cerita ini di karyakarsa juga
Nah
Tapi gak masalahkan kalo cerita yang di wp itu gak di unpub?Betewe
Open QnA!
Terserah mau nanya apa aja 🤗
Ari tunggu satu minggu ya
KAMU SEDANG MEMBACA
1 Tahun Bersama Papa
Teen FictionSebelum baca, follow akun Arii dulu 😗 17 tahun ia telah hidup, namun tidak pernah sekalipun ia berinteraksi dengan sang Papa. Mamanya telah meninggal saat melahirkan dirinya, semenjak itu pula kakek dan neneknya yang membesarkannya. Sedangkan, Papa...