7

19.1K 1.5K 26
                                    

H A P P Y 💫 R E A D I N G

Setelah selesai bermain air, Adam dan Rio memutuskan untuk beristirahat di tenda yang memang sudah disediakan di pinggir pantai.

Keadaan keduanya basah karena memang mereka belum berganti baju. Dan saat ini, mereka berdua sedang menunggu makanan yang tadinya sudah dipesan oleh Adam.

Rio memandangi pantai dengan tersenyum tipis. Ah, suasana pantai memang paling top untuk mengistirahatkan tubuh. Dengan angin sepoy-sepoynya yang terkadang sangat kencang mampu membuat orang-orang bertahan lama. Tapi tidak dengan cuacanya yang mampu membuat orang-orang malas ke pantai.

"Makan yuk, makanannya udah dateng." Adam menepuk pelan pundak Rio.

Rio menoleh ke arah Adam lalu mengangguk. Rio yang memang sedari hanya memperhatikan pantai sampai tak menyadari kalau makanan yang dipesan oleh Adam telah datang.

Rio sudah semangat untuk makan karena memang ia sudah sangat kepaparan. Bahkan senyum Rio sudah mengembang membayangkan apa yang akan mereka makan.

Namun senyum Rio perlahan luntur saat melihat semua makanan yang Adam pesan. Ah benar, ini adalah pantai. Pasti makanan yang tersedia adalah makanan seafood.

"Ayo sini duduk, kita makan." Adam mengayunkan tangannya menyuruh Rio mendekat.

Rio dengan perlahan mendekat dan duduk di depan Adam. Dengan semangat empat lima, Adam mulai memindahkan setiap seafood yang tersaji ke dalam piring Rio.

Rio hanya memandangi bagaimana Adam memakan udang dengan lahapnya. Sesekali meringis pelan melihatnya.

Adam yang melihat kalau Rio belum juga menyentuh makanan, mengeryit bingung.

"kok nggak dimakan?" tanya Adam bingung.

"Aku," Rio menjeda ucapannya dan menatap Adam ragu.

"Alergi seafood." lanjutnya dengan pelan.

Adam yang tadinya makan dengan lahap seketika menghentikan kunyahannya dan menatap Rio terkejut.

"Eum, kau lanjutkan saja makanmu. Aku bisa makan di apartemen nanti." Rio tersenyum kikuk ke arah Adam.

Suasana seketika canggung diantara mereka.

"Ternyata kau memiliki alergi yang sama seperti, mamamu." gumam Adam pelan.

💫💫💫 

Setelah kejadian di pantai kemarin, Adam dan Rio masih canggung satu sama lain. Memang mereka sarapan dan pergi bersama.

Tapi tak ada satupun dari mereka yang membuka suara hingga membuat keadaan semakin canggung.

Dan saat ini, Rio sedang bersama ketiga sahabatnya di kelas dan menikmati waktu jamkos alias jam kosong. Mereka berempat bermain game online yang saat ini sedang banyak dimainkan.

"Permisi, kak. Kak Rio dipanggil Bu Reva disuruh ke ruangan, bu Reva." Rio yang tadinya sedang fokus langsung mengalihkan pandangannya pada adik kelas yang memanggilnya.

"Iya, makasi ya, infonya." adik kelas itu tersenyum lalu pamit untuk kembali ke kelasnya.

"Ngapain Bu Reva manggil lo, Yo?" tanya Deon bingung.

"Lah mana gue tau. Yaudah, gue mau ke Bu Reva dulu." Rio bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan kelas.

Selama di koridor menuju ruangan Bu Reva. Rio terus bertanya pada dirinya sendiri apa yang telah ia lakukan hingga membuat Bu Reva memanggilnya.

Tok... Tok.... Tok...

"Masuk!" teriak dari dalam.

Dengan perlahan, Rio membuka pelan pintu ruangan Bu Reva.

"Permisi, Bu." Rio sedikit menyembulkan kepalanya dan menatap Bu Reva bingung.

"Masuk aja, Yo." Bu Reva berkata dengan menunjuk kursi di depan mejanya.

Rio masuk dengan perlahan. Duduk di kursi depan meja Bu Reva.

"Ada apa ya, Bu?" tanya Rio bingung.

Tanpa menjawab pertanyaan Rio, Bu Reva menyodorkan sebuah amplop berwarna coklat yang tidak besar juga tidak kecil.

Rio memandang amplop itu dan Bu Reva secara bergantian dengan tatapan bertanya.

"Maksudnya, apa ya bu?" tanya Rio ragu.

"Itu adalah soal dan kunci jawaban ulangan fisika besok. Kamu pelajari dan kamu hapal, agar nilai kamu bagus. Dan jangan sampai ada yang tau tentang ini!" jelas Bu Reva.

Rio memandang Bu Reva tak percaya.

"Maksud ibu apa ya?"

"Bukankah apa yang saya katakan sudah jelas? Saya tau kamu tidak bodoh untuk tidak memahami perkataan saya, Rio."

Rio mengepalkan tangannya dan menatap Bu Reva marah.

"Maksud saya. Maksud ibu apa ngasi saya soal dan kunci jawaban ulangan fisika besok? Saya masih bisa kok bu dapat nilai bagus tanpa harus kayak gini."

Bu Reva mengangguk-anggukkan kepalanya seolah mengerti dengan apa yang Rio katakan.

"Saya tau kamu mampu, namun saya hanya ingin memastikan kalau nilai kamu semakin naik. Oh ya, Bukankah setelah ini kamu akan menyusul oma dan opamu di Canada? Dan ya, sudah pasti dong kamu akan melanjutkan kuliah kamu disana. Jadi, pasti kamu memerlukan nilai tinggi agar bisa masuk ke universitas yang bagus disana."

Bu Reva memandang Rio dengan santai. Bahkan kini Bu Reva menunpukan kaki kirinya di atas kaki kanannya.

"Apa oma sama opa yang nyuruh ibu kayak gini?" tanya Rio lagi.

"Tentu saja tidak."

"Mohon maaf sebelumnya, bu. Tapi saya gak bisa nerima ini, saya permisi." Rio bangkit dan langsung berjalan menuju pintu.

"Kamu bawa soal ini, mungkin nanti kamu akan berubah pikiran."

Tanpa berbalik dan membalas perkataan Bu Reva. Rio langsung pergi keluar dari ruangan itu.

-T B C-

1 Tahun Bersama Papa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang