42

8.5K 859 43
                                        

H a p p y 💫 R e a d i n g

"Rencana dimulai saat kedatangan Nio. Nio yang bertepatan adalah anak haram Om gue, adiknya mama gue. Dan yang terpenting, Om gue gak pernah tuh sayang sama dia dan Mamanya."

Flashback....

"Lo besok bakal pindah ke SMA Merpati kan? Inget sama yang gue bilang. Buat diri lo jadi cowok manja yang buat semua orang benci sama lo, paham?"

Nio hanya mengangguk dengan terus menunduk. Ia meremas baju lusuh yang ia kenakan dengan kuat. Menyalurkan semua emosi yang ia rasakan.

Sementara, Aldo berlalu pergi memasuki rumah meninggalkan Nio yang kini masih terdiam.

Flashback done...

"Dan yang gak gue sangka, ternyata lo udah lebih dulu ketemu sama dia. Senang? tentu aja. Dan saat di kantin pas lo bilang mau ngumpul, gue cepat-cepat ngechat Nio. Nyuruh dia supaya dia mau ikut gabung sama kita."

Flashback...

Nio yang asik memakan makanannya seketika menghentikan kegiatannya. Ia mengambil ponselnya dengan pelan.

Tuan muda Aldo
Bilang kalo lo mau gabung
Wajib!

Baik tuan muda

"Gue boleh gabung gak, bang? Walaupun gue masih baru ni ya, tapi kok gue penasaran ya hehe." Nio menyengir canggung.

Melirik Aldo sekilas yang kini menganggukkan kepalanya tanda misi telah selesai.

Flashback done...

"Dan tanpa disangka lagi, kalian mudah banget ngiyain permintaan Nio."

"Gue terus nyuruh Nio untuk jadi cengeng dan juga penuh drama. Nio yang cuma bisa pasrah buat gue makin semangat untuk manfaatin dia."

Aldo berjalan menuju sebuah meja yang berada tak jauh darinya. Berjalan menghampiri dua orang yang masih dalam keadaan di rantai itu dengan tangan yang mengenteng sebuah cambuk.

Plas...

Plas...

Aldo mencambuk kedua lengan Rio dengan kuat. Lalu beralih pada Deon yang kini sudah memucat.

Plas...

Plas..

Setelah itu, menaruh cambuk ke tempat asalnya, lalu mengambil sebuah soda yang juga berada di atas meja itu.

"Supaya rencana gue makin sukses, gue akhirnya nyuruh tante Meli, Mamanya Nio untuk menelepon Nio dan mengatakan kalo dia bakal nikah lagi dan bakal punya kakak baru untuk Nio. Gue ada disana, dan gue juga sadar, kalo Deon juga ada disana."

Zino berjalan menuju dua temannya, atau lebih tepatnya ke arah Rio, tersenyum manis lalu menamparnya beberapa kali.

Plak...

Plak...

Plak..

Plak...

1 Tahun Bersama Papa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang