13 - Being a Mom

766 132 50
                                    

⚠️Warning : suicide attempt

Happy reading, jangan lupa vote dan komen💓🙏

***

Aku selalu ingin menjadi Ibu.

Sering Suzy mengatakan kalimat itu kepada teman-temannya. Untuk anak yang hidup sebatang kara, membangun keluarga tentu merupakan rencana yang bagus.

Keinginannya dikabulkan Tuhan. Di suatu pagi saat dirinya menyadari ada yang berbeda dari tubuhnya. Ketika tangannya mengusap perut, suatu benjolan kecil muncul di sana. Sempat terpikirkan ia mengidap penyakit mematikan, namun Suzy sadar akhir-akhir ini di setiap pagi dirinya kerap memuntahkan isi perutnya.

Belum lagi datang bulan yang tak unjung 'datang' membuat Suzy menarik kesimpulan jika dirinya tengah mengandung.

Untuk memastikan dugaannya, Suzy pergi ke dokter kandungan di temani Chanyeol—yang saat itu masih berstatus 'hanya teman'—Suzy memeriksakan kejanggalannya lalu dokter mengkonfirmasi kehamilannya.

Berita yang mengejutkan sekaligus membahagiakan.

Bahkan ketika Suzy mengetahui kehamilannya, tak pernah sekalipun berpikir akan mengugurkan benih kecil tersebut. Sebaliknya Suzy malah berandai-andai masa depan yang akan ia jalani bersama bayi dalam kandungannya. Walau harus merelakan kehidupan perkuliahannya dan cita-citanya, Suzy tidak menyesal mempertahankan Baby J. Perempuan itu membuat keputusan akan mengurus Baby J saja.

"ayahnya terlalu jauh untuk digapai. Biar saja, aku hanya akan hidup bersama anak ini." itu jawaban Suzy ketika Chanyeol menyarankannya untuk memberitahu ayah kandung janin itu.

Perempuan itu menjalani kehamilan dengan penuh kebahagiaan, meski beberapa kali kesulitan datang di hidupnya seperti tak sanggup membayar uang sewa apartemen lalu terpaksa tidur di studio Chanyeol. Atau saat dirinya ditipu habis-habisan saat berbisnis Clothing Line. Di umur segitu Suzy sudah mencicipi asam garam kehidupan, akan tetapi ketika melihat perut buncitnya di cermin semua kesakitan itu sirna.

Kebahagiaan Suzy semakin sempurna dikala bayi bernama Bae Ha Joon itu lahir ke dunia. Bayi yang mewarisi mata dan lesung pipi ayahnya, namun Suzy tak absen menyumbang bentuk bibir di paras bayi tersebut.

Ajaibnya, setelah Baby J lahir rezeki Suzy datang berlimpah tak berhenti. Anak itu seperti pembawa berkah untuk Suzy. Kasih sayang seorang ibu sama seperti dalamnya lautan, tak terkira. Tak pernah terbayang jika Suzy hidup tanpa Baby J.

Mungkin pilihan mati lebih baik ketimbang kehilangan putranya.

Akan tetapi hal yang paling ditakutinya kini akan terjadi. Ayah kandung Baby J si psikopat itu sedang berupaya mengambil Baby J dari Suzy menggunakan segala kekuasaannya. Suzy terus memandang surat panggilan sidang yang tergeletak di atas nakas kamar tidurnya, perempuan itu sudah dua hari tidak tidur menghasilkan kantung mata yang kentara.

Ia terus berpikir, apa masih bisakah dirinya mengalahkan Myungsoo di persidangan nanti? Meski itu tak mungkin. Pria itu bisa melakukan segalanya, Suzy akui. Dan akhirnya Suzy akan kalah.

Suzy menggigit kuku jarinya gelisah, sementara Baby J sedang tidur pulas di sebelahnya. Andai saja anak itu tahu sekarang Mamanya sedang mati-matian untuk mempertahankannya.

Getar telfon membuyarkan lamunan Suzy, buru-buru Suzy mengangkatnya setelah membaca nama si pemanggil.

[kamar untuk Bae—ah, bukan, maksudku Kim Ha Joon sudah siap. Kau ingin melihatnya?]

Dasar sinting. Jadi pria itu menelfon hanya untuk mengolok-oloknya?

"hentikan perilaku brengsekmu, Kim Myungsoo. Kenapa kau setega ini padaku?! apa salaku sampai aku ingin memisahkanku dengan putraku sendiri?"

My Baby's Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang