3 - The Daddy

608 128 6
                                    

***

Suara televisi yang memperlihatkan acara kartun terdengar riuh di apartemen sederhana milik Suzy. Baby J sedang asyik menonton dan sesekali bertepuk tangan atau tertawa pada tontonannya. Bayi gemuk itu menjadi pusat atensi Suzy untuk sementara sebelum Suzy melirik sebuah kartu nama bertuliskan CEO of Allurec Korea, Kim Myungsoo.

Kartu nama yang ia dapat dua tahun lalu setelah Myungsoo membrikan padanya di sebuah klub malam. Kartu nama yang tak pernah Suzy keluarkan selama ini.

Tapi untuk pertama kali Suzy berpikir keras memegang kartu nama tersebut. Ia lalu menatap seluruh bagian apartemennya, lalu menghela nafas panjang. "we deserve better, Baby J." Cicitnya.

"di sana Ayah kandungmu hidup dengan sangat nyaman saat kita pas-pasan. Kau sungguh punya hak merasa layak." Suzy bermonolog kembali sambil menatap sang putra.

Suzy lalu membawa Baby J ke pangkuannya, memeluk anak itu dengan erat. "haruskah kita menemui ayahmu?" ia bertanya serius pada bayi yang malah tersenyum padanya.

Suzy menempelkan dahinya pada dahi yang bahkan tak sebesar telapak tangannya, "mau bertemu ayah?"

Baby J menjawab dengan tawa kecil.

"apa yang harus ku katakan padanya? Dia pasti sangat terkejut atau mungkin mengusir kita." Tiba-tiba ia merasa kecil. Ayah dari anaknya merupakan orang yang tak mungkin Suzy gapai.

Dunia mereka berbeda jauh, seperti langit dan bumi. Suzy sudah bisa menduga mungkin dirinya akan berakhir di usir, caci maki bahkan sampai di kantor polisi. Beribu kemungkinan sudah ia persiapkan, tapi itu tak membuat Suzy mundur untuk mengenalkan Baby J kepada Myungsoo.

Lantas kalau sudah bertemu, apa yang akan ia lakukan?

Meminta uang? Pertanggungjawaban? Jujur saja Suzy pun pasih belum tahu.

Sampai sekarang Baby J belum punya akta kelahiran, Suzy hanya ingiin setidaknya anak ini diakui Myungsoo, mendapat kartu tanda penduduk yang sah agar dia bisa bersekolah dengan baik. Tapi akankah Myungsoo mau bermurah hati?

Suzy memejamkan mata, bersandar kepada pada sofa. "atau jangan menemuinya saja..?"

Suzy.. Baby J harus tahu siapa ayah kandungnya.

Sedikit terperanjat, Suzy seolah mendengar suara Chanyeol di telinganya. Ia sontak membuka mata lebar dan mengedarkan pandangar ke sana-ke mari. Setelah sadar tak ada siapapun kecuali ia dan Baby J di rumah, perempuan itu membuang nafas panjang.

"kau ingin aku menemuinya, Chan?" tanyanya entah pada siapa.

Suzy tersenyum, ia bangkit menggendong Baby J menuju kamar tidur. "ayo mandi, sayang. Kita akan bertemu ayahmu."

***

"jadwalku sudah selesai kan?"

Sekretaris Son mengagguk mantap, meraih jas kerja Myugnsoo untuk dipakaikan ke pria itu. "sudah, Bos. Besok Bos menemui Nona Kwon, bukan?"

"ya, rencananya kami akan naik pesiar di laut selatan. Yang dekat-dekat saja dulu."

"kalau begitu saya akan mengosongkan jadwal anda."

Myungsoo mengagguk dan berterimakasih, ia melesat menuju basement di mana mobilnya terparkir. Melihat jam yang sudah ada di angka 7 malam Myungsoo mendesah, memijit pelipisnya yang pening sambil bersandar di bagian belakang lift. Tubuhnya merasa lelah selelah lelahnya, ia butuh pijit relaxsasi.

Ting!

Suara lift menyadarkan Myungsoo bahwa diirnya sudah berada di basement. Dengan sisa tenaga yang ada, Myungsoo melangkah keluar. Namun, betapa terkejutnya ia menemukan sesosok perempuan yang duduk berjongkok tepat di sisi lift sambil memeluk sesuatu kantung di tubuhnya.

My Baby's Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang