36 - Destroy Me

571 114 75
                                    

Happy Reading
Dimohon vote dan komen ya, thx💓

Happy ReadingDimohon vote dan komen ya, thx💓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Layar laptop yang menayangkan rekaman CCTV itu memperlihatkan sebuah mobil sedan hitam yang menghantam tubuh seorang pria. Dari jarak beberapa meter jauhnya sudah terlihat sang pengemudi menjalankan mobilnya diluar batas kecepatan yang seharusnya, terlihat orang-orang berhamburan untuk menyelamatkan koban tabrak lari tersebut dan...

"aku tidak bisa." Suzy menggeleng cepat, hendak kabur dari ruangan di salah satu kantor polisi di Kota Seoul tersebut. Namun Sehun mengegahnya dengan menekan ikon ujung pada layar laptop itu.

Terlihat tubuh Suzy sudah begetar hebat, nafasnya berderu cepat dan sesak. Perempuan itu mencoba meraih cup kopi dengan tangan gemetarannya. Mau sampai kapanpun melihat cara Chanyeol meninggal akan meninggalkan trauma berat baginya.

"aku tidak sanggup melihatnya." Tukas Suzy lagi. Dua orang detektif saling berpandang, segera salah satunya menutup laptop dan meminta maaf. "kejadian itu tentu saja membuatmu traumatis, tidak apa, jangan dipaksakan pelan-pelan saja." Lee Suho menenangkan.

"mau cari angin sebentar?" Tawar Sehun yang prihatin melihat keadaan Suzy. Perempuan itu menggeleng pelan, ia kembali menyesap kopinya dengan pandangan kosong. "I'm fine."

Ketiga lelaki itu memberi Suzy waktu untuk menenangkan diri selama beberapa saat. Tak ada yang bersuara sampai Suzy kembali berucap, "kita bisa lanjutkan pembicaraannya sekarang." Agaknya Suzy kelihatan sudah tenang.

Desah nafas panjang Suho keluarkan, memang berat membicarakan soal ini dengan Suzy yang notabenennya melihat langsung kematian Chanyeol. Pada awal kasus ini diselidiki, Suzy tak mau bicara apapun.

Pandangannya selalu kosong dan linglung, ketika ditanyai pun malah menangis histeris. Butuh waktu selama berbulan-bulan mengorek informasi dari Suzy sebagai salah satu saksi mata. Karena pihak kepolisianpun menghargai kondisi mental Suzy yang tidak stabil.

"CCTV ini milik toko bunga yang berjarak tidak jauh dati TKP. Toko bunga itu sempat tutup cukup lama sampai akhirnya mereka buka kembali dan kami bisa mendapatkan izin melihat rekaman ini." pria bermarga Lee itu menjelaskan.

Sehun berangguk-angguk. "aku sangat bersyukur kita punya bukti yang sedikit membantu penyelidikan. Kau tahu sendiri kan semua bagunan di sekitar rumah sakit selalu membuat alibi jika dimintai rekaman CCTV mereka? Seolah ada yang menyuruh tutup mulut."

"ya.." pandangan Suho menerawang, mengingat betapa sulitnya mencari bukti barang satu pun. "sebenarnya kita sangat beruntung memiliki rekaman ini karena dari sudut CCTV ini bisa kelihatan jenis mobil dan plat nomornya. Tapi ada kandala besar di sini."

Suzy dan Sehun menoleh serempak. Tercekat mendengar kalimat akhir yang sang detektif lontarkan. Lagi-lagi kendala..

"kami mencari mobil dengan plat tersebut sampai ke penjuru negeri, namun naas kami sama sekali tak menemukannya. Ketika memerikasanya di data pemilik mobil yang ada pada salah satu divisi kepolisian, data tersebut sudah hilang. Lebih buruknya, sengaja dihilangkan oleh seseorang." Pandangan Suho meredup, ada rasa bersalah yang besar mengatakan informasi ini. Dia merasa buruk melihat dua orang temannya yang semakin putus asa.

My Baby's Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang