***
"dia anakmu."
Rasa-rasanya Myungsoo mau tertawa sekeras mungkin di hadapan gadis cebol berambut pendek yang menggendng seorang bayi di tangannya. Gadis itu bilang bayi tersebut adalah putranya yang sudah berumur satu tahun.
Myungsoo mendekat, melipat kedua bibirnya ke dalam dengan hati tergelitik. "pa-pardon..?" sambil bertanya tak kuasa ia menahan tawa yang sebentar lagi menyembur.
"anak ini adalah putramu." Namun lagi-lagi gadis itu tak merubah maksud dari perkataannya. Dia terus berkata bahwa Myungsoo punya anak. Dan saat itu juga..
"BHAHAHAHA.." ya, pria itu sungguh terbahak selama beberapa menit. Sementara si gadis boncel diam membisu dengan mimik sedatar tembok.
Apa katanya, anak? Oh, wow.. bahkan menikah saja belum. Bagaimana bisa Myungsoo punya anak? Apa ini prank yang teman-temannya lakukan karena minggu depan ia akan menikah? Sesuatu seperti ini pasti sudah teman-temannya rencanakan utnuk menjahilinya. Ya, pasti!
"oke, oke maaf. Soalnya semua ini terlalu lucu kalau tidak diketawakan.." pria itu mengatur nafasnya, berdiri tegak kembali menghadap gadis di depannya yang sedari tadi dalam mode serius.
Myungsoo memperhatikan penampilan gadis itu dari atas sampai bawah. Celana hotpants robek-robek, kaus ketat dengan rambut berwarna ash grey pendek diatas bahu diikat setengahnya. Gadis itu juga punya tato yang kentara di area lengan dan belikatnya, dia terkesan bebas namun imut. Ya, gadis itu punya mata yang indah. Tubuhnya cukup kurus dengan tinggi tak sampai bahu Myungsoo, kisaran umurnya.. 19 atau 20 mungkin?
Dengan tawa yang masih tersisa Myungso bertanya, kedua tangannya terlipat di depan dada. "jadi nona kecil, siapa yang memerintahkanmu?"
Si 'nona kecil' meninggikan salah satu alisnya. "apa maksudmu?"
Myungsoo terkekeh lagi, kini dia menyejajarkan tingginya dengan gadis tersebut dengan membungkuk badan sehingga ia bisa lebih jelas melihat bayi yang sedang terlelap di dalam sana. "Junho? Yikyung? Atau.. Jongin? Ah, pasti si Jongin kan? Dia memang ahlinya menjahiliku." Myungsoo jadi sok asik sendiri.
"maaf, tapi tidak salah seorangpun menyuruhku menemuimu." Ungkap sang gadis dengan nada rendah menandakan dia sedang tidak main-main. "aku serius, dia, anak ini adalah putramu. Tuan Kim." Lanjutnya yang membuat tawa Myungsoo menghilang.
Satu detik, dua detik sampai satu menit kemudian Myungsoo hanya diam membisu memperhatikan gadis itu dan bayi dalam gendongannya silih berganti. Melihat reaksi yang tidak ada senyum-senyumnya dari si gadis, Myungsoo seketika mulai takut.
Ia mundur dua langkah, mengusap tengkuk sambi membuang tatap ke sembarang arah. "baik, baik. 'kalau' makhluk ini anakku, lantas siapa ibunya?"
Wajah gadis itu semakin tak mengenakkan ketika Myunsoo menyebut si bayi dengan sebutan 'makhluk itu', seolah anaknya adalah alien yang hidup di bumi. Tapi ia merasa lebih tak nyaman dengan pertanyaan Myunsoo yang mempertanyakan siapa ibu dari anak yang ia gending. Bukankah sudah jelas siapa ibunya?
Kalau ada dalam gendongannya berarti ya anaknya!
"menurutmu siapa lagi?" gadis itu bertanya santai, sukses membuat Myungsoo menganga lebar-lebar lalu menutup mulutnya dramatis.
"apa-apaan?! Tidak, kau pembohong. Mana mungkin aku tidur dengan anak..kecil.. sepertimu..? Semabuk-mabuknya, aku masih bisa sadar kalau diriku ini bukan pedofilia." Myungsoo mengangkat keduabtangannya ke udara.
"siapa yang kau bilang anak kecil? Aku? Hei, umurku sekarang dua puluh dua tahun!"
"benarkah? Tapi masih seperti-" Myungsoo membuyarkan pikiran. Ini bukan saatnya berdebat soal umur dan penampilan seseorang yang mengaku ibu dari anaknya. Yang jadi masalah utama yakni bayi yang sedang tidur itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby's Daddy [END]
Romance•FANFICTION of BAE SUZY X KIM MYUNGSOO• Bagaimana jadinya jika pernikahanmu terancam batal hanya karena seorang perempuan mengaku telah memiliki anak darimu? Ya, hal tersebut dialami oleh Kim Myungsoo. Kedatangan Bae Suzy, seorang perempuan berumur...