21 - Kwon Nara

565 118 21
                                    

—when trust is broken, sorry means nothing—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

when trust is broken, sorry means nothing

***

Kalau tidak salah saat itu musim gugur. Hari dimana pertama kali Nara bertemu dengan seorang Kim Myungsoo. Tepat di daerah rumah kumuh yang ia tinggali bersama ibunya sebelum menikahi Kwon Sun Il.

Benar, Nara bukan putri biologis pengusaha hebat itu, dia hanya salah satu anak yang beruntung karena ibunya menikahi pria kaya yang lebih muda beberapa tahun. tapi ini bukan saatnya Nara membicarakan kisah cinta Kwon Sun Il dengan Jang Chunhee—ibunya, Nara akan menceritakan sedikit kisah perjalanannya bersama pria itu, Kim Myungsoo.

Pada musim gugur kala itu ia bertengkar hebat dengan sang ibu setelah meminta dimasukkan ke dalam akademi belajar seperti teman-temannya yang lain. Tentu untuk seorang janda yang bekerja serabutan, untuk makan sehari-hari saja sulit, ibunda Nara tak bisa menyanggupi permintaan putri sematawayangnya.

Nara menangis histeris, sayang gadis yang baru menginjak umur empat belas itu memiliki sifat keras kepala dan gengsi yang tinggi. "mereka akan menyebutku miskin jika aku tidak masuk akademi." Begitu alasan Nara.

"tunggu sampai bulan depan, nak, biarkan ibu mencari uang lebih keras."

Mendengar jawaban ibu, Nara tak bisa berkutik, pada akhirnya ia selalu dikalahkan kemiskinan. Nara benci hidup melaratnya! Nara ingin seperti teman-temannya yang bisa mengganti sepatu atau tas mereka setiap bulan!

Air mata gadis itu berjatuhan setetes demi setetes, ia membanting pagar besi rumahnya, berlarian melalui gang sempit tak tentu arah dengan setelan seragam sekolah sampai ia tak sadar kakinya sudah melangkah terlalu jauh.

Meski kemugkinan tersesat begitu besar, Nara mengacuhkannya. Gadis itu tetap berjalan kaki sambil menangis keras-keras. Tak sedikit orang yang berpapasan dengannya bertanya apakah dia sedang sakit, Nara tak menjawab mereka. Gadis itu hanya terus melangkah dan melangkah.

Sampai saat ia duduk di halte bus, sesosok laki-laki dengan alis tebal dan mata tajam menegurnya. Ya, bukan menegur dalam artian baik namun ia terganggu dengan tangis Nara.

Anak laki-laki itu menggerutu, "berisik! Hentikah tangismu itu. Kau pikir dunia ini hanya diisi kau seorang?!"

Nara tertegun. Bukan karena ketampanan laki-laki itu, tapi karena wajahnya babak belur! Sungguh memar di mana-mana. Apa dia salah satu Geng Iljin?—geng anak-anak nakal di sekolahan.

Nara menghentikan tangis lalu menunduk dalam, tak berani menimpal gerutuan anak laki-laki itu. Hanya keheningan yang terasa pada detik-detik selanjutnya dan tak lama sebuah bis dengan jurusan Itaewon-Gangnam muncul. Laki-laki penuh luka itu bangkit, Nara sedikit mencuri intip, sepertinya itu bisnya. Ucapnya dalam hati.

Nara memberanikan diri memperhatikan laki-laki itu secara terang-terangan, ternyata dia pun tengah menatap Nara dengan pandangan yang sulit dimengerti. Lalu tanpa ada angin atau hujan tiba-tiba lelaki itu melempar jaketnya ke arah Nara. "pakai, wajahmu sangat jelek saat menangis." Kemudian memasuki bis begitu saja tanpa penjelasan apapun.

My Baby's Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang