28 - Our Little Trip

658 127 70
                                    

Jangan lupa vote dan komen yooow🙏💓

***

Hubungan persaudaraan Myungsoo dengan Jaewook sebenarnya sangat baik, tidak ada kata renggang atau permusuhan. Mereka bisa dibilang cukup dekat malahan—sebelum Jaewook memutuskan keluar dari rumah, otomatis intensitas pertemuan keduanya berkurang—namun hal tersebut tidak membuat mereka menjauh, Myungsoo masih mengunjungi Jaewook sesekali dan sebaliknya.

Terakhir kali Myungsoo bertemu Jaewook itu saat dirinya mengisi seminar di SNU (Seoul National University) beberapa bulan lalu, berhubung Jaewook mengajar di sana, Myungsoo pun menyempatkan menemui sang kakak. Myungsoo menghormati Jaewook yang memiliki selisih umur dua tahun lebih tua darinya, Myungsoo tak ingin Jaewook merasa terasingkan setelah kematian ibu pria itu, maka Myungsoo sering kali mengajak Jaewook makan malam keluarga walau akhirnya Jaewook tak pernah mau mengiyakan.

Hubungan Jaewook dan Ibu tidak terlalu bagus. Myungsoo pernah tak sengaja melihat pertengkaran antara ibunya dan Jaewook ketika dia remaja, Jaewook selalu meyakini ibu Myungsoo adalah penyebab terbesar retaknya hubungan ayah dan ibu kandungnya. Hal tersebut membuat Myungsoo cukup sadar diri sebagai anak selingkuhan seorang Kim Yisung.

Myungsoo pikir, Jaewook lebih pantas mendapat perusahaan dan warisan ayah, dia anak pertama ayah dan anak dari perempuan yang ayah cintai mati-matian, makanya saat ayah mencoret Myugnsoo dari daftar warisan, Myungsoo hanya bisa tesenyum. Myungsoo tidak punya niatan bersaing dengan Kim Jaewook, apapun yang Jaewook inginkan akan Myungsoo beri sebagai balasan atas rasa bersalah karena ibu telah menghancurkan kebahagiaan Jaewook kecil.

"apa kabar, Myungsoo?" sapa Jaewook. Pria itu memeluk Myungsoo lalu menepuk punggung sang adik.

"baik, hyung. Bagaimana denganmu?"

Jaewook tersenyum dengan deretan gigi, ia menghiraukan kehadiran ibu yang juga ikut menghampirinya. "well, aku seperti biasa. Jadi kau datang bersama keluarga kecilmu?" Jaewook memandang ke arah Suzy dan Baby J dengan santai.

"ya, begitulah."

Setelah berbasa-basi, Myungsoo memberi hormat pada ayahnya, tidak bicara apapun hanya membungkuk, membuat suasana menjadi kaku dan tegang.

"setelah ku hapus kau dari daftar keluarga kau sungguh tak menampakkan batang hidung sedikitpun di depanku, ck. Lain kali datang ke rumah, setidaknya kunjungi ibumu dia menangis terus menerus!"

"baik, ayah." Timpal Myungsoo.

Kemudian ayah membuang nafas gusar sambil menatap nenek yang terlihat bahagia melempar buket bunga. "semua orang yang aku sayangi tidak pernah mendengarkanku. Aku seperti sebuah tembok." Ia menggerutu. "aku berani taruhan beberapa bulan lagi pria itu akan menceraikan mami." Ayah memang memanggil nenek dengan sebutan mami dari kecil—inisiatif nenek sendiri.

"sebaiknya do'akan yang baik-baik." ibu ikut berkomentar namun ayah tertawa sumbang. "berdo'a yang baik untuk si pria tukang judi itu? konyol sekali."

"sebenarya aku mengenal Suzy." Di saat itu Jaewook tiba-tiba berucap demikian. Myungsoo sontak menoleh tertarik, begitu pula ayah dan ibu.

"aku member reguler di restonya, kami sering bertemu di sana. Aku cukup terkejut saat tahu dia istrimu karena kami tidak pernah membahas soal ini." Ucap Jaewook lagi.

Myungsoo mengangkat salah satu aslinya, "kami? Sedekat apa kalian?"

"lumayan. Kami sudah lama saling kenal."

Entah bagaimana ceritanya tapi Myungsoo rasa Jaewook sedang cari gara-gara, dia menjawab dengan ambigu membuat kepala Myungsoo menerka-nerka. Apakah Suzy tahu jika Jaewook itu kakaknya? Sepertinya tidak, karna kalau Suzy tahu pasti perempuan itu akan cerita padanya.

My Baby's Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang