Happy Reading
Jangan lupa vote dan komen, thx🤗***
Dering jam weker Myungsoo abaikan, tubuhnya telentang di bawah lantai kayu dengan tangan direntangkan di kedua sisi. Dia seperti mayat hidup, sunggguh.
Kringg.. Kringg..
Suara jam weker terus berdering, namun Myungsoo tetap pada posisinya. "mengapa kau terus menyuruhku bangun? Kalau bangun juga mau apa? aku tidak punya hal untuk dilakukan. I'm jobless, motherfucker! Fucking jobless!!"
Tak tahan pria itu bangkit dengan cepat, melempar apa saja yang ia lihat ke arah jam weker tersebut. Menyadari kamarnya masih seperti kapal pecah, Myungsoo mendesah. "wah, lihatlah yang sudah aku lakukan. Hebat sekali, Kim Myungsoo.
Berdiri, Myungsoo seraya merapikan perbuatannya semalam, membereskan barang-barang yang ia lempar ke tempat semula termasuk pecahan kaca cermin di sudut ruangan. Setidaknya beres-beres membuat Myungsoo merasa berguna.
Pria yang masih bersetelan kantor itu lalu membersihkan diri sambil merenung apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Pekerjaan sudah tak ada otomatis keuangannya tidak bisa bertambah, sisa tabungan Myungsoo memang masih cukup banyak tapi kalau tidak ada pemasukan perlahan uang-uang itu akan habis.
Ha.. mana dia dikick dari daftar keluarga pula, otomatis tidak punya warisan. Why life is so hard? Apa ini yang namanya karma?
Pada akhirnya Myungsoo harus menanggungnya sendiri, tak ada siapapun di sisinya—oh, tidak, masih ada Sekretaris Son yang tersisa!
"aku harus memulai bisnis lagi." Tiba-tiba ia berucap demikian.
Kalau diingat-ingat, dulu awal mulai Myungsoo merintis Allurec itu karena dia amat menyukai games sejak kecil, lalu Myungsoo memiliki tekad membuat gamesnya sendiri, secara bertahap kesuksesan menghampirinya—tentu tanpa bantuan ayah.
Sekarang, apa dulu yang harus Myungsoo lakukan? Kepalanya masih ngebul. Oke, sepertinya Myungsoo tidak usah memikirkan masalah bisnis dulu. Dia butuh healing beberapa waktu, setelah kepintarannya kembali sempurna, dia akan buat rencana.
Hari ini Myungsoo tidak akan kemana-mana, dia hanya mau turun melihat kebunnya. Itu saja, maka dari itu Myungsoo hanya menggunakan setelan santai.
Sehabis mandi pria itu membuka pintu kamarnya dan terkesiap ketika menemukan Bae Suzy sedang berdiri dengan gestur hendak mengetuk. Suzy terlihat rapi dengan balutan blazer dan celana kain berwarna senada, seperti mau bekerja.
Myungsoo bergeming, Suzy sama halnya. Begitu selama beberapa detik. Lalu memecah keheningan Suzy bicara lebih dulu. "turun. Makan. I'm cooking." Ucap Suzy dengan wajah datar.
"oke." Balas Myungsoo, ia menyempatkan diri membawa topi lalu memakainya dan mengkori Suzy turun ke lantai satu.
Suzy memilih duduk di bangku kesukaannya—sebrang Myungsoo. Myungsoo menarik kursi dan melihat beberapa hidangan tersisa di sana, salah satu yang paling menarik ialah Sup Rumput Laut.
Tumben-tumbennya ada Sup Rumput Laut, seperti hari yang spesial saja..
Tanpa banyak bicara, Myungsoo meraih supnya yang sudah siap sediah di sebuah mangkuk. Lezat. Apapun yang Suzy buat selalu lezat. Hidangan yang mampu menghangatkan hatinya..
Myungsoo tersenyum kecil.
"selamat ulang tahun."
Myungsoo melirik ke sumber suara, memandang Suzy penuh tanda tanya.
"kemarin Bibi Ahn bilang hari ini hari ulang tahunmu." Ucap Suzy lagi.
"ah.." wah, hari ini hari ulang tahunnya? Myungsoo saja tidak tahu karena terlalu sibuk marah-marah. Apa itu sebabnya Suzy memasak sup rumput laut?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby's Daddy [END]
Romance•FANFICTION of BAE SUZY X KIM MYUNGSOO• Bagaimana jadinya jika pernikahanmu terancam batal hanya karena seorang perempuan mengaku telah memiliki anak darimu? Ya, hal tersebut dialami oleh Kim Myungsoo. Kedatangan Bae Suzy, seorang perempuan berumur...