49 - Daisy, My Babygirl

503 82 21
                                    

Jangan lupa vote komen oke🤗

***

Seseorang yang meneror Suzy memakai nomor ponsel Chanyeol tentunya sangat tahu titik lemah Suzy. Dia memanfaatkan itu dengan mempengaruhi jalan pikir Suzy agar Suzy semakin tertekan. Siapa orang itu? Hebat sekali dia sampai membuat Suzy tidak tidur semalaman.

Suzy tentunya memberitahu soal ini pada suaminya, yang bertanya mengapa dia tak kunjung terlelap.

"seseorang mengirimku pesan menggunakan nomor Chanyeol." Suzy menyerahkan ponselnya pada Myungsoo, sudah ia coba menghubungi balik nomor tersebut namun tidak aktif. Orang di sebrang sana yang menjalankan permainan ini sungguh bermaksud mengganggu mental Suzy.

Myungsoo agaknya terbelalak, ia cukup tahu seluk beluk kasus Chanyeol karena Suzy sudah pernah menceritakan hal tersebut padanya. Dan yang pasti di sini, orang yang sudah meninggal tak akan mungkin melakukannya.

"bisa-bisanya dia menyamar sebagai Chanyeol.. siapapun itu dia sungguh tak punya empati." Ujar Suzy lagi dengan kemarahan yang tertahan.

Myungsoo membaca dua kolom pesan yang orang misterius itu kirim. Keduanya berupa penghakiman dan sumpah serapah untuk Suzy. Pasti Suzy dibuat makin terguncang dengan adanya pesan ini. Di saat seharusnya Suzy melakukan penyembuhan mentalnya secara berkala, selalu saja ada yang menghalangi kesembuhan perempuan itu.

Myungsoo tentunya menjadi marah, sangat marah. Jikalau orang ini hanya iseng pun, sungguh tidak etis.

"aku akan memerintahkan seseorang untuk memeriksanya. Jangan cemas apalagi sampai membuatmu stres, akan ku pastikan orang yang mengirim pesan ini tertangkap. Pikirkan kesehatanmu dan bayi kita, mengerti?"

Suzy mendongak dengan mata sembab ke arah suaminya. Aku ingin menghilang.. maunya berkata seperti itu, tapi Myungsoo pasti akan sangat khawatir. Pada akhirnya Suzy hanya mengangguk kecil, memberi senyum seolah ia tidak terdiktraksi oleh serangkaian kejadian yang menimpanya belakangan ini.

Namun Myungsoo terlampau peka, dia mendekati Suzy dan memeluk istrinya. "semua musibah yang menimpa kita, semoga tidak membuat rumah tangga kita renggang. Yakinlah semua akan berlalu, seperti pelangi yang datang setelah badai. Hm, kiranya kurang dari setahun villa kita selesai. Mari kita menghabiskan waktu dengan tenang di sana. Tanpa keributan Kwon Nara, tanpa teror pesan dan tanpa rasa sakit yang kau alami selama ini. Kita harus membangun kebahagiaan yang nyata."

Myungsoo dan mimpi-mimpinya. Suzy skeptis, apa ia bisa memiliki peran di dalam sana?

"kita berempat. Seharusnya bayi kita sudah lahir saat itu, kan?" Myungsoo selalu yang paling antusias jika membicarakan calon anak kedua mereka.

Nak, bahkan kau belum lahir pun ayahmu sudah memberi seisi dunia..

Suzy mengiyakan. "mungkin usianya baru satu bulan."

Myungsoo menggenggam tangan sang istri, ia terkekeh. "kalau perempuan aku ingin memberinya nama Daisy."

"Daisy Kim? Itu nama barat. Tapi terdengar cantik. I like it."

"dia pasti cantik, secantik bunga Daisy." Timpal Myungsoo. Myungsoo menggeser posisi duduknya agar lebih dekat untuk mengusap perut Suzy lalu mengecupnya.

"daisy.. daisy you're so pretty.. daisy daisy my baby girl.."

Dahi Suzy mengernyit, "lagu apa itu? Baru dengar."

"lagu buatanku untuk Baby Daisy." Balas Myungso.

"heh, jenis kelaminnya saja belum kelihatan sudah main bikin lagu saja."

My Baby's Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang