7 - All By My Self

689 140 30
                                    

Happy Reading
Jangan lupa vote dan komen🙏

***

Sebelum mengikat Nara sebagai kekasihnya, pergaulan Myungsoo memang cukup 'liar'. Dia tumbuh dilingkungan penuh godaan duniawi seperti, harta, tahta dan tentu saja wanita. Belum lagi dorongan teman-temannya yang selalu menjerumuskan Myungsoo ke lubang setan. Pria itu tak pernah memiliki perasaan nyata pada perempuan yang pernah ia kencani kecuali dengan Kwon Nara, cinta pertamanya sejak remaja.

Nara si sempurna yang sulit ditaklukan. Butuh waktu 20 tahun bagi Myungsoo menerjang lautan kesabaran hanya untuk meluluhkan seorang Kwon Nara. Maka dari itu, ketika waktu akhirnya memihak mereka, tak tanggung-tanggung Myungsoo langsung meminang Nara. Mengikat perempuan itu menjadi miliknya dalam jenjang yang serius.

Akan tetapi, bom waktu menyerang Myungsoo ketika dirinya berada di puncak kesempuranaan kehidupannya.

Semua gara-gara rubah kecil itu. Myungsoo lebih suka menyebutnya si perusak kebahagiaan orang lain. Kenapa? Kenapa Bae Suzy harus datang padanya membawa seorang bayi yang ternyata anak kandungnya? Kenapa di saat ia berada dipuncak kesuksesan karirnya? Kenapa di saat Nara telah menjadi miliknya? Suzy membuatnya menjadi orang jahat.

Tapi di sisi lain yang lebih mengganggu adalah, Bae Suzy dan bayi itu berhasil masuk ke dalam pikiran Myungsoo dan tak mau pergi. Setelah Suzy menemuinya, Myungsoo merasa hidupnya tak setenang dulu, tidur pun tak nyenyak dan rasa marah yang terus melanda.

Bisa saja Myungsoo mengabaikan eksistensi mereka berdua, seolah tak terjadi apa-apa. Yang jadi masalah, ia tak bisa melakukan itu. Dan hal tersebut membuatnya lebih membenci Bae Suzy.

"kau hanya seseorang tak berarti, camkan itu."

Perempuan yang sedang mengolesi tangannya dengan obat merah itu menengadah, memutar bola mata. "ya, ya, ya.. terserah." Balasnya lalu kembali sibuk memasang plester untuk menutupi luka Myungsoo.

"kehadiranmu sungguh bukan ancaman apa-apa untukku, aku akan mengabaikanmu dan juga bayi itu. Jangan harap aku bisa mengakuinya sebagai darah dagingku."

Mendengar rentat ucapan tajam Myungsoo, Bae Suzy masih memberi reaksi yang tenang sambil tersenyum miring. "oke." Ia sungguh tak terdiktrasi dengan perkataan pria bawel yang sedang ia obati.

Myungsoo merasa semakin dongkol dibuatnya. Apa-apaan dengan respon Suzy? Perempuan itu sedang merendahkannya?

"kau, apa yang kau lakukan di sini? Kau ingin menemuiku, kan? kau sengaja datang ke pesta ini agar aku melihatmu kan? Berhenti berkeliaran di sekitarku, kau penguntit. Berhenti menguasai pikiranku dengan wajahmu!" cecar Myungsoo tak sabar.

Suzy menghentikan gerakannya, menatap Myungsoo beberapa saat lalu tertawa kecil. "padahal aku tidak melakukan apa-apa, tapi hebat sekali ya sampai membuatmu tak bisa berhenti memikirkan aku? Kenapa? Sudah mulai perduli?"

"jangan asal bicara." Desis Myungsoo. Ada sebuah ketidak terimaan yang besar ketika mendengarnya, karena apa yang Suzy katakan barusan merupakan suatu kebenaran. Itu yang membuat Myungsoo semakin marah, bukan hanya pada Suzy melainkan pada dirinya sendiri yang mulai tak bisa dikontrol logika.

Untuk menyembunyikan gengsi, Myungsoo semakin gencar memperlihatkan kekesalannya. Ia menarik paksa tangan Suzy hingga perempuan itu memekik. Tanpa ampun Myungsoo membawa Suzy ke sebuah kamar hotel yang sebelumnya sudah ia pesan untuk beristirahat.

"apa yang kau lakukan, keparat?! Lepaskan aku!" Suzy mencoba lari dari pria itu, melepas tangan Myungsoo yang mencengkram lengannya meski tahu Suzy kesakitan. Namun perlawanannya tak berhasil karena pada akhirnya Suzy kalah dalam tenaga.

My Baby's Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang