8 - I Put Spell On You

579 129 18
                                    

(part ini mengandung POV Myungsoo selama tiga bulan terakhir)

Happy reading, jangan lupa vote, komen dan share ya. Thx🙏

***

Tiga bulan sebelumnya...

"kau sudah dengar? Park Eunbin dapat pelecehan saat clubbing."

"ya.. aku mendengarnya. Aku turut prihatin." Balas Junho.

Jongin berdecih, "salah sendiri itu. Suruh siapa pakai pakaian seperti pelacur? Namanya juga tempat clubbing, ya bukan hal aneh lagi terjadi hal yang seperti itu di sana. Kalau tak mau dapat pelecehan lebih baik diam di rumah, seperti perempuan baik-baik. Jangan salahkan prianya lah, si Eunbinnya sendiri yang mengundang godaan."

Mendengar rentetan perkataan Jongin yang memperlihatkan sekali bahwa pria itu golongan misoginis, Heeryung langsung mengambil bantal sofa, menimpuk kepala pria itu dalam sekali ayunan. "enteng sekali itu mulut! Kalau seperti yang kau bilang, lalu bagaimana dengan kasus di Arab sana? Pakaian mereka juga sangat tertutup tapi angka pemerkosaan di sana cukup tinggi. Jangan salahkan pakaiannya ya, bangsat. Kontrol tuh titiw kalian dan pikiran penuh nafsu pria macam kau. Perempuan jangan pulang malam, jangan pakai pakaian terbuka. Serba salah ya jadi perempuan? Meski sudah memakai pakaian tertutup pun masih bisa terkena pelecehan. Satu-satunya salah di sini ya mindset kotor para pelaku pelehan yang selalu menganggap kami-kami ini sebagai objek seksual saja." Heeryung amat membara-bara dengan kobaran api di kedua matanya.

Tak pernah sebelumnya ia meledak seperti ini meski Jongin kerap memperlihatkan sikap bencinya terhadap perempuan. Heeryung berpikir ucapan Jongin barusan sudah kelewatan, amarah yang selama ini dibendungnya sudah tak bisa lagi ditampung. Nafas perempuan itu kembang kempis, ia merasa ingin menusuk Jongin dengan belati.

Jongin mendengkus, "cih, kaum-kaum SJW." Ejeknya.

An to the jing.

Sepertinya istilah misoginis memang sudah mendarah daging dalam diri Jongin. Bahkan sekarang pria itu memperlihatkan pandangan merendahkan padanya yang membuat Heeyung ingin mencakar-cakar wajah pria itu dengan kuku-kuku cantiknya yang baru saja di meni-pedi.

Sang kakak, Junho datang untuk melerai mereka, ia menarik Heeryung untuk mengikutinya sebelum peperangan besar terjadi di bascamp Empat Sekawan—yang berisi Myungsoo, Junho, Jongin, Yikyung—dan juga merangkap sebagai klub boxing yang sering Myungsoo sambangi. Untuk Heeryung sendiri, tentunya dia sering ke sana mengingat gedung basecamp itu dimiliki dan dirikan oleh kakak lelakinya, Jang Junho. Sekalian tebar pesona pada pelatih Boxing yang bernama Song Kang juga sih sebenarnya.

"Kak. Bisa singkirkan itu manusia satu tidak sih? I reaaally hate him to the bone." Heeryung sengaja berkata begitu di depan Jongin. "pintar-pintar cari teman lah, sampah masyarakat jenis begitu dipungut." Lanjutnya lagi menegaskan permusuhan sengitnya dengan Jongin yang sudah berlangsung lama.

Well, teman-teman Junho memang tidak ada yang lurus-lurus saja. Mereka punya kebrengsekan masing-masing. Seperti Jongin yang hobi sekali merendahkan perempuan, Yikyung dengan segala bisnis gelap dan pergaulan liarnya lalu Kim Myungsoo yang sangat angkuh dan diktaktor dalam segala sisi itu. Yang paling mending diantara mereka hanya Jang Junho saja, setidaknya pria itu tak pernah main perempuan atau narkoba.

"seperti ibunya bukan perempuan saja." Heeryung terus menyerocos, sedangkan Jongin terlihat keasyikan melihat kemarahan si gadis kecil yang senang ia jahili itu. Dia tahu sebenci apa Heeryung padanya, makanya Jongin memanfaatkan situasi memanasi kaum feminis macam Heeryung seperti tadi agar perempuan itu mau bicara padanya.

My Baby's Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang