47 - Devil Is Back

484 97 33
                                    

Maaf agak lama up nya, aku baru ada inspiresyen nulis, hiks. Happy reading ya jgn lupa vote komen🙏

 Happy reading ya jgn lupa vote komen🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Setelah berbulan-bulan sampai bertahun-tahun lamanya mencari pelaku penabrakan Chanyeol, akhirnya Sehun dan Suzy mendapatkan bukti konkrit. Kemarin, petugas detektif Lee Suho mengabarkan jika mereka menemukan mobil dengan sticker Zior di depannya, mobil itu berada di pembuangan barang besi di daerah Hajae, pelosok Provinsi Jeolla. Mobil itu sudah tidak ada plat nomornya, Lee Suho perlu menyelidiki lebih lanjut.

"Sedikit lagi kita sampai. Pelaku itu.. akan segera ditemukan." Ucap Sehun pada Suzy.

Suzy mengangguk kecil dengan penuh harapan, jari-jari tangannya tak bisa diam ketika ia gelisah. Mengingat betapa sulit menemukan penabrak itu, Suzy sungguh tak sabar menjebloskan si pelaku ke penjara sampai membusuk di sana. Ah, bahkan Suzy merasa hukuman penjara tidak akan sebanding dengan nyawa Chanyeol yang sudah melayang.

"jika pelakunya sudah ditemukan, apa yang akan kau katakan padanya?"

Ketika pertanyaan itu terlontar, Sehun berhasil membuat Suzy terdiam cukup lama. Jika ia bertemu orang itu, sebenarnya banyak sekali umpatan yang ingin Suzy cerca padanya, atau pembalasan yang setimpal dengan membuat pelaku itu sengsara seumur hidup. Namun, sepertinya pertanyaan pertama yang akan Suzy beri untuk penabrak itu seperti ini,

'di mana hati nuranimu? Tidak ada kah?'

Well, meski manusia memang lebih menyeramkan dibading setan, hanya saja apa orang tersebut sungguh tak punya rasa penyesalan atau dihantui rasa bersalah?

Suzy menoleh pada Sehun dengan tatapan instens ia menjawab, "aku akan membunuhnya."

"dia memang pantas mati." Sehun menyetujui. "tapi aku yakin kau tak akan melakukannya." Ia berangguk-angguk yakin dengan perkiraannya. Suzy tidak akan seberani itu sampai membunuh seseorang.

Menyungging senyum kecil untuk Sehun, lalu Suzy bangkit sambil meraih buket bunga lily di tangannya yang sedari tadi ia tenteng ke Masagi. Sehun memperhatikan bunga tersebut dan berucap, "hari yang tepat untuk mengunjunginya. Dia pasti merindukanmu."

"maka dari itu aku akan datang." timpal Suzy.

"Baby J tidak kau bawa?"

"dia sekolah, lagipula ada yang ingin aku katakan secara empat mata dengannya."

Sehun ber-oh ria, "well, selamat berbincang kalau begitu."

"Kau ingin menitipkan pesan?"

Sehun berpikir sejenak, terlihat serius. "bilang padanya temui aku dalam mimpi meski sekali saja. Ck, sungguh dia tak pernah datang."

Suzy terkekeh, "baiklah." Sebelum ia berbalik meninggalkan pintu masuk Masagi dan berpamit pada Sehun.

Sehun memperhatikan kepergian Suzy dengan penuh kekhawatiran. Pasalnya beberapa minggu lalu Myungsoo mendatanginya dan berkata jika Suzy sedang 'sakit', meski perempuan itu rutin terapi, tak jarang Myungsoo menemukan Suzy histeris dalam tidur malamnya, atau saat melihat Suzy bicara sendiri sambil menutupi kedua telinganya. Sebenarnya, perempuan itu belum bisa dikatakan lebih baik dari sebelumnya, itu kenyataan pahit bagi mereka.

My Baby's Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang