2.4K 168 0
                                    

Enjoy with your reading guys....

Enjoy with your reading guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 6

Keesokan paginya....

Mobil avanza yang dikendarai Jaemin terpakir rapi di lahan parkir Mall tempat ia dan Haechan membuat janji.

Jaemin keluar dan langsung saja berjalan ke arah Haechan yang sudah bisa terlihat dari tempatnya berdiri saat ini setelah menutup pintu mobilnya.

“Na! Cepet!” Haechan berseru sembari melambai-lambai kan tangan. Jaemin memperbaiki letak tas selempangnya, berjalan lebih cepat menghampiri perempuan manis yang sepertinya sudah tidak sabar untuk melakukan tour di Mall besar tersebut.

“Aku kelamaan ga?” kata pertama yang Jaemin lontarkan begitu dirinya tiba dihadapan Haechan.

Haechan menggeleng tanpa menunggu lagi ia segera meraih tangan Jaemin dan menyeretnya masuk ke dalam Mall.

“Kita mau kemana dulu?” tanya Jaemin, saat keduanya sudah berjalan-jalan santai didalam pusat perbelanjaan tersebut.

“Kamu udah sarapan?” Jaemin menjawab dengan anggukan.

“Kalo gitu kita main ke timezone dulu lah yuk, udah lama rasanya gak main game dance itu loh. Terakhir kali kayaknya waktu kita masih jadi mahasiswi” ujar Haechan.

Jaemin menggeleng seraya menatap saudaranya itu heran, “kita kan udah bukan anak kecil lagi Chan, emangnya gak malu?”

“Ck! Emangnya yang boleh main ke timezone cuman anak kecil doang? Walaupun aku udah nikah, aku masih keliatan kayak anak SMA tau!? Udah ayo kita ke timezone.” Haechan memaksa yang mana membuat Jaemin hanya mampu menurut dengan keinginannya.

Jaemin dan Haechan menaiki eskalator menuju lantai tiga dimana area permainan itu berada. Setibanya disana, Haechan terlihat sangat antusias persis seperti remaja yang baru saja masuk SMA padahal perempuan itu sudah menikah.

“Sebelum ke dance, kita main apa dulu ya Na?” tanya Haechan, dengan tangan mengetuk-ngetuk dagunya sedang berpikir sedangkan Jaemin tetap diam sambil memperhatikan sekitarnya.

“Gimana kalo main street basketball dulu Chan?” usul Jaemin.

Haechan dengan cepat mengangguk setuju, “ayo. Yang kalah harus traktir makan siang kayak biasa.”

“Oke. Siapa takut” balas Jaemin.

*

Haechan mendudukkan dirinya di kursi yang ada didalam timezone. Tangannya bergerak mengipasi bagian wajah serta lehernya.

Ia mulai kelelahan hampir tiga jam lebih mereka bermain permainan basketball tersebut dan pada akhirnya dirinya yang kalah dari Jaemin.

Jaemin tertawa senang sembari mendekat ke arah Haechan yang terlihat cemberut. Selalu begitu jika perempuan itu kalah pasti moodnya langsung buruk.

DIVORCE| NoMin feat MarkHyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang