삼십 삼

2.2K 200 28
                                    

Happy Reading..

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Part 33

“Mark..” panggil Haechan berbisik dengan tatapan berubah kosong.

Padahal Haechan tak berteriak sama sekali memanggil nama suaminya itu, ia hanya berbisik lirih tapi sepertinya Mark memiliki feeling kuat mengenai Istrinya hingga membuat laki-laki yang sedari tadi mematung di dalam ruang rawat tersebut menoleh ke belakang dan terbelalak kaget melihat keberadaannya.

Mark berbalik hendak pergi tapi sebelum itu ia menatap tajam ke arah Giselle seolah memberi peringatan pada perempuan itu jika sekarang dia berada dalam masalah karna sudah berani menciumnya.

Melihat Mark yang akan keluar, Haechan mengambil alih kesadarannya dan langsung berlari pergi di susul Mark yang meneriaki namanya.

Di belakang Mark terus mengejar, jantungnya berdentum keras. Ia merasa dejavu dengan keadaan sekarang, dulu mereka pernah seperti ini saat di kantor Mark dan dengan sumber masalah yang sama yaitu Giselle.

Haechan tanpa sengaja menabrak salah satu suster yang lewat dan dengan cepat perempuan itu membungkuk meminta maaf.

“Maaf, maaf. Saya tidak sengaja saya buru-buru, permisi..” tak peduli dengan tatapan bingung suster tersebut yang sepertinya tak mengerti bahasa yang Haechan gunakan, si manis tetap berlari untuk mencapai mobil taxi yang masih setia menunggunya di parkiran atas permintaannya.

Haechan membuka pintu taxi tersebut dan segera masuk serta langsung mengunci pintunya. Tepat saat itu juga Mark tiba di luar sana.

“Haechan!” Mark memukul-mukul kaca pintu taxi tersebut dan tangannya mencoba membuka pintunya. “Buka pintunya sayang, dengerin aku dulu..” pinta Mark, terus menggedor.

“Jalan pak, pulang ke rumah saya..” titah Haechan yang dituruti oleh supir taxinya.

Mark yang melihat itu menghentakkan kaki kesal ke atas tanah kemudian berlari menghampiri mobilnya dan menjalankannya menyusul taxi yang dinaiki Haechan dengan kecepatan maximum.

Haechan yang melihat mobil Mark berada di belakangnya lantas berseru, “pak lebih cepat! Jangan biarin mobil di belakang itu nyusul kita pak! Tambah kecepatannya pak!”

“Baik nona..” supir taxi itu menambah laju mobilnya hingga terjadi aksi kejar-kejaran antara taxi yang Haechan naiki dan mobil Mark.

Dalam waktu sekejap taxi Haechan sudah tiba di depan rumahnya begitupun dengan mobil Mark. Haechan keluar begitu dirinya sudah membayar dan kembali berlari masuk ke dalam halaman rumah besar tersebut.

Dengan tergesa Haechan masuk ke rumah menuju kamarnya dan Mark. Haechan masuk ke dalam walk in closet lalu keluar dengan koper besar miliknya yang ia seret disaat itu pula Mark datang masuk ke kamar.

Laki-laki itu mendekat, mencoba menghentikan kegiatan Haechan yang tengah membuka kopernya.

“Haechan, stop!” ucap Mark, menahan lengan Haechan yang tengah mengeluarkan seluruh pakaiannya dari dalam lemari.

DIVORCE| NoMin feat MarkHyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang