여덟

2.4K 167 2
                                    

Jaemin sama Haechan lebih baik pake lo-gue juga kayak yang lain atau tetep aku-kamu aja?🤔

Tolong kasih saran ya:)

Disini mungkin ada sedikit adegan 18++ yaa jadi mohon bijak dalam membaca!

Okee, enjoy with your reading guys...

Okee, enjoy with your reading guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 8

Mark masuk lagi ke dalam kamarnya dan Haechan dengan sebuah nampan berisi makanan. Pelan-pelan pria itu mendekat ke arah ranjang ketika melihat Haechannya sudah tertidur dengan memeluk tubuhnya sendiri.

Setelah meletakkan bawaannya dimeja yang khusus berada dikamar mereka. Mark melangkah mendekati Haechan dan berjongkok di samping ranjang, memperhatikan wajah istrinya yang terlihat sedikit sembab, hidung mungilnya juga terlihat memerah terlihat menggemaskan namun Mark tidak menyukainya dikarenakan itu terjadi sebab Haechan menangis.

Mark menatap lamat wajah Haechan. Sejujurnya ia tak tega untuk membangunkan istrinya itu tapi Haechan belum makan dan sekarang sudah lewat jam sepuluh malam, sangat terlambat dari waktu jam makan malam.

“By bangun..” panggil Mark, lembut namun tak mendapat respon dari si empunya nama.

Mark menoel hidung merah Haechan gemas, “ayo sayang bangun dulu buat makan malem.”

“Hem..” gumam Haechan, membuka sedikit kelopak matanya. “Masih ngantuk Mork.” lanjutnya menutup mata kembali.

“Makan malem dulu baru tidur lagi, ayo bangun atau aku makin marah!” ancam Mark, berhasil membangunkan Haechan.

Mata perempuan manis itu sudah terbuka lebar, menatap sayu ke arah Mark yang pergi mengambil nampan di meja tadi kemudian kembali ke ranjang dan duduk disana.

Haechan beringsut mendekat lalu memeluk erat tubuh milik suaminya itu. “Maaf.” gumamnya, menyembunyikan wajah di dada Mark dalam.

“Makan, mau aku suapin atau makan sendiri?”

“Suapin.” jawabnya menjauhkan wajah dan menatap pada wajah Mark dengan mendongak.

“Duduk yang bener dulu.” titah Mark, yang langsung dituruti oleh Haechan.

Lalu dengan perlahan pria itu menyuapi Haechan. Begitu sesuap nasi sudah masuk, Haechan memeluk tubuh suaminya lagi.

“Jangan peluk, abisin makanannya baru boleh meluk.” ujar Mark. Bukannya menurut Haechan malah mempererat pelukannya dan menggeleng.

“Gak mau.” sahutnya membuat Mark mengecup pucuk kepalanya gemas.

“Jangan diulangin lagi. Kalo mau pulang malem minimal kabarin dulu, semisalnya dijalan kamu sama Jaemin kenapa-kenapa terus aku sama Jeno gak tau kan kita jadi khawatir.” Haechan mengangguk patuh lalu mendongak dengan wajah memelasnya.

DIVORCE | NoMin feat MarkHyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang