Happy Reading
Part 23
Seperti yang sudah dibicarakan sebelumnya. Haechan pun memilih untuk menyempatkan diri ke kantor suaminya, itung-itung jalan-jalan kayak kata Mark, bosen juga di rumah terus.
Sekarang Haechan sudah siap dengan mengenakan long dress putih tanpa lengan dibalut blazer coklat mudanya. Si manis memutar-mutar tubuhnya di depan cermin, mencari apa ada yang kurang dari penampilannya.
Setelah merasa semuanya pas Haechan segera keluar dari kamar dengan membawa tas jinjingnya. Ia menuju keluar rumah dikarenakan sang supir telah menunggu sejak tadi.
“Langsung ke kantor suami saya ya pak.” ucap Haechan, begitu bokongnya sudah mendarat dikursi penumpang.
Supir yang disewa Mark sejak hari pertama mereka disini mengangguk patuh. Mobil pun berjalan meninggalkan pekarangan rumah tersebut.
Selama perjalanan Haechan menatap jalanan yang dilewatinya. Suasana malam di Kanada benar-benar indah, kapan Mark akan mengajaknya berkeliling di kota kelahiran pria itu.
Sedangkan di kantor, Mark kini sedang menunggu kedatangan Haechan ditemani sosok Giselle yang lagi-lagi datang ke kantornya tanpa diminta.
Sejujurnya Mark sedikit risih karna Giselle terus menerus menemuinya apalagi mengingat Haechan tidak begitu menyukai perempuan ini, Mark ingin sekali menyuruh Giselle pergi tapi ia tidak tega untuk mengusirnya.
“Udah waktunya makan malem Mark, kamu mau pesen apa? Biar aku pesenin.” Giselle bersuara ditengah-tengah hening yang melanda mereka berdua.
Mark tak menjawab, ia melirik pada arloji hitam dipergelangan tangannya. Ucapan Giselle memang benar, sudah waktunya untuk makan malam tapi kenapa Haechan masih belum muncul. Apa istrinya itu tidak jadi datang ke kantornya?
Giselle menepuk pundak laki-laki itu dengan kesal karna pertanyaannya diabaikan. “Mark! Aku nanya lho ini!”
Mark masih tak menjawab. Ia akan menunggu Haechan saja, mungkin Haechan masih dalam perjalanan kesini kan?
Disebelahnya Giselle mengoceh karna pertanyaannya diabaikan lagi oleh laki-laki itu namun Mark terlihat tidak peduli.
Sejam lebih menunggu hingga waktu tepat menunjukkan pukul 9 malam Haechan tak kunjung datang. Mark mendesah kecewa, sepertinya Haechan tidak akan datang ya? Padahal Mark berharap istrinya itu akan kesini.
Disisi lain Haechan dengan gelisah menunggu taxsi yang dipesannya tiba. Si manis melirik arloji miliknya, ini sudah sangat terlambat untuk mengantarkan Mark makan malam tapi apalah daya mobil yang Haechan naiki tiba-tiba bermasalah di pertengahan jalan membuat ia mau tak mau harus memesan taxsi, sekarang saja mobilnya itu tengah diperiksa oleh supirnya.
“Nona tidak mau duduk didalam mobil saja sembari menunggu taxsi pesanan Nona datang?” tanya supirnya dengan sopan.
Haechan menggeleng pelan sambil melihat sekilas pada pria tua itu. Tak lama kemudian mobil taxsi pesanannya datang, Haechan segera masuk ke dalam namun sebelum berangkat ia berujar terlebih dahulu pada supirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVORCE | NoMin feat MarkHyuck
Fanfiction. . . ~Dari awal yang bahagia hingga akhir yang hancur~ "Mulai sekarang kita udah gak punya hubungan apapun lagi, Na Jaemin." "Iya, aku harap setelah ini kita gak ketemu lagi ya Jen. Entah itu sengaja ataupun gak sengaja." ........ "Semoga kamu gak...