.
.
.
~Dari awal yang bahagia hingga akhir yang hancur~
"Mulai sekarang kita udah gak punya hubungan apapun lagi, Na Jaemin."
"Iya, aku harap setelah ini kita gak ketemu lagi ya Jen. Entah itu sengaja ataupun gak sengaja."
........
"Semoga kamu gak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Part 45
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Abis chattingan sama siapa?” Jeno bertanya ketika melihat Jaemin meletakkan ponselnya ke atas meja nakas di samping ranjang.
Ini adalah hari ketiga Jaemin pulang ke rumah kembali. Keadaan kaki Jeno juga mulai pulih dan laki-laki itu sekarang sudah di perbolehkan berjalan seperti biasa oleh Dokter.
“Hyunjin.” jujur Jaemin, menurunkan kakinya ke atas lantai dan berdiri.
Jeno menatap tak suka Istrinya itu ketika mendengar nama Hyunjin. “Ngapain dia chat kamu lagi?”
“Gak ngapa-ngapain cuma ngasih tau soal pernikahan dia aja, emang kenapa?” sahut Jaemin, sembari melangkah menuju pintu keluar kamar.
“Dia mau nikah?” Jeno terlihat cukup terkejut. Ia kira laki-laki bernama Hyunjin itu berniat mendekati Jaemin sebelumnya.
“Iya, kaget? Makanya jangan asal nuduh aku selingkuh! Hyunjin itu cuma temen aku dari SMA sampe kuliah bukan selingkuhan! Kita mah murni temenan, gak tau kalo kamu sama Karina.” sindir Jaemin, membuka pintu kemudian keluar.
