이십 일

2.1K 160 11
                                    

Di awal aku udah jelasin kalo ini banyak skip-skipnya ya

Okee Happy Reading...

Okee Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 21

Mark mengusap kasar wajahnya sendiri saat berkas-berkas dihadapannya tak kunjung selesai dan malah semakin banyak. Ia kira masalah disini tidak terlalu besar tapi ternyata masalahnya bahkan hampir membuat perusahaan milik Ayahnya ini gulung tikar.

"Gimana bisa Daddi percayain perusahaan disini sama orang kayak gitu? Untung semuanya bisa cepat ditangani tapi tetep aja berkas-berkas sialan ini gak habis-habis!" ujar Mark, berbicara sendiri.

Beberapa hari ini Mark jadi tidak bisa menghabiskan waktu bersama istrinya karna masalah kemarin. Disaat masalahnya selesai dirinya harus kembali memulai semua dari awal lagi. Mark merindukan Haechan saat ini, kira-kira istrinya itu sedang apa ya? Hari sudah malam, Haechan pasti sudah tidur sekarang.

Tok tok tok

"Masuk!" (anggap aja pake bahasa Inggris ya)

Pintu terbuka menampilkan sekretaris Mark yang tetap berdiri didepan pintu.

"Permisi pak, ada yang mau bertemu dengan pak Mark."

Kening Mark mengernyit, siapa orang yang mau bertemu dengannya malam-malam begini, tidak mungkin klien kan?

"Klien?" sekretarisnya menggeleng.

"Katanya temen pak Mark, namanya Giselle." sahutnya.

Mark ber'oh'ria. "Biarkan saja dia masuk."

"Baik pak. Kalo begitu saya permisi."

Dua menit setelah kepergian sekretarisnya, Giselle muncul dengan senyum manis terpatri di bibir perempuan itu.

"Malam Mark!" sapanya begitu semangat.

"Ngapain kamu kesini?" tanya Mark, to the point.

Giselle mendudukkan diri dikursi depan Mark tanpa disuruh. "Gapapa sih, mau nemenin kamu aja."

"Tapi aku gak perlu ditemenin." jawab Mark, mengalihkan tatapan ke berkas diatas meja yang harus ia periksa.

"Kok kamu gitu, aku bawain makan malem tau! Ini makanan kesukaan kamu. Dulu kita sering beli bareng-bareng, kamu inget kan?" Giselle menaruh sebuah paper bag ke atas meja kerja Mark.

Mark melirik paper bag tersebut. Perutnya memang sedang lapar sekarang karna ia belum makan sejak siang tadi dan hanya meminum kopi.

Giselle mengeluarkan isi paper bag bawaannya dan menyodorkan pada Mark. "Kerjaan kamu dilanjutin nanti aja, makan dulu. Aku tau kamu laper."

Pria itu menatap pada Giselle yang masih terus tersenyum ke arahnya lalu beralih ke arah kotak makan didepannya. Giselle memang tidak pernah berubah, selalu tau apa yang dirasakan Mark.

DIVORCE| NoMin feat MarkHyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang