Sesuai janji hehe..
HAPPY READING!!
Beberapa bulan kemudian...
"Huhuhu.. kamu disana hati-hati ya, jangan banyak tingkah. Inget lagi hamil." pesan Ten pada putri semata wayangnya yang akan beranjak pergi. "Kamu juga ya Na. Jangan stress atau drop lagi, gak baik. Ikhlasin oke?"
Jaemin tersenyum seraya mengangguk pelan. Tangannya meremat kuat pegangan koper miliknya.
Saat ini Ten dan Johnny tengah mengantar kedua perempuan itu ke bandara. Keduanya berencana untuk pindah keluar negeri hari ini juga.
Awalnya Ten menolak keras saat Haechan dan Jaemin meminta izin untuk pindah ketika usia kandungan mereka sudah hampir trimester akhir apalagi mengingat kondisi Jaemin yang belum bisa dikatakan baik-baik saja. Tentu itu sangat membuat Ten khawatir tapi keduanya terus memaksa yang mau tak mau akhirnya wanita itu mengalah dan mengizinkan mereka.
"Kalian baik-baik. Nanti Mae nyusul pas Papa Johnny udah gak sibuk. Sering-sering ngasih kabar, okay? Vitamin kalian jangan lupa rutin di minum terutama kamu Nana." Ten berujar lagi, kali ini terdengar penuh peringatan.
Johnnya yang dari tadi berdiri di sebelah istrinya hanya mampu menggeleng pelan.
"Iya Mae, astaga. Disana ada Mommi juga loh bukan cuma Echan sama Nana aja jadi Mae gak perlu terlalu khawatir." ucap Haechan, membalas.
Ten yang mendengarnya mendelik, ia menyeka sisa air matanya. "Namanya juga seorang ibu! Pasti selalu khawatir sama anaknya walaupun ada yang jagain, nanti kamu bakal rasain sendiri kalo anak kamu udah lahir!"
"Iya Mae iya. Echan paham, Echan bakal lebih hati-hati sama gak banyak tingkah kok, tenang aja. Mae sama Papa disini juga harus selalu sehat ya, Echan sayang kalian.." Haechan memeluk Mae dan Papanya untuk terakhir kali sebelum pergi.
"Iya Mae juga sayang kamu.." jawab Ten, membalas pelukan putrinya.
Johnny berjalan mendekati Jaemin yang dari awal terus diam tanpa sepatah katapun. Pria itu mengelus rambut Jaemin dan tersenyum padanya.
"Telepon Papa kalo ada apa-apa." ucap Johnny pada Jaemin.
"Iya Pa."
"Jangan dipikirin lagi. Kamu harus bisa ngelanjutin hidup dan bangkit demi anak kalian, kamu masih punya dia sebagai pengganti Jeno." ujar Johnny lagi yang dibalas anggukan oleh Jaemin.
"Kalo gitu Mae sama Papa pulang ya? Kalian hati-hati, kabarin kalo udah sampe." Johnny berpesan sebelum pergi meninggalkan bandara bersama Ten yang diam-diam masih menangisi putrinya.
Jaemin memperhatikan punggung pasangan suami istri tersebut lalu berucap, "Haechan, kamu serius mau ikut aku pindah?" Jaemin menoleh untuk menatap pada Haechan yang ikut memperhatikan kedua orang tuanya. "Tolong pikirin baik-baik lagi sebelum terlambat." sambung Jaemin.
Empat bulan telah berlalu sejak kematian Jung Jeno, mantan suami Na Jaemin yang berhasil membuat perempuan cantik itu terguncang dan hampir kehilangan buah hatinya dan Jeno yang tengah ia kandung.
Tiga bulan sebelumnya benar-benar masa yang sulit bagi Jaemin tapi beruntung ia memiliki keluarga yang sangat amat baik yang dengan sukarela membantunya bangkit kembali dari keterpurukan serta rasa kehilangannya.
Hingga akhirnya Jaemin memutuskan untuk pindah seperti rencana awalnya bersama Haechan dulu.
"Chan.." panggil Jaemin, karna tak mendapat jawaban apapun sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVORCE| NoMin feat MarkHyuck
Fanfiction. . . ~Dari awal yang bahagia hingga akhir yang hancur~ "Mulai sekarang kita udah gak punya hubungan apapun lagi, Na Jaemin." "Iya, aku harap setelah ini kita gak ketemu lagi ya Jen. Entah itu sengaja ataupun gak sengaja." ........ "Semoga kamu gak...