.
.
.
~Dari awal yang bahagia hingga akhir yang hancur~
"Mulai sekarang kita udah gak punya hubungan apapun lagi, Na Jaemin."
"Iya, aku harap setelah ini kita gak ketemu lagi ya Jen. Entah itu sengaja ataupun gak sengaja."
........
"Semoga kamu gak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Part 16
Sebelum malam tiba Jeno sudah membereskan barang-barang di atas mejanya. Ia sudah menyetujui ajakan istrinya untuk pergi ke rumah sang ibu hari ini dan berjanji akan pulang lebih awal.
Jadilah saat jam menunjukkan pukul 5 sore Jeno sudah bersiap untuk pulang itupun jika Karina tidak tiba-tiba masuk lagi ke dalam ruangannya.
“Hai Jen, kamu keliatan buru-buru banget, mau kemana?” tanya Karina, berdiri didepan meja pria itu.
Jeno memasukkan ponselnya ke dalam saku jas dan meraih kunci mobil yang terletak di atas meja.
“Pulang.” jawab Jeno, tanpa menatap pada lawan bicaranya.
Karina melirik arloji dipergelangan tangannya. “Ini masih jam 5, cepet banget.”
“Hari ini aku ada acara makan malam sama Mommi jadi aku harus pulang lebih awal.” Jeno berujar
Mendengar itu Karina langsung menyahut dengan semangat. Ia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan untuk bertemu dengan ibu Jeno bukan?
“Serius? Aku boleh ikut gak?”
Jeno sontak menoleh heran ke arah perempuan itu. “Kamu gila, ngapain mau ikut? Aku bakalan pergi sama istriku juga.”
Ucapan pria itu membuat Karina terdiam. Entah ia memang lupa dengan status Jeno yang sekarang suami orang atau Karina hanya pura-pura lupa dengan kenyataan itu.
“Tapi kamu bilang kita teman kan? Emang salah kalo aku mau ke rumah kamu dan ketemu ibu kamu?”
“Seharusnya kamu cukup paham, Rin. Kita emang temen tapi gimana bisa aku ngajak kamu ikut di acara makan malam keluarga aku? Apalagi disana ada Jaemin, dia bakal mikir apa?” balas Jeno, menggeleng.
“Aku kan bisa bilang kalo aku temen kamu!” ujar Karina, lagi.
Jeno menghela napas, “stop Rin. Kalo kamu emang masih mau kita jadi temen, tolong jaga sikap kamu. Jangan seperti wanita murahan, aku udah punya istri dan kamu sebagai perempuan harusnya paham soal perasaan sesama perempuan. Apa kamu gak bakal sakit atau curiga kalo suami kamu tiba-tiba bawa perempuan lain disaat ada acara makan malam keluarga kayak gini? Sakit kan.”
Setelah menyelesaikan kalimatnya Jeno berlalu pergi meninggalkan Karina yang diam-diam mengepalkan kedua tangannya erat.
“Aku tau itu sakit tapi aku bakal tetep berusaha ngerebut kamu dari Jaemin apapun caranya, Jeno karna yang bakal ngerasain sakit itu Jaemin bahkan aku.”
🔹🔹🔹
Jaemin memoles sedikit wajahnya menggunakan bedak agar terlihat cantik padahal walaupun tanpa polesan apapun wajahnya akan tetap terlihat cantik.
Jaemin berdiri di depan cermin, menatap pantulan dirinya dan tersenyum puas melihat penampilannya sendiri.
