삼십이

2.1K 174 33
                                    

Happy Reading...

Inii aku skip lagi ya biar cepet hehe

Inii aku skip lagi ya biar cepet hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Part 32

“Sayang, aku berangkat dulu..” pamit Mark sudah rapi dengan setelan jas kerjanya.

Haechan hanya berdehem sebagai jawaban karna saat ini dirinya sibuk mengunyah sarapannya.

Mark mendekat kemudian membubuhkan satu kecupan di puncak kepala Istrinya itu. “Kamu kalo bosen bisa minta supir buat anter jangan kayak kemarin pergi sendiri oke?”

“Iya.”

“Kalo gitu aku berangkat, baik-baik di rumah.” Haechan mengangguk saja.

Mark pun pergi. Sesaat setelah Haechan merasa Mark sudah benar-benar berangkat, ia segera meninggalkan makan paginya dan berlari menuju luar rumah menemui supirnya.

“Pak tolong carikan saya taxi secepatnya!” perintah Haechan.

“Nona mau kemana? Biar saya saja yang mengantar.” balas supirnya.

Haechan menggeleng tegas. “Lima menit taxi itu sudah harus ada di depan gerbang rumah.”

Setelah mengucapkan hal tersebut Haechan berlari lagi masuk ke rumah untuk mengambil tasnya. Hari ini perempuan itu akan mengikuti kemana perginya Mark sekalian mencari tau rumah sakit mana tempat Giselle di rawat.

Sesuai perintahnya begitu ia keluar dari gerbang rumah. Taxi yang di mintanya sudah ada, langsung saja Haechan masuk dan memerintahkan supir taxi tersebut untuk jalan.

Pandangan Haechan berpendar memperhatikan setiap mobil yang di lewatinya ketika di jalan raya. Ini belum sampai sepuluh menit, Mark pasti masih belum jauh.

“Kita akan pergi kemana nona?” tanya supir taxi tersebut menggunakan bahasa Inggris.

“Jalan saja dulu pak.” balas Haechan yang di jawab anggukan kecil.

Mata Haechan memicing ketika mobil Mark yang sedari tadi dicarinya mulai ia temukan dengan jarak tak terlalu jauh dari taxi yang dinaikinya. Bagaimana Haechan bisa tau? Jelas dia sudah hafal dengan plat mobil milik suaminya itu.

“Ikuti mobil hitam di depan itu pak, tolong percepat sedikit tapi jangan terlalu dekat dan jangan sampai membuat curiga.” jelas Haechan.

Supir taxi itu hanya menurut, melakukan apapun yang di perintahkan Haechan. Sedangkan Haechan tak mengalihkan sedikitpun tatapannya dari mobil Mark.

Mobil Mark berhenti di depan kantornya lagi. Haechan mendesah lelah, apa kali ini dirinya akan gagal menjalankan rencananya?

“Sekarang kita akan melakukan apa nona?” supir itu bersuara membuat Haechan tersadar.

“Kita pergi ke toko handphone saja pak, tolong antarkan saya kesana.” sahut Haechan, menyandarkan punggung ke jok mobil.

Taxi pun kembali berjalan meninggalkan depan kantor Mark. Sesampainya di toko penjual ponsel, Haechan segera turun dan masuk setelah memberi pesan pada supir taxi nya untuk menunggu sebentar.

DIVORCE| NoMin feat MarkHyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang