DIVORCE | NoMin feat MarkHyuck

마흔 세

Happy Reading...

Part 43

“Maaf kita agak telat..” ujar Karina, begitu dirinya sampai di hadapan Jeno juga Mark yang terdiam membisu.

Perempuan itu lalu duduk diikuti temannya tersebut.

“Jen, pipi kamu kenapa? Kok di perban?” tanya Karina, berniat menyentuh pipi laki-laki itu namun langsung ditepis kasar oleh Jeno.

“Waktu gue cuma dikit, cepet ngomong!” dingin Jeno, menatap Karina malas.

Karina mengangguk kaku. “Sebelum itu kenalin ini temen yang bantu aku buat nyari Jaemin sama Haechan, namanya–”

“Giselle..” Mark berucap menatap tak percaya pada orang yang datang bersama Karina itu.

“Lho kamu udah kenal dia Mark?” Karina berujar terkejut.

Sedangkan Jeno melihat ke arah Kakaknya dengan bingung.

Giselle tersenyum, “hai Mark, long time no see..?”

Dari pojok cafe dua orang perempuan tengah memperhatikan kejadian tersebut. Jarak mereka dengan meja Jeno Mark hanya terhalang tiga meja.

“Kan udah aku bilang Jeno itu baik-baik aja, itu buktinya dia bisa nemuin Karina. Udah aku bilang juga harusnya kita gak usah balik kesini dan cari suami baru aja disana!”

Suara Haechan terdengar menggebu-gebu penuh emosi. Ya siapa yang tidak emosi melihat suami sendiri bertemu dengan mantan kekasihnya yang katanya berada di Kanada tapi ternyata ada di Korea itu. Apa Giselle dan Mark pergi ke Korea bersama saat Haechan pergi hari itu?

Jaemin hanya diam. Ia menyesal memilih cafe di depan kantor Jeno sebagai tempat singgah untuk sarapannya.

Haechan meraih sebuah buku menu kemudian menutupi wajah mereka dengan buku tersebut. Jaemin melirik saudaranya itu bingung.

“Biar mereka gak tau kita disini!” ucap Haechan seolah tau isi kepala perempuan itu.

Haechan menurunkan sedikit buku menu tersebut hingga mereka dapat melihat apa yang dilakukan dua laki-laki dan dua perempuan di meja sana.

Si manis mendengus ketika melihat Giselle terus tersenyum menatap ke arah suaminya. Perempuan itu meremas pinggiran buku menu yang di pegangnya menyalurkan rasa kesal dan marah.

“Aku nyesel udah balik kesini Na..” sederet kalimat Haechan ucapkan membuat Jaemin menoleh ke arahnya. Ia tak membantah ucapan Haechan tersebut karna nyatanya dirinya juga menyesal telah kembali kesini dan mengkhawatirkan Jeno malam tadi.

Si cantik kira Jeno sudah berubah tapi nyatanya tidak sama sekali. Harusnya mereka tidak perlu lagi kembali agar Jaemin tidak sakit hati lagi.

Di meja tempat Jeno dan Mark hanya terjadi keheningan sebelum Jeno memecah keheningan tersebut.