.
.
.
~Dari awal yang bahagia hingga akhir yang hancur~
"Mulai sekarang kita udah gak punya hubungan apapun lagi, Na Jaemin."
"Iya, aku harap setelah ini kita gak ketemu lagi ya Jen. Entah itu sengaja ataupun gak sengaja."
........
"Semoga kamu gak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Part 24
“Saya bisa ngasih penerus buat perusahaan bapak ini.” tutur Karina, tiba-tiba berada didalam ruangan Jaehyun yang kebetulan berada di kantor saat ini.
Jaehyun yang tadinya sibuk dengan berkas menoleh. Pria yang masih terlihat tampan diusianya yang sudah berkepala empat itu menatap bingung ke arah perempuan tersebut.
“Siapa kamu? Berani sekali kamu masuk ke ruangan saya tanpa permisi, apa kamu tidak memiliki attitude terhadap atasan kamu?!” bentak Jaehyun.
Karina menelan ludah takut mendengar bentakan Jaehyun padanya tetapi ia tetap berusaha bersikap biasa saja.
“Saya Kim Jimin atau biasa dipanggil Karina, anak dari Kim Suho, pengusaha properti yang bekerja sama dengan perusahaan anda.” ujar Karina, tersenyum sedikit angkuh.
“Kim Suho? Ohh jadi kamu anak hasil perselingkuhan antara Kim Suho dan Bae Irene itu?”
Balasan Jaehyun setelahnya berhasil menohok hati Karina. Bagaimana Jaehyun bisa tau tentang identitas asli dirinya?
“Saya bukan anak hasil perselingkuhan! Saya anak sah Kim Suho dan Bae Irene!” protes Karina, tidak terima.
Jaehyun menaikkan sebelah alisnya, “kamu kira saya tidak tau? Jelas alasan utama Kim Suho tidak membiarkanmu bekerja di perusahannya dan malah memasukkanmu kesini karna kamu itu adalah anak diluar nikah! Itulah mengapa Kim Suho tidak memberikan sepersen hartanya padamu! Dasar perempuan bodoh!”
“Jaga ucapan anda tuan Jung!” teriak Karina.
“Harusnya itu untuk dirimu sendiri. Sudah berani masuk tanpa permisi ke dalam ruangan saya dan sekarang berteriak pada saya, jika bukan karna Ayahmu yang memohon pada saya agar menerimamu bekerja disini, sudah pasti saya akan menolakmu dulu.”
Karina mengepalkan tangannya kuat, memendam emosinya yang siap meledak. Jika saja pria didepannya itu bukan Ayah dari orang yang ingin dirinya miliki, sudah pasti Karina akan memakinya habis-habisan.
“Apa tujuanmu masuk tanpa permisi ke ruangan saya? Cepat katakan sebelum saya memanggil satpam kesini.” tukas Jaehyun, memasang mimik wajah datar.
Karina menarik napas terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Ayah dari Jeno itu. Begitu ia bisa menghilangkan separuh emosinya, Karina langsung menyahut, “saya bisa memberi penerus untuk perusahaan anda.”
“Penerus?” Karina mengangguk mantap membuat Jaehyun tersenyum miring.
“Apa kamu kira saya sudi mendapatkan penerus dari rahim seorang anak haram?” Karina tercengang mendengarnya. “Tapi saya penasaran, anak saya yang ke berapa yang membuatmu berani seperti ini, Mark? Jeno? Atau–”
“Jeno.” sela Karina, cepat.
Jaehyun mengangguk-angguk paham, “pilihan yang bagus. Gen saya memang tidak pernah gagal.”
