Kamar Mandi Itu Tadi Berantakan!!

38 9 0
                                    

Saat ini bulan kesepian dan sendirian menyinari malam yg gelap lagi sepi.

Tampak hyuka yg sedang duduk di kursi di dekat jendela,ia menatap kosong bulan yg terang nan putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampak hyuka yg sedang duduk di kursi di dekat jendela,ia menatap kosong bulan yg terang nan putih.
Entah apa yg difikirkannya,yg jelas bukan sesuatu yg menyenangkan,karna ekspresi sendu yg terlukis di wajahnya seolah mengatakan semua nya sudah berakhir.
"Kwikkk..."suara kicauan gerombolan burung gagap terbang menutup langit malam yg sedang diterangi bulan.
"Gelap"gumam hyuka masih dengan ekspresi sendunya.
"Tapi entah kenapa aku merasa nyaman" lanjutnya tersenyum kecil.
Hyuka pun kembali melihat langit malam yg suram itu.

Tak lama kemudian,terdengar oleh hyuka suara seseorang yg sangat dikenalnya memanggil pelan namanya,namun terasa jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama kemudian,terdengar oleh hyuka suara seseorang yg sangat dikenalnya memanggil pelan namanya,namun terasa jauh.
"Hyuka?hyukaa?"panggil soobin berdiri dan melambai-lambaikan tangannya di depan wajah hyuka.
Namun hyuka tak menjawab,padahal matanya terbuka yg artinya ia tidak sedang tidur.
"Hyuka? ....hyukaaa!"lanjut soobin memanggil-manggil hyuka.
"Ah...bang bin?"sahut hyuka tersadar ketika soobin memegang kedua lengannya.
"Hyuka?"panggil soobin lagi memastikan kesadaran hyuka.
"Iya..ini aku hyuka..bang bin"sahut hyuka tersenyum kecil.
"Ah..senyum itu lagi"ucap soobin didalam hatinya, ekspresinya tampak bingung melihat hyuka yg sedang tersenyum.

Beberapa menit yg lalu.
"Hah..hahh.."suara helaan nafas soobin sesak,ia baru saja terbangun dari tidurnya yg panjang dan dari mimpi buruk yg terasa sangat nyata baginya.
Namun baru saja membuka matanya,ia melihat sesuatu yg menggundahkan hati dan fikirannya.
"Hyuka?"ucapnya dalam hati,ia ingin memastikan bahwa orang yg sedang duduk di bangku dekat jendela itu,orang yg menatap kosong langit malam itu,orang yg berekspresi sendu lagi sedih itu,
benarkah itu hyuka.
"Ahh..hyuka tersenyum?kenapa?apa yg dilihatnya?tapi kenapa ekspresinya sedih seperti itu?apa yg terjadi?ah..apakah hyuka juga bermimpi buruk seperti ku?"
tanya soobin berderetan di dalam hatinya ketika ia melihat hyuka yg tiba-tiba tersenyum kecil namun bukan mengisyaratkan kebahagiaan,senyum itu lebih menggambarkan kesedihan dan kepiluan.

"Bang?Abang sudah bangun?"tanya hyuka membuyarkan lamunan soobin.
"Ah..iya..tapi kenapa kamu duduk sendirian disini hyuka?"jawab soobin lanjut bertanya.
"Ya soalnya Abang sama yg lainnya tertidur sangat lelap,jadi aku duduk disini sambil menunggu kalian bangun"sahut hyuka tersenyum kecil.
"Kenapa tidak membangunkan Abang? Seharusnya hyuka bangunin Abang,jadi hyuka ga sendirian aja disini"kejar soobin menatap lekat senyuman hyuka.
"Yah aku hanya tidak ingin mengganggu tidur mu Abang ku sayang..."balas hyuka sembari memeluk pinggang soobin yg sedang berdiri.
"Hmm...baiklah..lain kali bangunkan Abang ya..jangan sendiri-sendiri seperti ini lagi.."lanjut soobin menguyel-nguyel pipi gemoy hyuka.
"Eungg..iya bang bin.."sambung hyuka mengangguk dan tersenyum lebar,ia mengeratkan pelukannya.
"Anak baik.."balas soobin sembari mengelus pelan rambut hyuka.
"Bang.."ucap hyuka pelan menengadah menatap wajah soobin yg lagi dipeluknya.
"Ya.."sahut soobin tersenyum kecil.
"Bukankah pemandangan langit malam ini sangat indah..tapi sayang sekali.."ujar hyuka menatap langit malam dan sang bulan dengan sendu.
"Sayang kenapa?"tanya soobin penasaran kenapa hyuka berhenti bicara dan kenapa wajahnya kembali pilu.
"Sayang sekali bulannya sendirian,kenapa tidak ada satupun bintang yg menemaninya,lihatlah...bulan itu menangis karna kesepian.."sambung hyuka sembari menunjuk ke arah sang bulan.

Isola Fantasma /Pulau Hantu [TXT] TAMAT❗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang