Masih di dalam ingatan Raim,beberapa menit kemudian Raim keluar dari wc sambil tersenyum senang membayangkan kelima anggota txt akan tersenyum dan berbicara ramah kepadanya,Raim berjalan dengan percaya diri hingga ia melihat kelima anggota txt sedang berbincang dengan pegawai bighit.
"Itu mereka..aku akan menyapa mereka.. dan mereka akan tersenyum kepadaku.." gumam Raim tersenyum melihat kelima anggota txt yg berjalan menuju dirinya.
Dan ketika kelima anggota txt sampai di dekatnya "Sela........gi.."Raim ingin menyapa kelima anggota txt dengan senyuman lebar di wajahnya,namun sapaanya terputus karna kelima anggota txt bahkan tak melihatnya dan berlalu begitu saja seolah tak ada Raim disana.
Seketika Raim berbalik dan melihat punggung kelima anggota txt yg sebentar lagi menghilang "Kenapa?kenapa begitu? apa salahku?"gumamnya tanpa sadar, nampak mata Raim bergetar takut,ia melihat kesekililingnya dan hanya nampak tatapan yg memaki nya dan mengutuknya, Raim pun mulai berkeringat dingin dan jari-jemarinya pun gemetaran,perlahan tatapan-tatapan semua orang membuat pandangannya kabur dan berakhir gelap saat Raim menutup matanya dan mengepalkan jari-jemarinya.
"Tidak..bukan aku yg salah..mereka.. mereka semua yg salah..bibi pelayan mati karna aku kehabisan cat merah untuk melukis dan kebetulan bibi pelayan ada di sana..bukankah pelayan harus menuruti semua perkataan majikannya..dan pria bodoh itu koma karna dia mengajakku pergi bermain ke panti asuhan yg kotor.. kenapa dia melakukan itu..jadi dia juga harus mati kan..jadi dimana salah ku? tidak ada..di masa lalu maupun di masa depan..aku sama sekali tak bersalah.. walaupun semua orang di sini ku bunuh sekalipun..aku..aku tetap tak salah..itu semua karna mereka yg memilih menjauhi dan membenci ku..seperti ayah dan ibu.. ah benar..hukuman..aku akan memberikan hukuman kepada mereka yg menyakitiku.. semua orang di sini dan semua orang di rumah..iya.."batin Raim,dan di ujung ucapannya,Raim membuka matanya dan pertama kali ia merasa dunia begitu terang dan nyaman untuk dirinya.
Hari ini pun berlalu dan malam pun datang,nampak Raim yg sedang berjalan menuju rumahnya,ia tengah tersenyum bahagia.
"Besok mereka berlima dan semua orang akan naik pesawat menuju pulau di indonesia..tentu saja aku juga ikut..karna itulah besok cocok bagiku memberikan hukuman kepada semua tersangka itu.. terutama kepada kelima pria munafik yg selalu tersenyum itu..aku akan membuat mereka tak bisa tersenyum lagi..hehe.."
batin Raim,langkah Raim pun terhenti tepat di depan pintu rumahnya."Hm..karna besok aku akan menghukum semua tersangka di bighit..bagaimana jika aku latihan dulu.."sambungnya sembari mengalihkan pandangannya ke kantong yg ia bawa,setelah itu Raim pun masuk ke rumahnya dengan senyuman di wajahnya.
"Ayah..ibu..aku pulang...ah..ada kak Rawon dan kak Ralee juga...kapan kalian datang kak?kenapa tidak memberitahuku?ah.. apa kakak-kakak ipar juga datang?"sapa Raim tersenyum kepada kedua orangtua nya dan kedua kakaknya yg duduk di ruang tamu.
Kedua orang tua Raim dan kedua kakaknya cukup kaget melihat perubahan Raim, biasanya Raim selalu diam dan jarang tersenyum,namun hari ini Raim nampak senang.
"Ah iya Raim..kakak-kakak ipar mu juga datang..mereka sedang memasak di dapur.. apa ada hal yg membahagiakan hari ini Raim?kamu terus tersenyum.."sahut kakak pertama Raim yg bernama Lee Rawon,ia seorang jaksa wanita yg berkarisma.
"Suami yg memasak?haha..kalian sangat lucu..apakah karna pekerjaan kalian yg hebat?"batin Raim saat mendengar suami-suami kakaknya yg memasak, padahal seharusnya istri lah yg memasak.
"Raim?"panggil kakak kedua Raim yg bernama Ralee,Ralee heran dengan Raim yg tiba-tiba diam.
"Ah?iya kak..hehe..aku hanya senang melihat kita semua berkumpul hari ini.. aku tidak pernah sesenang ini.."balas Raim masih dengan senyumannya.
Dan setelah itu mereka semua makan malam bersama,kedua orangtua Raim dan kedua kakaknya berserta suami mereka pun makan dengan hikmat bersama Raim, Raim pun terus tersenyum sampai malam datang dan semua orang sudah tertidur lelap.
Di dalam kegelapan ruang tamu rumah Raim,nampak jarum jam menunjukkan pukul satu malam dan semua lampu di tiga kamar yg dihuni kedua orangtua dan kedua kakaknya pun sudah mati pertanda semuanya sudah tidur.
Perlahan nampak asap memasuki tiga kamar itu dan terhirup oleh keenam orang itu,selain di tiga kamar itu,nampak juga Raim yg sedang duduk dengan masker besi di wajah nya,di depannya nampak api kecil yg menyala di dalam tong sampah,Raim tengah membakar sesuatu di tong sampah yg asapnya menyebar ke seluruh ruangan.
Asap-asap itupun masuk lewat hidung keenam manusia yg ada di rumah itu dan seketika membuat mereka terbangun karna sesuatu yg menggerogoti jantung mereka,dan beberapa saat kemudian mereka berenam pun tak henti-hentinya muntah darah dan akhirnya semuanya pun tewas di atas kasur yg seprainya di dominasi warna putih,kini seprai putih itu pun berganti warna menjadi merah gelap karna di lumuri darah segar.
Satu jam kemudian tak terlihat lagi asap di dalam rumah Raim,Raim pun melepaskan maskernya dan berjalan ke dapur untuk mengambil secangkir air,kemudian ia menyiram sisa api di tong sampah dan senyuman tak juga menghilang dari wajah Raim.
Tak lama kemudian Raim masuk ke kamar kedua orangtuanya,dilihatnya darah segar yg berceceran di atas kasur dan mayat kedua orangtuanya yg mulai pucat,Raim pun berjalan mendekat dan memegang gumpalan darah segar yg dimuntahkan kedua orangtuanya,seketika ia tersenyum lebar saat melihat darah segar itu melumuri tangannya.
"Cantik sekali..aku baru sadar bahwa warna merah bisa secantik ini.."ucapnya memainkan jari-jemarinya.
Raim lalu mengalihkan pandangannya ke mayat kedua orangtuanya dan ia tersenyum karna tiba-tiba mendapatkan ide.
"Ah..karna besok semuanya akan berakhir.. lebih baik aku membuat banyak kenang- kenangan..ya..darah enam orang manusia setidaknya cukup untukku melukis di semua dinding rumah ini kan?...baiklah.. aku akan berbaik hati kepada para detektif bodoh itu..aku..aku akan membuat sejarah.. dan tidak akan ada satu orang pun di dunia yg bisa melupakan ku..aku harus bergegas, pagi nanti aku juga ingin mewarnai rambut ku dengan cat merah..kufikir aku akan terlihat cantik dengan cat merah.. hehe.."Raim pun mulai melukis dengan tangannya,itu karna semua peralatan lukis miliknya sudah dibuang ataupun dibakar oleh kedua orangtua Raim.
Dan malam berlangsung menyenangkan bagi Raim saat ia melukis semua dinding rumahnya dengan darah keenam korban yg dibunuhnya,ia benar-benar tenggelam dalam kebahagiaannya.
🐱🐱🐱🐱🐱
Senen,8 Mei 2023
Jangan lupa tekan gambar bintang ya😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Isola Fantasma /Pulau Hantu [TXT] TAMAT❗
FanficSeason 1: Ketika kebenaran tentang pulau dan dia terungkap,apakah janji yg dibuat untuk selalu bersama bahkan mati bersama masih berlaku? Ikuti dan baca cerita ini untuk mengetahui pilihan yg diambil anggota txt. Season 2: Ketika wanita yg disayangi...