Dua belas tahun yg lalu,tepatnya ketika yarcha berumur sepuluh tahun,umur yg pada umumnya masih bermain dan bersenang-senang, yarcha bocah malang itu malah tengah terikat di salah satu pohon besar lagi rimbun yg ada di kedalaman hutan yg tak ada satupun manusia di sana selain yarcha.
Hujan yg deras dan suara-suara aneh yg mengelilingi yarcha membuat yarcha tak henti-henti nya menangis memanggil kedua orang tuanya, namun hingga tujuh hari ia diikat di pohon itu,tak ada satupun manusia yg datang menemuinya termasuk kedua orangtuanya.
Yarcha,anak kecil itu diikat di pohon besar yg dihuni makhluk gaib untuk dijadikan wadah makhluk gaib tersebut,itu adalah ritual yg dilakukan desa tempat tinggal yarcha setiap kepala dukun meninggal,dan malangnya kedua orang tua yarcha tergoda dengan status pemimpin dukun yg terhormat,mereka lalu mengusulkan yarcha sebagai wadah penampung makhluk gaib yg ada di hutan di samping desa,warga desa percaya dunia gaib yg ada di hutan itulah yg menjaga desa mereka tetap aman,namun harus ada yg menjadi wadah dari makhluk gaib yg ada di hutan itu,dan warga desa serta kedua orang tua yarcha lalu membawa yarcha ke kedalaman hutan yg gelap dan suram lagi sepi itu lalu mengikatnya selama tujuh hari di waktu hujan jatuh berturut-turut,dan jika yarcha masih hidup di hari ketujuh tanpa makan dan minum, serta muncul garis merah di bawah kelopak matanya,itu artinya yarcha telah diterima oleh penghuni dunia gaib yg ada di dalam hutan tersebut.
"Ibu..ayah..aku takut..ibu ayah..kapan kalian datang menjemput ku..aku sangat takut..aku tidak akan bermain lagi..aku akan pulang cepat dan membantu ibu di rumah..jadi ibu.. tolong..tolong bawa aku pulang..
ibuu..huwaaaa...."lirih yarcha di hari pertama ia diikat di pohon besar,ia masih percaya bahwa yg di alaminya sekarang adalah hukuman karna ia terlalu sering bermain dan tak membantu orang tua nya di rumah.Hingga malam datang dan hujan tak kunjung berhenti juga,yarcha yg kedinginan dan kelaparan serta kelelahan karna terus menangis dan memanggil orang tuanya itu saat ini tengah melihat ke kiri kanan depan dan atas kepalanya,ia merasa ada banyak mata yg sedang memperhatikan nya,ia juga mendengar suara dari sumber yg tak jelas,ada suara anak-anak,suara wanita,suara orang tua dan suara-suara lainnya yg memanggilnya dan yarcha juga merasakan sentuhan-sentuhan seolah dibelai di seluruh bagian tubuhnya.
"Ibuuu!!ayahhh!!aku takutt!!!huwaa!!"teriak yarcha di sertai tangisan yg tanpa henti semalaman itu,suara dan belaian serta hantu-hantu yg berlarian dan menatapinya dengan jarak satu jengkal bergantian ia alami semalaman,dan ia tak bisa melakukan apa-apa selain menangis dan berteriak,karna tubuh tinggi dan kurus nya diikat dengan sangat erat oleh kedua orang tua nya sendiri.
Yarcha melewati malam yg sangat mengerikan baginya,dan hujan masih saja turun di hari kedua,namun yarcha bisa bernafas lega karna setidaknya ia tak melihat para hantu di siang hari,walaupun suara dan sentuhan masih menyelimuti nya.
"Aku..aku..takut..ibu..ayah..tolong.. aku..kumohon.." lirih yarcha merasakan lapar dan dingin yg teramat.
Namun tak ada yg datang menemuinya,hingga malam yg mengerikan datang kembali,dan teror suara serta lambaian dan hantu-hantu yg berlarian di hadapannya semakin parah hingga dua kali lipat daripada malam pertama.
Hingga sedetik kemudian nampak seorang nenek-nenek menyeramkan yg mendekat ke yarcha "Nak.. kamu di buang oleh kedua orang tua mu kan..tidak apa-apa nak..jika kamu mau menjadi cucu nenek..maka kamu akan terbebas dari rasa sakit yg kamu derita saat ini nak..hehehe..tapi syaratnya nenek harus memakan jantung mu hidup hidup..hihihi.." ucap nenek-nenek itu seketika membuat yarcha muntah dan menangis sekencang ia menangis sembari mengusir nenek-nenek itu menjauh darinya.
Hari ketiga datang dan sama seperti sebelumnya,hujan dan rasa lapar yg semakin menggerogoti nya,namun hari ini ia tak mengeluarkan sedikitpun suara,walaupun teror oleh penghuni gaib di hutan itu semakin parah dari sebelumnya,yarcha hanya diam tanpa kata,tatapannya lurus ke langit yg menurunkan hujan tanpa henti selama tiga hari,yarcha lalu menutup matanya pelan sembari merasakan tetesan hujan mengenai wajahnya,jauh di dalam hatinya ia berharap akan keajaiban "Jika keajaiban benar-benar ada..ku mohon..bunuhlah aku..dengan cara apapun..aku tidak akan mengeluh.. aku..aku hanya ingin mati.." batin yarcha.
Hingga malam keempat datang,hari kelima menghampiri,malam kelima pun datang,dan seterusnya hingga malam keenam,yarcha yg hanya tinggal tulang berbalut kulit karna tak makan dan hanya minum air hujan saja kini tak bergerak dan tak bersuara sedikitpun,walaupun teror para penghuni gaib menjadi enam kali lipat dari pada malam pertama, yarcha yg sedang menundukkan kepalanya itu perlahan mengangkat pandangannya dan melihat bulan yg terlihat samar-samar olehnya karna dihalangi hujan deras.
"Hah..kapan..kapan ini akan berakhir..bahkan harapanku untuk mati,tak kunjung dikabulkan..aku.. aku sudah sangat lelah..ku mohon.. siapa saja..kumohon bunuhlah aku.." gumam yarcha masih melihat ke cahaya bulan yg redup,hingga ia melihat seekor kunang-kunang yg terbang di sekitar bulan yg ia lihat, yarcha memperhatikan kemana perginya kunang-kunang itu hingga mata yarcha perlahan terbuka saat melihat kunang-kunang tersebut berkumpul dengan rombongan nya yg ada di dalam kegelapan hutan, yarcha menatap lekat ribuan kunang-kunang yg sedang menuju nya,samar-samar ia melihat langkah kaki seseorang,dan anehnya teror suara dan sentuhan yg ia rasakan serta penglihatan indera keenamnya perlahan menghilang darinya saat sosok yg dikelilingi kunang-kunang itu melangkah ke arahnya,yarcha merasa tubuhnya sangat ringan seolah telah mengangkat beban besar dari tubuhnya.
Hingga sosok gelap gulita yg di kelilingi kunang-kunang itu berhenti di depan yarcha,yarcha yg tak mengalihkan pandangannya sedikitpun itu lalu mencoba berbicara.
"Si..aa..pa..ka..mu.." tanya yarcha terputus-putus karna ia tak memiliki sedikitpun tenaga untuk berbicara lancar.
Dan sosok itu tersenyum kepada yarcha yg sudah mirip mayat hidup itu.
"Hm..a..ku..tidak peduli lagi siapa kamu..tapi..melihat kemampuan mu mengusir..para hantu itu..aku akan.. mangizinkanmu..menjadi peliharaan ku..sebagai gantinya..ambillah tubuhku..aku akan jadi wadah untuk mu.." sambung yarcha,dan di akhir ucapannya,ketika ia melihat sosok itu tersenyum lebar,yarcha pun kehilangan kesadaran nya.
Sedangkan hujan masih turun membasahi hutan gaib itu.
🌈🌈🌈🌈🌈
25 November 2023.
Jangan lupa di vote yak🙃
KAMU SEDANG MEMBACA
Isola Fantasma /Pulau Hantu [TXT] TAMAT❗
FanfictionSeason 1: Ketika kebenaran tentang pulau dan dia terungkap,apakah janji yg dibuat untuk selalu bersama bahkan mati bersama masih berlaku? Ikuti dan baca cerita ini untuk mengetahui pilihan yg diambil anggota txt. Season 2: Ketika wanita yg disayangi...