Vote komennya kakak
Jangan pasif
~~~
"Pagi Nona, semoga harimu menyenangkan."
Sapaan demi sapaan Cleo terima dari para pegawainya. Ia berangkat ke kantor lebih awal, karena tak ingin terjebak macetnya ibukota.
Delapan tahun berjalan lamanya, Cleo ditempatkan oleh Arga di posisi sebagai manajer duta perusahaannya. Tugasnya berdiplomasi dan melakukan kesepakatan diantara kedua belah pihak yang sedang menjalin kerja sama.
Setelah banyak melewati banyak jabatan, akhirnya Cleo menjadi betah dengan posisinya yang sekarang karena sedikit berhubungan dengan jurusannya waktu kuliah dulu.
"Nona, selamat pagi," sapa wanita resepsionis di depan ruangannya.
Cleo membalasnya dengan senyuman. "Pagi juga, Kiara. Bagaimana dengan proposal kerja sama kita dengan perusahaan milik Tuan Gerald?" tanyanya.
"Semua sudah siap, Nona. Hanya tinggal Pak Arga menandatanganinya saja."
"Kakakku belum datang?"
Kiara menggelengkan kepalanya lembut.
Cleo melirik arloji yang melingkari pergelangan tangannya, tak biasa Arga akan sesiang ini. Biasanya Arga yang lebih dulu sampai untuk memantau siapa pegawainya yang sangat rajin di pagi hari.
Wanita berdress putih selutut dengan celana skinny fit bewarna senada itu masuk ke ruangannya. Melemparkan tasnya ke sofa, kemudian menjatuhkan dirinya di atasnya juga.
Di mejanya sudah tersedia teh hijau favoritnya, yang masih hangat dengan asap tipis yang masih mengepul di atasnya. Cleo meminumnya perlahan, sampai ia terkejut tiba-tiba pintunya dibuka keras oleh seseorang membuatnya reflek terkejut.
"Aduh, panas!" keluh Cleo mengibaskan tangannya yang terkena air teh hijaunya yang masih panas.
"Apanya yang panas?" tanya Arga dengan satu alisnya yang terangkat. Ia reflek mendekat pada adiknya yang tampak meniupi tangannya yang sedikit melepuh.
"Kakak nggak bisa ngetok pintu dulu gitu?" Cleo memasang wajah kesalnya pada Arga, yang kini meniupi tangannya kanannya yang terasa terbakar.
"Aku bosnya, jadi suka-suka aku mau ngetok apa enggak," jawab Arga tengil.
Cleo menganga, dengan sekali tarikan tangannya, ia langsung memukul wajah kakaknya itu. "Keterlaluan banget ya!Terus mentang-mentang gitu kalau kamu bosnya!"
"Sshh, sakit, Cleo. Gitu banget kamu sama kakak sendiri," keluh Arga mengelus wajah tegasnya yang terasa panas setelah dipukul adiknya.
"Biarin, impas sekarang," balas Cleo kesal.
Cleo berdiri untuk mengambil salep agar luka bakarnya cepat membaik di laci meja kerjanya. Arga yang melihat adiknya itu, seketika teringat dengan tujuannya ke ruangan Cleo.
"Ada yang mau aku omongin."
"Apa emangnya?" jawab Cleo tanpa mengalihkan pandangannya. Ia mengobati tangan kanannya dengan sangat fokus.
"Karena kakak lihat kamu akhir-akhir ini banyak ngehandle pekerjaan, terus juga kinerja kamu yang semakin meningkat, kakak bawain kamu bawahan supaya kamu sedikit ringan sama pekerjaan kamu."
Kegiatan Cleo langsung terhenti mendengar yang Arga ucapkan barusan."Maksudnya bawahan?" Ia masih tak mengerti.
Arga tersenyum sejenak, sebelum memanggil nama seseorang. "Alger, masuklah!"
Pintu ruangan Cleo terbuka, menampakkan seorang pria yang berusia di bawahnya sudah rapi dengan setelan jas formalnya.
Pria itu tersenyum hangat ke arahnya beberapa saat, kemudian sedikit membungkuk untuk memberi hormat pada kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNAND : AFTER HE LEFT ME [SELESAI]
Подростковая литератураReynand 2 [21+] Cleo membuat pribadinya menjadi dingin setelah meninggalnya Reynand, suami dan ayah dari anak-anaknya yang terlahir kembar. Itu ia lakukan agar tak sembarangan laki-laki bisa mendekatinya Kebahagiaannya cukup sempurna. Tapi hal itu t...