7 - RINDU PAPA

7.3K 570 474
                                    

Sedikit 18+

Vote komennya kakak

Jangan pasif

~~~

Nanda memejamkan matanya, berusaha mengimbangi permainan lidah suaminya yang semakin dalam membelit lidahnya di dalam mulutnya.

Suara decapan dua bibir yang saling memangut itu terdengar nyaring mengisi keheningan kamar. Tadinya setelah masuk kamar tamu, Nanda hanya membantu melepas kemeja Rendra. Tapi pria itu, malah langsung mendorongnya ke ranjang dan menyerang bibirnya hingga ia kualahan.

"Rennhh stoph ..." lenguh Nanda saat tangan Rendra mulai mengelus pangkal pahanya. Ciuman itu sontak terputus dengan keduanya saling mengatur nafas mereka yang saling memburu.

Rendra menatap Nanda yang berada di bawah kukungannya. Ia menurun, menyelipkan kedua tangannya di bawah punggung istrinya lalu memeluknya. Ia mendaratkan kecupan ringan di perpotongan leher Nanda hingga menimbulkan sensasi kegelian pada istrinya.

"Aku kangen sama kamu," bisiknya di dekat telinga istrinya.

"Ini di rumah Cleo. Jangan ngelakuin itu, Ren. Nggak enak aja di rumah orang," jawab Nanda sambil mengelus rambut suaminya. "Mandi dulu gih, nanti kamu flu."

Kepala Rendra menggeleng, ia semakin menduselkan kepalanya di leher istrinya mencari tempat ternyaman.

"Nanti kamu masuk angin sama flu, Rendra. Jangan gini dong, nanti siapa yang jagain aku sama Kyle? Kamu juga harus selalu pantau Cleo, Bara, sama Calvin kan?"

"Aku kuat kok."

"Astaga ini suami siapa sih dibilangin susah amat?"

"Suami kamu lah."

Mendengar itu mati-matian Nanda menahan senyumannya. Sejak awal ia mengenal kakak Reynand ini, ia semakin tau kalau Rendra itu memang penyayang, dan memperlakukan wanita yang dia sayang layaknya ratu.

Hidup Rendra tak berjalan semulus yang Nanda kira. Lahir dari rahim seorang pelacur dan perusak rumah tangga orang, membuat hidup suaminya selalu dipandang rendah oleh semua orang.

Tapi mereka semua hanya melihat sisi buruk itu saja. Tidak kah mereka melihat jika Rendra itu manusia juga? Dia tidak akan bisa memilih dilahirkan oleh siapa.

"Nan, kok bengong?" tanya Rendra heran.

"Gapapa. Jangan kelamaan kaya gini, nanti babynya keteken," ucap Nanda mengingatkan.

Rendra mendengus sebal. Ia kemudian melepaskan pelukannya, kemudian berguling ke kanan dan menatap langit-langit kamar.

Kini Nanda yang berganti memeluk tubuh Rendra yang hanya memakai bokser hitam ketatnya saja. Pria itu melepaskan semua bajunya yang basah, karena ia juga takut jika akan sakit nantinya.

"Ren, mau ngomong sesuatu boleh?" tanya Nanda sebelum mengatakan hal yang hendak dikatakannya.

Rendra menatap Nanda yang menidurkan kepalanya di dada bidangnya. "Apa, hm?"

"Menurut kamu Reynand udah keterlaluan nggak sih pergi selama ini dari keluarganya?"

Rendra diam beberapa saat. "Aku nggak bisa paksa Reynand buat pulang, Nan. Mau Reynand atau Cleo, mereka berdua punya rasa sakitnya masing-masing. Tapi mereka nggak sadar, kalau saling menjauh itu semakin buat mereka sakit," balasnya sambil mengelus kepala istrinya.

"Gimana bisa kamu bilang gitu? Justru bukannya Reynand punya keluarga, dia harusnya kembali buat laksanain tanggung jawabnya."

"Itu nggak mudah, sayang. Dari awal papa, uncle Ednan, aku, Reylin, sepakat buat nyembunyiin Reynand selama sakit. Kita buat skenario yang membodohi semua orang, atas permintaan Reynand juga, dia setuju buat pergi nyembuhin semua rasa sakitnya."

REYNAND : AFTER HE LEFT ME [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang