Bertemu lagi gais
Gimana kabarnyaa? Nungguin nggak?
Mumpung luang dikit jadi aku nulis
Vote komennya kakak, jangan pasif
~~~
Sejak tadi Cleo tidak fokus dengan pekerjaannya. Ia memang akan memeriksa pekerjaannya hari ini, namun yang ia perbuat sedaritadi hanya memandangi layar laptopnya saja.
Perkataan Alger tiga hari yang lalu, membuatnya terus berpikir negatif setiap saat. Pasalnya memang sikap Alger itu sedikit berubah kepadanya akhir-akhir ini. Bukan sikap seperti bos dan bawahan, namun seperti pria dan wanita dewasa yang berteman.
Kedua netranya mengerling ke kiri sedikit, memandangi Alger yang tengah sibuk dengan setumpuk laporan di mejanya.
Bagaimana mungkin pria itu mempunyai rasa kepadanya? Jika ini terus dibiarkan, maka yang ada pekerjaan Alger tidak akan profesional lagi. Bahkan susah untuk Cleo jika terlalu dekat dengan Alger.
"Alger," panggil Cleo.
Alger menolehkan kepalanya, seraya tersenyum. Senyuman yang memang tampan dan hanya ditunjukkan kepadanya seorang. "Butuh sesuatu?"
Cleo berusaha untuk tidak membalas tatapan bawahannya. "Kepalaku pusing. Apa kau bisa keluar untuk membuatkan aku kopi?"
"Kenapa kau menyuruhku, Cleo? Membuatkanmu kopi bukanlah pekerjaanku."
"Aku meminta tolong kepadamu untuk membikinkannya, Alger. Tidak bisa kah kau menuruti permintaan sekecil ini? Aku tidak kuat jika harus berjalan keluar dan meminta tolong office boy."
Sungguh Cleo memang tidak berbohong dan mengarang. Kepalanya memang sedang pusing sejak pagi tadi karena ia tidak bisa tidur semalam.
Calvin tiba-tiba demam dan anak itu tidak mau ditinggal bahkan untuk mengambil minum di dapur saja.
"Baiklah, aku akan membawakanmu obat juga," jawab Alger kemudian segera melaksanakan perintah Cleo dengan baik.
Setelah Alger keluar dari ruangannya, Cleo menjatuhkan kepalanya ke meja kerjanya sendiri. Ia punya penyakit darah rendah, beginilah jika ia tidak tidur malam. Pasti paginya kepalanya memberat.
Ting!!
Suara notifikasi ponsel Cleo tiba-tiba berbunyi satu kali. Ia meraba-raba sebelahnya untuk mengambil ponselnya. Ia mengangkat kepalanya, kemudian memicingkan matanya sambil mengecek satu pesan dari orang yang tidak dikenal.
+41********** : Miss me?
"Siapa sih yang nyebarin nomor aku?" gumam Cleo kesal.
Cleo dengan cepat membalas pesan orang tak dikenal itu. Ia sedikit heran, karena nomor ini tidak diawali dengan kode negara Indonesia.
Me : Who're you? How you got my number?"
+41********** : Not important.
Me : Oh, not imoprtant? I'll block your number If you say that
+41********** : Do it If you want
You blocked this number
Cleo benar-benar tak main-main dengan ucapannya. Ia langsung memblokir nomor orang gila itu.
Tak lama setelahnya, Alger kembali masuk ke ruangannya membawakan secangkir kopi panas dan satu pil obat pereda pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNAND : AFTER HE LEFT ME [SELESAI]
Teen FictionReynand 2 [21+] Cleo membuat pribadinya menjadi dingin setelah meninggalnya Reynand, suami dan ayah dari anak-anaknya yang terlahir kembar. Itu ia lakukan agar tak sembarangan laki-laki bisa mendekatinya Kebahagiaannya cukup sempurna. Tapi hal itu t...