Komen kalian berkurang parahh
Gua selalu open krisan ygy kalau emang ada yg salah sm alurnya bakal aku terima
Vote dan komen jangan malas
~~~
Kedua saudara kembar itu memandang satu batu nisan di atas pusara yang dimana tertulis nama seorang wanita. Mereka sama-sama mengaminkan lantunan doa yang diucapkan papa mereka yang tengah memejamkan mata dengan khidmad.
Tak hanya ada mereka melainkan kerabatnya yang lain juga ikut. Ada Rendra, Nanda, dan putri kecil mereka Kyle yang juga ikut mendoakan almahrumah. Mereka semua mengusap hidung mereka ketika Reynand mengakhiri pembacaan doanya.
"Mom, ini makam siapa ya? Kok Avin nggak pernah dikasih tau," tanya Calvin yang masih tak tau keluarganya mendoakan siapa pagi ini.
"Ini makam grandma Maura sayang. Mama juga baru pertama kali kesini," jawab Cleo yang diangguki anak bungsunya dengan wajah polosnya.
Bara masih diam membaca deretan nama dan tanggal kematian neneknya di batu nisan itu. "Dia mamanya papa ya? Istrinya grandpa Bagas?"
Cleo menganggukkan kepalanya.
Lain dengan Kyle, gadis kecil itu memandangi sebuah foto yang ikut ditempelkan di atas pusara neneknya itu. "Grandma cantik banget. Kaya ratu kerajaan, Mom."
Nanda tersenyum penuh, sembari membetulkan kain kerudung yang menutupi kepala putrinya yang sedikit berantakan. Yah, tentunya Cleo, Nanda, dan Kyle melilitkan kerudung di kepala mereka hanya sekedar tertutup saja. Hanya untuk sebuah etika dan menghormati mendiang mertua mereka.
"Hari ini kalian bakal memulai lagi lembaran hidup. Jadi Reynand semalam ngabarin kalau dia mau ngajak ke makam mama Maura buat ngobatin rasa kangennya. Dia nggak mau mulai hidup baru tanpa melewati mamanya dulu," imbuh Rendra yang disebelah adiknya itu masih diam memandangi nisan mamanya.
Nanda merangkul sahabatnya yang turut merasakan kerinduan suaminya kepada mamanya. "Cle, semoga kalian selalu samawa ya? Hari ini aku juga bakal balik ke Chicago karena kebetulan tugas Rendra udah selesai. Jangan lupa selalu ngasih kabar dan jangan sungkan telfon kalau butuh bantuan."
Mendengar kata perpisahan dari Nanda, membuat Cleo akan merasakan kehilangan kembali. Mereka sudah berkeluarga sampai mereka sendiri lupa jika tak mungkin selalu bersama. "Jaga diri juga. Kabarin kalau babynya udah lahir."
"Pasti deh." Nanda sedikit memajukan wajahnya ke depan telinga sahabatnya. "Kabarin juga kalau kamu udah ngisi lagi."
Sontak hal itu membuat wajah Cleo memanas karena sedikit malu. "Apasih, Nan? Jangan bahas itu deh," jawab Cleo berbisik.
"Isshh! Setidaknya nambah anak cewek lah. Reynand juga masih muda, masih kuat, bahkan kelewat mampu buat hidupin nanti."
"Dia masih kuat tapi akunya nanti yang remuk."
"Kalian ngomongin apasih bisik-bisik gitu?" Rendra heran sendiri setiap bertemu istrinya dan Cleo itu selalu saja berbicara penuh dengan kerahasiaan.
"Urusan cewek biasa," balas Nanda apa adanya yang dilanjut kekehan kecil dari Cleo juga.
Ya begitulah jawaban perempuan. Selalu saja bersembunyi dibalik kata 'urusan cewek' membuatnya sedikit muak jika bertanya lagi.
Reynand membuang nafasnya perlahan, sebelum berdiri dari posisi tadi berjongkok. Mereka semua turut berdiri juga karena mereka harus pergi ke tempat tujuan mereka masing-masing. Memang sengaja Reynand menyempatkan waktu ke makam mamanya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNAND : AFTER HE LEFT ME [SELESAI]
Teen FictionReynand 2 [21+] Cleo membuat pribadinya menjadi dingin setelah meninggalnya Reynand, suami dan ayah dari anak-anaknya yang terlahir kembar. Itu ia lakukan agar tak sembarangan laki-laki bisa mendekatinya Kebahagiaannya cukup sempurna. Tapi hal itu t...