8 - SEBUAH CLUE

6.5K 552 479
                                    

Vote dan komennya kakak

Jangan pasif yaa

Koreksi kalau ada typo

~~~

Di sini lah Bara saat ini. Duduk sendirian, tidak ditemani oleh siapapun, meskipun dari keluarganya sendiri.

Tangan kanannya terus mengusap batu nisan yang bertuliskan nama mendiang Reynand di bawahnya. Memandangi ukiran nama dan juga tanggal lahir papanya, Bara dengan iseng menghitung usia papanya selama hidup.

Jangan salah, Bara sudah tau bagaimana cara menghitung umur seseorang karena ia sering fokus mendengarkan pelajaran matematika di sekolahnya.

"Umur papa 18 tahun? Kok udah punya anak?" gumam Bara sedikit heran. Ia kembali menghitung umur papanya selama hidup, siapa tau dia salah.

Tapi hitungan Bara tetap saja sama. Selama ini ia tidak pernah meleset jika mengerjakan jawaban ujian matematikanya. Tak mungkin hanya umur begini saja ia salah.

"Kata bu guru umur segitu masih remaja. Kita juga masih sekolah, masa papa punya anak waktu masih sekolah?" gumam Bara lagi dan semakin bingung.

Helaan nafas keluar dari mulut Bara. Ia meliat arloji di tangannya, jam menunjukkan pukul 10 pagi. Ia ke makam Reynand sendirian, sungguh. Tadi ia minta tolong satpam rumahnya untuk memesankan taksi. Tentunya juga meminta tolong untuk memberitahu mamanya agar wanita itu tak khawatir mencarinya.

"Pagi menjelang siang," sapa seorang wanita yang tiba-tiba saja sudah berjongkok di sebelah Bara, dengan kacamata hitam yang terpasang cantik di hidungnya.

Bara menatap datar wanita itu, kemudian mengacuhkannya memilih untuk tidak membalas orang asing.

Kekehan kecil keluar dari wanita itu. "Kamu memang mirip sama papa kamu. Datar, cuek, selalu nggak terbuka sama orang baru," ucapnya membuat Bara sontak menoleh ke arahnya lagi.

"You know my dad?" balas Bara dingin.

"Yeah, I know. Siapa yang nggak tau sama papa kamu. Dia ganteng, dia juga pintar, dia laki-laki yang kuat, dia punya warna mata yang sama kaya kamu."

Kalau itu, mamanya juga sudah memberitahu jika papanya mempunyai iris mata warna biru. Jadi ia tau bahwa iris matanya sekarang berbeda dengan kebanyakan orang Indonesia. Karena papanya bukan darah Indonesia murni.

Bahkan kakek Bagas saja lahir di Kanada. Ia tau itu karena pernah melihat identitas pribadi kakeknya di ruang kerjanya.

"Kalau tante tau papa saya, berarti tante juga tau tentang kematian papa saya?" tanya Bara sengaja ingin tau yang sebenarnya.

Wanita itu melepaskan kacamata hitamnya. Bara sedikit membelabakan matanya. Wanita ini mempunyai iris mata biru juga sama dengannya.

Bagaimana mungkin?

Jika dilihat wajahnya juga tidak ada yang menunjukkan bahwa orang ini dari Indonesia.

"Anyway, kita punya warna mata yang sama. Jadi jangan kaget lagi, dan jangan takut juga, karena aku bukan penculik anak kecil," ucap wanita itu sambil tersenyum penuh.

Wanita di sebelah Bara itu kemudian meletakkan satu tangkai bunga mawar ke atas pusara milik papanya. Bara melihat wanita itu kemudian memejamkan matanya dan menggumakan doa.

"Terima kasih," ucap Bara pada wanita itu setelah selesai mengaminkan doanya.

"Buat apa?"

"Tante mendoakan papa saya."

REYNAND : AFTER HE LEFT ME [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang