44 - KABAR TAK TERDUGA

6.5K 475 357
                                    

Tepat waktu yaa malming up, gatau mingdep gmn soalnya udh mulai ngampus lagi

Vote dan Komen jangan diem aja ketiklah sesuatu agar setiap part berkesan

Met baca

~~~

"Mamaaa!"

Baru saja Cleo keluar kamar. Ia mendapati putra bungsunya berlari ke arahnya dan langsung memeluk tubuhnya cukup kencang membuatnya hampir sedikit kehilangan keseimbangan jika Reynand tidak menahan punggungnya.

"Mama gapapa, kan? Mama udah sehat? Terus adeknya Avin juga gimana? Mama buat Avin takut semalem, maaf Avin enggak bisa jagain mama." Calvin menangis menenggelamkan wajahnya di perut mamanya.

Tampak menggemaskan di mata Cleo.

"Maa ... Avin nggak mau sampai mama ninggalin Avin. Mama kan segalanya buat Avin sama abang. Nanti ---"

"Mama gapapa sayang. Udah ya? Jangan nangis lagi," sela Cleo segera menatap Calvin yang masih menangis keras di bawahnya.

Sepertinya Calvin sedikit trauma dengan kekerasan semalam. Reynand bisa memahami Calvin sejak semalam, anak itu sangat ketakutan dengan orang-orang bersenjata semalam.

Apalagi saat melihat Bara membunuh semua orang-orang itu. Mental putranya sedikit terguncang karena shock yang berlebihan.

"Kemari," panggil Reynand di sebelah Cleo.

Calvin dengan berat hati melepaskan pelukannya pada Cleo dan beralih berjalan sedikit pada Reynand.

"Jangan inget lagi kejadian semalam. Bisa?" ucap Reynand dengan kedua tangan menghapus air mata yang mengalir membasahi pipi putranya. Tangisan Calvin sangat keras sampai nafas anak itu terputus-putus.

"T-tapi nanti kalau mereka datang lagi gimana?"

"Enggak akan. Papa pastikan mereka enggak datang ke rumah kita lagi."

"Avin takut ...."

"Ada papa. Jangan takut."

Perlahan Calvin menganggukkan kepalanya membalas Reynand. Dia menghambur memeluk Reynand yang entah sejak kapan sudah berlutut.

"Kayanya dia masih ketakutan banget sama kejadian semalam," ujar Cleo berbisik di depan telinga Reynand.

Cleo juga merasakan hal yang sama seperti Reynand. Calvin yang paling shock diantara semuanya. Untung saja Reynand ada dan datang cepat menenangkan Calvin meskipun anak itu sampai saat ini masih takut.

"Wajar," jawab Reynand datar.

"Kita makan dulu ya? Nanti setelah urusan papa selesai kita main. Agree?" tawar Reynand berniat untuk mengalihkan pikiran Calvin.

Calvin hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Reynand kemudian menggendong Calvin karena anak itu masih tidak mau lepas darinya untuk saat ini. Tangan kanan ia gunakan untuk menahan tubuh Calvin, yang satu lagi untuk menggandeng tangan istrinya. Mereka berjalan bersama ke lantai bawah untuk sarapan pagi dan menyapa orang-orang yang masih tinggal di rumahnya.

Ternyata benar rumahnya masih ramai. Bara, Alger, James, Ivana, Madame Margaret, Madame Valerie, dan Noah masih ada di ruang tamu tengah berbincang serius. Rumahnya sudah kembali rapi dan tersusun. Membuat mereka bahkan hanya duduk di atas karpet sambil menyesap minuman hangat di tangan mereka.

"Kau sudah lebih baik?" tanya Ivana yang duduk di sebelah Alger melihat Reynand dan Cleo baru turun.

Cleo melemparkan senyumannya meskipun wajahnya masih pucat. "Aku sudah mendingan. Terima kasih telah membantuku semalam."

REYNAND : AFTER HE LEFT ME [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang