10 - GET THE ANSWER

5.9K 524 523
                                    

Agak lama yaa target votenyaa

Tapi gapapa deh kan gua baik, jadi Up ajaa

Vote komennya, no pasif!

~~~

"Aduh, hari ini tuh hari yang menyejukkan pikiran dan hati tau nggak?"

Kedua netra Cleo yang sejak tadi terfokus pada layar laptopnya, berubah teralihkan pada sumber suara di depannya. "Memangnya ada apa hari ini? Ulang tahun mama kamu?" tebaknya.

Kiara sedikit berdecak, kemudian mendudukan dirinya di depan meja kerja atasannya. "Hari ini kan cuan kita cair, Cle. Jadi aku bisa beliin mama aku mesin jahit impiannya. Kamu tau? Mama aku selalu mau mesin jahit yang keluaran terbaru itu. Harganya agak mahal sih, tapi itu sebanding sama kualitasnya."

"Jadi mama kamu bisa buat baju?" Cleo mengesampingkan laptopnya, membuatnya kini fokus dengan percakapannya dengan asistennya.

"Bisa dong! Dulu setelah ayah aku meninggal, mama aku menghidupi kita dengan jasa menjahitnya. Alhamdulillah jahitan mama itu jadi banyak favorit orang-orang. Bahkan mama aku pernah dapat orderan buat bikin dress pernikahan." Kiara bercerita dengan perasaan menggebu-gebu. Cleo seketika menjadi exited mendengarkannya.

Memang kedekatan Cleo dengan Kiara sudah tak perlu diragukan lagi. Mereka terlihat seperti sepasang sahabat jika sedang bersama. Dulu Arga hendak memilihkan seorang pria yang akan menjadi sekretarisnya. Tapi Cleo menolaknya, karena ia lebih nyaman bekerja dengan perempuan.

Cleo sendiri yang memilih Kiara saat dulu gadis itu melamar pekerjaan. Entah feelingnya atau apa, Kiara menurutnya sesuai dengan kriterianya.

"Kalau gitu, aku bisa dong minta buatin baju buat anak-anak aku? Ya ... baju-baju buat mereka pergi-pergi, atau acara-acara penting, baju mereka yang itu masih sedikit soalnya," tanya Cleo dalam hatinya juga ingin membantu melariskan jahitannya mama Kiara.

"Boleh banget. Nanti kalau kamu mau buat aku kasih alamat rumahku deh. Jadi nanti di rumah kamu bilang aja sama mama mau buat model kaya gimana."

Tok! Tok! Tok!

Pintu ruangan Cleo terbuka, kemudian mendapati Alger masuk ke dalam ruangannya. Pria dengan tuxedo serba hitam yang melekat di tubuh jangkungnya itu mendekat ke arah para wanita yang tengah duduk di sofa ujung ruangan.

"Kau dipanggil ke ruangan direksi. Katanya ada pekerjaan tambahan yang perlu kamu selesaikan," ucap Alger pada Kiara yang duduk di sebelah atasannya.

Kiara sontak berdiri dari sofa. "Oh ya? Kalau gitu, aku keluar dulu Cleo. Nanti kita sambung lagi. Dadah."

Cleo sedikit menggerakan tangannya membalas Kiara. Hingga pintu ruangannya tertutup, Alger hendak kembali ke meja kerjanya kembali yang terletak di seberang posisi Cleo saat ini.

"Oh ya, Alger. Apa kau sudah menyerahkan surat kesepakatan kemarin pada kakakku?" tanya Cleo membuat Alger sigap membalikkan badannya kembali.

"Aku udah menyerahkannya. Tuan Arga juga sudah menandatanganinya di depan mataku. Dia bilang agar perusahaan kita cepat meraih keuntungan lebih banyak," jawab Alger.

"Kakakku itu memang kerjanya cepat. Jadi jangan kaget jika dia kadang marah kalau sama karyawan yang kerjanya lemot."

"Apa selama saya kerja itu lemot di depan matamu Cleo?" Alger hanya ingin tau kinerjanya di mata atasannya.

Cleo kembali mengambil laptopnya yang tadi ia sempat geser, kemudian membalas bawahannya. "Tidak, sejauh ini kamu cekatan dan sangat baik. Bahkan sebelum saya perintah kamu sudah mengerjakan tugas kamu lebih dulu," jawabnya menurut penilaiannya selama ini.

REYNAND : AFTER HE LEFT ME [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang